Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilutrasi Antartika. (unsplash.com/Torsten Dederichs)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, memulai perjalannya di benua Antartika dengan mengunjungi para ilmuwan di Pangkalan Scott, pada Kamis (27/10/2022). Kunjungan ini bertepatan dengan ulang tahun Pangkalan Scott yang ke-65.

Melansir 1news, pada kunjungannya ini, Ardern akan melihat langsung penelitian, usaha perlindungan lingkungan, konservasi dan operasi yang dilakukan oleh Selandia Baru di Antartika.

Ardern menekankan pentingnya kerja sama antarnegara terkait Antartika, di tengah meningkatnya kekhawatiran krisis iklim.

"Kerja sama di Antartika dan Sistem Perjanjian Antartika lebih penting dari sebelumnya saat kita mengatasi krisis perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati," kata Ardern.

1. Soroti isu perubahan iklim

Kunjungan Ardern ke Antartika merupakan bentuk kepedulian terhadap permasalahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.

Benua Antartika sendiri merupakan salah satu wilayah yang paling terdampak oleh perubahan iklim, sehingga menjadikannya sebagai lokasi yang penting bagi penelitian. Minggu ini, Badan Satwa Liar dan Ikan Amerika Serikat menetapkan penguin kaisar sebagai spesies yang terancam punah.

Sementara Ardern mengunjungi benua es tersebut, pertemuan internasional besar tentang konservasi Antartika sedang berlangsung di Hobart, Australia.

"Ini semakin rapuh dan runtuh di tepinya, sains mengarahkan kita ke arah di mana saya pikir kita tidak bisa lagi mengabaikan urgensi masalah di Antartika atau tidak menyediakan waktu untuk memikirkannya", kata Sekretaris Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Monica Medina, yang menghadiri pertemuan di Hobart, dikutip dari Reuters.

2. Selandia Baru akan pertahankan kehadirannya di Antartika

Editorial Team

Tonton lebih seru di