Desa di Myanmar Dibakar hingga 2 Lansia Tewas, Ulah Junta Militer?

Junta berdalih bahwa kebakaran disebabkan oleh teroris

Jakarta, IDN Times - Pasukan keamanan Myanmar diduga membakar sebuah desa di Myanmar setelah bentrokan antara penduduk yang bermukim dengan junta pada Selasa (15/6/2021). Berdasarkan laporan warga setempat, aksi keji tersebut menyebabkan dua orang lanjut usia terbakar sampai mati.

Dilansir dari The Straits Times, desa Kin Ma, wilayah Magwa, Myanmar bagian tengah, merupakan desa yang dihuni oleh 800 orang. Menurut media pemerintah MRTV, kebakaran disebabkan oleh teroris, istilah yang digunakan junta merujuk kepada pemberontak, yang sedang merencanakan strategi untuk melengserkan militer.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen penyebab kebakaran, apakah dibakar oleh aparat atau “teroris”, sebab juru bicara junta tidak menjawab panggilan.

Baca Juga: Kisah Nestapa Demonstran Penolak Junta Myanmar Usai Tertembak Peluru 

1. Korban adalah lansia yang gagal melarikan diri

Desa di Myanmar Dibakar hingga 2 Lansia Tewas, Ulah Junta Militer?Kepala junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (27/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Seorang sukarelawan berusia 32 tahun yang membantu warga mengungsi menyampaikan, dua penduduk yang tewas adalah warga lanjut usia yang gagal meninggalkan rumah selama kebakaran.

Dia menambahkan, sejumlah warga yang menyelamatkan diri sempat kembali ke desa pada Rabu (16/6/2021) dan menemukan sejumlah mayat. Sebagai upaya melindungi diri, sebagian besar penduduk tetap bersembunyi di hutan terdekat.

2. Kobaran api besar hingga terekam satelit NASA

Desa di Myanmar Dibakar hingga 2 Lansia Tewas, Ulah Junta Militer?Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Kini yang tersisa dari desa Kin Ma hanya 30 rumah, lebih dari 200 rumah hangus terbakar, menyisakan abu dan bata. Kobaran api cukup besar hingga terekam sistem pelacakan api milik satelit NASA pada pukul 21.52 WIB, Selasa.

Media pemerintah MRTV melaporkan, kejadian bermula dari 40 “teroris” yang membakar sebuah rumah di Kin Ma. Kobaran api kemudian menyebar hingga melahap 225 rumah di desa itu.

Sementara itu potret reruntuhan yang diambil Reuters, memperlihatkan kabut asap tipis masih menyelubungi langit Kin Ma hingga Rabu. Si jago merah hanya menyisakan papan kayu yang hangus, batu bata dan perkakas dapur yang berserakan, sedikit pohon yang masih berdiri kokoh, dan beberapa bangkai hewan yang gagal melarikan diri.

Baca Juga: Myanmar akan Dengar Kesaksian Pertama Aung San Suu Kyi

3. Kekerasan terhadap warga sipil masih berlanjut

Desa di Myanmar Dibakar hingga 2 Lansia Tewas, Ulah Junta Militer?Kepala junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (27/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Kekerasan di Myanmar tak kunjung berhenti sejak pemimpin junta Jenderal Min Aung Hlaing mengkudeta Aung San Suu Kyi. Gerakan pemberontakan sipil terus memadati jalan menuntut restorasi demokrasi dan pembebasan para tahanan politik.

Asosiasi pemantau setempat melaporkan, bentrokan antara aparat dengan warga sipil telah menewaskan lebih dari 860 orang dan lebih dari 4.900 ditangkap. Fokus junta saat ini adalah memberangus etnis pemberontak dan politisi yang tergabung dalam National Unity Governement (NUG), pemerintahan tandingan yang dilabeli sebagai teroris.

Duta Besar Inggris untuk Myanmar Dan Chugg mengatakan, insiden pembakaran desa merupakan bukti bahwa aparat akan terus menekan warga sipil hingga mereka tunduk terhadap junta.

"Laporan bahwa junta telah membakar seluruh desa di Magway, membunuh penduduk lanjut usia, menunjukkan sekali lagi bahwa militer terus melakukan kejahatan yang mengerikan dan tidak menghargai rakyat Myanmar," cuit Dan Chugg melalui akun Twitter-nya.

Baca Juga: Tiongkok Tegaskan Dukung Junta Militer Myanmar Cari Solusinya Sendiri

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya