Zelenskyy Bantah Terbangkan Drone untuk Bunuh Putin

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membantah keras tuduhan Rusia bahwa pasukannya melakukan serangan drone ke Istana Kremlin untuk membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Kami tidak pernah menyerang Putin atau Moskow,” tegas Zelenskyy, dikutip dari BBC, Kamis (4/5/2023).
Zelenskyy menegaskan, pasukannya hanya berperang di wilayahnya yang terlebih dahulu diserang oleh Rusia. Pasukan Ukraina hanya berusaha untuk mempertahankan wilayahnya.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, muncul kepulan asap di belakang Istana Kremlin utama di benteng bertembok. Serangan itu terjadi saat pasukan Kiev bersiap untuk melancarkan serangan balasan, yang diharapkan bisa pukul mundur pasukan Rusia dari Ukraina.
Rusia menegaskan, Putin sedang tidak ada di Istana Kremlin ketika serangan tersebut terjadi.
1. Rusia sebut serangan teroris dari Ukraina
Kremlin menegaskan, sebuah drone telah menargetkan Istana Kremlin, kediaman resmi Putin di Moskow. Kremlin menyebut serangan ini adalah serangan teroris dari Ukraina.
“Ini upaya pembunuhan dan Rusia berhak membalas,” sebut pernyataan dari Kremlin.
Kremlin mengaku ada 2 drone yang digunakan dalam serangan tersebut. Namun, drone tersebut berhasil dihalau oleh pasukan Moskow.
2. Rusia bisa serang Istana Presiden Ukraina
Seorang analis pertahanan Rusia mengatakan, serangan terjadi di luar jam kerja.
“Pada malam hari, Putin tampaknya tidak berada di Kremlin. Dia pergi ke sana selama jam kerja dan tidak tinggal di sana,” kata Pavel Felgenhauer, analis pertahanan di Akademi Ilmu Pengetahuan Soviet.
Felgenhauer menambahkan, Rusia bisa memerintahkan pasukannya di Ukraina untuk menyerang kantor kepresidenan di Kiev tengah sebagai pembalasan.
Sementara, parlemen atau Duma Rusia yang merupakan sekutu Putin, Vyacheslav Volodin, menyerukan untuk menghancurkan rezim Kiev.
"Tidak ada negosiasi yang dapat dilakukan dengan rezim Zelenskyy," ujarnya
3. Kiev tidak ada hubungannya dengan serangan tersebut
Pejabat senior kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan, Kiev tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut.
Podolyak menilai klaim Rusia adalah upaya untuk mencari kambing hitam. Ia pun meyakini bahwa Moskow sedang mempersiapkan serangan teroris berskala besar.