Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wali Kota Muslim AS Dilarang Ikut Perayaan Idul Fitri di Gedung Putih

Gedung Putih AS di Washington, D.C. (whitehouse.gov)

Jakarta, IDN Times - Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) memblokir seorang wali kota Muslim untuk menghadiri perayaan Gedung Putih bersama Presiden Joe Biden, sebagai perayaan akhir bulan suci Ramadhan.

Sesaat sebelum tiba di Gedung Putih untuk perayaan Idul Fitri pada Senin (1/5/2023), Wali Kota Mohamed Khairullah mengatakan, dia menerima telepon dari Gedung Putih yang menyatakan bahwa dia belum diizinkan masuk oleh Dinas Rahasia dan tidak dapat menghadiri perayaan.

Pejabat Gedung Putih itu tidak menjelaskan mengapa Secret Service melarangnya masuk. Khairullah memberi tahu Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang New Jersey setelah dia tidak diizinkan untuk menghadiri acara tersebut, dilansir Al Jazeera.  

1. Kecewa karena namanya masuk daftar teroris

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Kelompok tersebut telah meminta pemerintahan Biden untuk menghentikan penyebaran informasi FBI dari apa yang dikenal sebagai kumpulan data penyaringan teroris, yang mencakup ratusan ribu individu. Kelompok itu memberi tahu Khairullah bahwa seseorang dengan nama dan tanggal lahirnya ada dalam kumpulan data yang diperoleh pengacaranya pada 2019.

Khairullah adalah pengkritik vokal larangan perjalanan mantan Presiden Donald Trump yang membatasi masuknya warga negara dari beberapa negara mayoritas Muslim ke AS.

Dia juga telah melakukan perjalanan ke Bangladesh dan Suriah untuk melakukan pekerjaan kemanusiaan dengan Masyarakat Medis Amerika Suriah dan Yayasan Watan.

“Itu membuat saya bingung, kaget dan kecewa,” kata Khairullah saat pulang ke New Jersey.

“Ini bukan masalah 'saya tidak bisa pergi ke pesta.' Sebabnya adalah daftar yang menargetkan saya karena identitas saya. Dan menurut saya pejabat tertinggi di AS tidak boleh kalah dengan profil seperti itu,” tambahnya.

2. Gedung Putih enggan berkomentar lebih

Gedung Putih AS di Washington, D.C. (whitehouse.gov)

Juru bicara Dinas Rahasia, Anthony Guglielmi, membenarkan Khairullah tidak diizinkan masuk ke kompleks Gedung Putih tetapi menolak mengatakan alasannya.

"Meskipun kami menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan, wali kota tidak diizinkan memasuki kompleks Gedung Putih malam ini," kata Guglielmi.

"Sayangnya, kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut tentang cara dan metode perlindungan khusus yang digunakan untuk melakukan operasi keamanan kami di Gedung Putih,” sambung dia.

Gedung Putih juga menolak berkomentar.

3. Khawatir dengan nasib muslim minoritas

Ilustrasi umat Islam berada di depan Masjid (pexels.com/Rayn L)

Direktur eksekutif Council on American-Islamic Relations cabang New Jersey, Selaedin Maksut, menyebut langkah itu sepenuhnya tidak dapat diterima dan menghina.

“Jika insiden seperti ini terjadi pada tokoh Muslim Amerika yang terkenal dan dihormati seperti Wali Kota Khairullah, ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apa yang terjadi pada Muslim yang tidak memiliki akses dan visibilitas yang dimiliki wali kota?” tanya Maksut.

Khairullah mengatakan, dia dihentikan oleh pihak berwenang pada 2019, diinterogasi di Bandara Internasional John F Kennedy di New York selama tiga jam dan ditanyai apakah dia mengenal teroris. Insiden itu terjadi ketika dia kembali ke AS setelah kunjungan keluarga ke Turki, tempat istrinya berkeluarga.

Khairullah lahir di Suriah, tetapi keluarganya mengungsi akibat tindakan keras pemerintah oleh pemerintah Hafez al-Assad pada awal 1980-an. Keluarganya melarikan diri ke Arab Saudi sebelum pindah ke New Jersey pada 1991. Sejak itu dia tinggal di sana.

Dia menjadi warga negara AS pada 2000 dan terpilih untuk masa jabatan pertamanya sebagai wali kota pada 2001. Dia juga menghabiskan 14 tahun sebagai petugas pemadam kebakaran sukarela.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us