Alasan Menteri Susi Pudjiastuti Tetap Dikagumi Meski Gayanya Selalu Nyentrik
Siapa yang tak mengenal Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet kerja Jokowi? Sejak awal pengangkatan sebagai menteri pun, Susi Pudjiastuti berhasil menarik perhatian netizen karena merupakan satu-satunya menteri yang bukan lulusan perguruan tinggi. Lalu apa benar kinerja menteri KKP ini sudah patut diacungi jempol? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
Menteri dengan kinerja terbaik menurut survei
Susi Pudjiastuti dianggap sebagai menteri dengan kinerja terbaik dibandingkan dengan menteri lain di kabinet kerja Jokowi. Penilaian tersebut berdasarkan survei Indo Baremeter. Para responden memilih Susi dengan hasil survei sebanyak 26,3%. Dilansir dari kompas.com, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyatakan bahwa meskipun tampak nyentrik dengan gaya yang selalu membuat penasaran netizen, Bu Susi dianggap paling cakap untuk memimpin bidang tersebut. Alasan pemilihan Bu Susi menurut responden adalah karena beliau berhasil memberantas pencurian ikan, ketegasan dalam bersikap serta memiliki kinerja yang bagus.
Meski kadang "nyeleneh", pendekatan kerja Menteri Susi selalu mengundang decak kagum
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti pernah menghebohkan netizen dan warga Kota Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dikutip dari kompas.com, tiba-tiba Bu Susi menaiki bak mobil patroli polisi Polres Kolaka. Tak hanya sendiri, Bu Susi pun mengajak Bupati Kolaka Ahmad Safei, salah satu staf KKP dan petugas protokoler kementerian. Dari atas mobil bak tersebut, Bu Susi melambaikan tangannya kepada warga sekitar yang antusias melihat gaya nyentrik beliau.
Puas berkeliling kota, Bu Susi singgah di salah satu warung bakso di Jalan Pramuka. Dilansir dari tempo.com, penjual bakso yang bernama Satino mengaku bersyukur warung baksonya dikunjungi Bu Susi. Bu Susi memesan 20 bakso tanpa penyedap rasa. Menurut Satino, warung bakso tersbut belum pernah dikunjungi oleh pejabat. Setelah itu, Bu Susi bergegas ke aula hotel di Kolaka untuk meresmikan pertemuan nasional Kawasan Teluk Bone yang diikuti oleh 17 kabupaten dan kota se-Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.
