Tunjukkan Dukungan NATO, Presiden Prancis Kunjungi Rumania-Moldova

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis, Emmanuel Macron pada Selasa (14/6/2022) malam telah mendarat ke Rumania. Kunjungan ini bertujuan untuk mengunjungi ratusan personel militer Prancis yang dikirimkan ke negara Eropa Timur itu sebagai upaya meningkatkan pertahanan NATO bagian timur.
Pada Maret lalu, Prancis sudah mengirimkan 135 pasukan tambahan ke Rumania untuk memperkuat lini pertahanan timur NATO. Maka dari itu, total personel militer Prancis yang tergabung dalam Very High Readiness Joint Task Force (VJTF) jumlahnya mencapai 500 personel.
1. Macron nyatakan komitmennya kepada NATO untuk melindungi Eropa
Berdiri dihadapan 500 personel militer Prancis di pangkalan militer NATO, Mihail Kogălniceanu, Rumania. Presiden Macron mengatakan bahwa di wilayah ini adalah tempat pertahanan utama Eropa yang tengah dilanda perang sekali lagi.
"Secara kolektif apa yang kami kerjakan bersama adalah apa yang Prancis dapat bangun melalui Anda, terkasi komitmen untuk melindungi Eropa. Karena bergerak secara cepat dan efektif, Anda dapat meningkatkan kerja sama saat ini tetapi juga membangun hal yang paling berharga, yakni kepercayaan" ungkap Macron, dilansir France24.
Kunjungan Macron ke Rumania ini juga menjadi pesan bahwa ia berkomitmen besar kepada sekutu NATO dan semua rekannya di Eropa. Terutama untuk memberikan respon terkait invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari lalu.
Presiden berusia 44 tahun itu berkunjung ke Rumania bersama dengan Menteri Luar Negeri, Catherine Colonna dan Menteri Pertahanan, Sébastien Lecornu. Di saat yang sama, PM Rumania, Nicolae Ciucă ikut menyambut kedatangan Macron di pangkalan militer yang tak jauh dari pesisir Laut Hitam tersebut, dikutip Romania Insider.
Pada Rabu (15/6/2022) Presiden Macron juga sudah bertemu dengan Presiden Rumania, Klaus Iohannis untuk membatas kerja sama strategis antara Rumania dan Prancis. Hal ini terkait dengan aksesi Schengen, situasi keamanan, dampak perang di Ukraina, terutama bagi Moldova.