Jakarta, IDN Times - Badai topan tropis parah baru saja melewati ibu kota Vanuatu, Port Vila pada Sabtu (4/3/2023) pagi. Badai tersebut membawa angin kencang yang merusak dan hujan lebat.
Badan Meteorologi Fiji mengatakan, sistem cuaca besar itu bergerak ke tenggara dengan kecepatan 24 km/jam. Badai tersebut diprediksi berlangsung cukup lama sebelum meninggalkan gugusan pulau Vanuatu.
Keadaan darurat telah diumumkan di Vanuatu saat Topan Kevin Kategori 4 membawa angin kencang. Vanuatu dikabarkan juga dilanda dua bencana gempa bumi dalam seminggu terakhir.
Pekan ini, Vanuatu dihantam oleh Topan Judy, yang melanda ibu kota Port Vila. Badai tersebut telah memutus aliran listrik dan memaksa sebagian penduduk mengungsi ke tempat yang aman.
Saat negara itu membersihkan jalan dan memulihkan kabel listrik yang terputus akibat Topan Judy, penduduk setempat dikagetkan oleh gempa bumi beruntun pada Jumat (3/3/2023).
"Ini gila. Vanuatu terbiasa dengan bencana alam tapi saya pikir ini adalah pertama kalinya ada dua siklon secara berurutan,” kata kepala perwakilan UNICEF di Vanuatu, Eric Durpaire, dilansir Al Jazeera.
Pemerintah Vanuatu mengimbau kapal untuk menghindari aktivitas melaut. Siaga merah juga berlaku untuk provinsi Tafea, rumah bagi lebih dari 30 ribu orang di negara tersebut.
UNICEF Pacific mengirimkan pasokan darurat ke Vanuatu dari Fiji untuk mendukung bantuan bencana. Sementara itu, pemerintah Australia akan mengirim tim penilai 12 orang ke Vanuatu bersama dengan tim pembawa pasokan darurat seperti tempat berlindung dan peralatan pemurnian air.
Angkatan Pertahanan Australia juga akan turun tangan untuk membantu para korban di Vanuatu.
"Angkatan Pertahanan Australia sebagai bagian dari upaya seluruh pemerintah berkoordinasi erat dengan keluarga Pasifik untuk memberikan dukungan terbaik bagi rakyat Vanuatu," kata Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles, dilansir Reuters.
Topan Judy, yang telah menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa bagian Vanuatu sebelum Badai Kevin datang, sekarang berada jauh di selatan Fiji. Layanan Meteorologi Fiji telah mengeluarkan peringatan hujan lebat di seluruh bagian Fiji.
Badan tersebut memprediksi hujan dan angin kencang terus memengaruhi negara itu. Dampak yang mungkin timbul dari sistem ini kemungkinan besar berupa banjir bandang di daerah dataran rendah.
Di sisi lain, UNICEF Vanuatu melaporkan telah terjadi kerusakan pada sekolah dan Rumah Sakit Pusat negara tersebut. Kepala kantor lapangan UNICEF Vanuatu, Eric Durpaire, mengatakan pemerintah telah melaporkan sekitar separuh populasi telah terdampak.
Durpaire mengatakan, kerusakan itu akan berdampak jangka menengah hingga panjang di negara tersebut. Anak-anak mungkin tidak bisa bersekolah dan badai itu bisa menjadi tantangan tersendiri bagi perempuan yang melahirkan.