Rusia Ragukan Armenia Dapat Bergabung dengan Uni Eropa

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov, pada Kamis (9/1/2025), meragukan keinginan Armenia untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE). Ia menyebut Yerevan tidak dapat menjadi anggota Uni Ekonomi Eurasia (UEE) dan UE sekaligus.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan diplomatik Rusia-Armenia terus memanas di tengah rumor keluarnya dari anggota CSTO. Pada awal Desember, Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan menyebut negaranya sudah berada di luar CSTO dan tidak akan kembali.
1. Sebut Armenia memulai proses keluar dari UEE
Peskov mengungkapkan, tidak mungkin ada satu negara yang dapat bergabung jadi anggota dua organisasi ekonomi yang berbeda.
"Sejauh ini, masih sulit untuk menilai implikasi potensi Armenia bergabung ke dalam UE. Ini semua bergantung pada prioritas Armenia dan bagaimana prospek hubungan antara negara anggota UEE dan Armenia," terangnya, dikutip Tass.
Sementara itu, Wakil PM Rusia Alexey Overchuk mengatakan bahwa keputusan Armenia untuk bergabung dengan UE berarti memulai proses keluarnya dari keanggotaan UEE.
"Kami melihat dimulainya diskusi soal RUU di Armenia soal proses masuk dalam UE. Ini menunjukkan mereka akan memulai keluar dari UEE. Federasi Rusia akan menghargai keputusan dari Armenia mengenai situasi ini. Mereka memiliki hak untuk menentukan masa depannya," ungkapnya.