Situasi Belum Aman, Evakuasi 7 WNI dari Gaza Terkendala

Serangan masih terjadi di lokasi rumah WNI

Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan, proses dan upaya evakuasi tujuh WNI dari Gaza masih dilakukan.

Namun, evakuasi itu terkendala situasi yang belum kondusif di Gaza. Pertempuran masih berlangsung di sekitar tempat tinggal para WNI, yakni satu keluarga di Gaza wilayah utara dan satu keluarga di Gaza wilayah selatan.

"Pintu perbatasan Rafah secara terbatas sudah dibuka. Kendala saat ini adalah lokasi tempat tinggal para WNI masih terjadi pertempuran, sehingga evakuasi aman belum bisa dilakukan," kata Judha, lewat pesan singkatnya, Kamis (2/11/2023).

Baca Juga: Menlu: Bantuan ke Gaza Sesuai Kebutuhan Warga Palestina

1. Komunikasi terus dilakukan dengan para WNI

Situasi Belum Aman, Evakuasi 7 WNI dari Gaza TerkendalaDirektur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha. (dok. Kemlu RI)

Judha menekankan komunikasi terus dilakukan dengan para WNI yang akan dievakuasi.

"Kemlu, KBRI Amman dan KBRI Kairo terus lakukan koordinasi dan komunikasi intensif untuk evakuasi WNI di Gaza. Komunikasi dengan para WNI terus dilakukan. Kondisi mereka selamat di lokasi masing-masing," ucap Judha.

Baca Juga: Mesir Siap Terima Pengungsi dari Gaza via Perbatasan Rafah

2. Prioritas pemerintah adalah evakuasi yang aman

Situasi Belum Aman, Evakuasi 7 WNI dari Gaza TerkendalaGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Judha sebelumnya menegaskan prioritas pemerintah adalah mengevakuasi para WNI secara aman dari serangan Israel.

"Prioritas kami adalah proses evakuasi yang aman untuk para WNI," sambung dia.

Baca Juga: Menlu Retno: Evakuasi WNI dari Gaza Mulai Dilakukan 

3. Tiga WNI memilih untuk tinggal di Gaza

Situasi Belum Aman, Evakuasi 7 WNI dari Gaza TerkendalaRS Indonesia di Jalur Gaza. (Dok. Tim MER-C Indonesia)

Sementara itu, 3 WNI lainnya memilih untuk tinggal. Mereka adalah relawan dari MER-C yang menjalankan tugas kemanusiaan di Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza utara.

“Sesuai dengan UU 37 tahun 1999, tugas negara adalah menyelamatkan WNI dari lokasi berbahaya ke lokasi aman dan sifatnya sukerela, kami tidak memaksa. Negara tugasnya menyiapkan dan menyediakan fasilitas tersebut. Namun pilihan kembali ke pribadi masing-masing,” kata Judha, dalam jumpa pers, kemarin.

“Dalam komunikasi kami, tiga WNI tersebut memang memilih untuk tetap tinggal menjalankan tugas kemanusiaan di RS Indonesia dan kita hargai pilihan tersebut,” ucap dia.

 

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya