Korban Tewas Gempa 2.100 Orang, Maroko Berkabung 3 Hari

Korban luka juga mencapai 2.400 orang

Jakarta, IDN Times - Setidaknya 2.100 orang dilaporkan tewas akibat gempa bumi berkekuatan M 6,8 yang mengguncang Maroko, Jumat 8 September lalu.

Dilansir CNN, Senin (11/9/2023), korban terluka pun bertambah menjadi 2.421 orang, termasuk korban yang terluka parah dan dalam kondisi kritis.

Raja Mohammed VI menyatakan, tiga hari berkabung nasional terkait bencana alam ini.

“Tiga hari berkabung nasional telah diumumkan, dengan pengibaran bendera setengah tiang di semua bangunan publik,” sebut pernyataan dari kantor berita resmi MAP.

Baca Juga: 5 Fakta Gempa Maroko yang Tewaskan Lebih dari 2 Ribu Orang

1. Tidak ada WNI jadi korban

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha mengatakan, hingga saat ini tidak ada laporan WNI menjadi korban dari bencana gempa di Maroko.

“KBRI Rabat telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI,” kata Judha, dalam keterangannya, Sabtu (9/9/2023).

“Delegasi Indonesia di Marakesh yang sedang mengikuti The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023, juga terpantau aman,” lanjut dia.

2. KBRI Rabat terus pantau situasi

Judha menegaskan, KBRI Rabat akan terus memantau perkembangan dan situasi serta berkoordinasi dengan berbagai pihak soal kemungkinan adanya WNI yang terdampak.

“Terdapat sekitar 500 WNI yang tinggal menetap di Maroko,” ucap Judha.

3. Kota Marrakesh juga porak poranda

Di Marrakesh, beberapa rumah yang terletak di kota tua yang padat penduduk, juga dilaporkan sudah runtuh.

Warga bahkan harus memindahkan puing-puing dengan tenaga mereka sambil menunggu bantuan alat berat, datang.

Baca Juga: Deretan Negara yang Siap Ulurkan Tangan usai Gempa Maroko

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya