Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Tiongkok. (Pixabay.com/SW1994)

Beijing, IDN Times - Tiongkok diharapkan dapat menyelesaikan aturan perubahan Pemilu Hong Kong pada hari Selasa, 30 Maret 2021, waktu setempat. Setiap calon anggota parlemen yang maju harus diperiksa kesetiaannya terhadap negara serta bersifat patriotik. Bagaimana awal ceritanya?

1. Kritikus memperingatkan itu merupakan akhir dari demokrasi di Hong Kong

Suasana di sekitar wilayah Hong Kong. (Unsplash.com/florianwehde)

Dilansir dari BBC, Tiongkok diharapkan pada hari Selasa, 30 Maret 2021, waktu setempat dapat menyelesaikan perubahan aturan Pemilu Hong Kong, yang dinilai oleh para kritikus akan memperketat kontrolnya atas wilayah tersebut. Tujuan dari perubahan tersebut adalah untuk memastikan bahwa hanya tokoh bersifat patriotik yang dapat mencalonkan diri untuk posisi kekuasaan. Kritikus juga memperingatkan itu merupakan akhir dari demokrasi di Hong Kong, yang mencegah oposisi keluar dari parlemen kota.

Langkah tersebut berarti bahwa setiap calon anggota parlemen pertama-tama akan diperiksa kesetiaan mereka ke Tiongkok. Untuk lebih memastikan bahwa calon tersebut memiliki sifat patriotik setelah kekacauan politik selama beberapa tahun terakhir ini, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) juga cenderung mengadopsi ambang batas yang ketat untuk mencalonkan kandidat dalam Pemilu Parlemen di Hong Kong.

Dipahami bahwa para calon dapat diminta untuk mendapatkan nominasi dari semua 5 sektor Komite Pemilu yang mewakili berbagai profesi, organisasi, dan bagian masyarakat yang akan menjadi hambatan besar bagi kubu oposisi dalam mengajukan kandidat, mengingat sektor kelima yang baru dibentuk akan diisi oleh loyalis Tiongkok dari organisasi nasional.

2. Menurut pengamat setempat, ini merupakan cara paling efektif dalam melindungi keamanan nasional

Editorial Team

Tonton lebih seru di