Dear Presiden Baru, 6 Hal Ini Jadi Harapan Perubahan Indonesia

Begitu banyak keluhan yang dilontarkan di laman instagram Kemendikbud, seusai ujian nasional tingkat SMA dilaksanakan. Mereka mengeluhkan soal yang begitu sulit, padahal satu tahun terakhir mereka berada di SMA, sudah banyak waktu dihabiskan untuk menyiapkan diri menghadapi ujian nasional. Waktu yang lebih dari cukup untuk mengasah kemampuan di bidang yang mereka kuasai.

Perubahan fungsi ujian nasional pun tetap tidak mengubah momok menakutkan yang melekat pada ujian nasional. Padahal jika kita sadari, yang dibutuhkan oleh mereka tak hanya kemampuan kognitif tetapi afektif dan psikomotorik-lah yang paling mereka butuhkan.

Di lingkungan masyarakat tidak akan banyak yang bertanya "berapa nilai UN-mu?" atau akan berujar "Nilai UN-mu tinggi kenapa attitude-mu rendah?". Jika kita terus mendewakan nilai kognitif sebagai penentu keberhasilan seseorang, maka tak perlu heran jika banyak orang berdasi terlihat tak berpendidikan. Utamakan attitude dan kemampuan untuk menunjang pengetahuan yang begitu luas.

Bosan rasanya melihat kasus narkoba yang tiada hentinya menghiasi berita di layar televisi maupun di media cetak maupun online. Kalangan mana pun sudah menjadi target para bandit-bandit pengedar narkoba mengedarkan dagangannya. Rata-rata para pemakainya berada pada jenjang usia produktif, di mana nasib bangsa ini bergantung pada mereka.

Narkoba akan merusak sistem syaraf pada otak secara perlahan, berkurangnya kemampuan berpikir sehat bahkan kematian akan menghantui para pengguna narkoba. Jika para pemudanya berteman erat dengan narkoba, lalu bagaimana nasib bangsa ini? yuk sama-sama hentikan pengedaran dan penyalahgunaan narkoba, sebelum terlambat! 

Pentingnya jaringan internet di era digital ini tak hanya untuk masyarakat yang hidup di perkotaan. Masyarakat yang berada di pelosok negeri ini pun, membutuhkan jaringan internet yang lancar untuk mempermudah komunikasi dan mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Selain itu adanya jaringan internet yang mumpuni di daerah-daerah terpencil juga menambah daya tarik wisatawan untuk mengeksplor keindahan alam Indonesia, tanpa takut kehilangan akses internet. Adanya Smartfren dengan jaringan internet yang luas, membantu masyarakat kota maupun desa mengakses internet dengan lancar.

#Super4GKuota dari Smartfren ini misalnya, memberikan kuota melimpah dan fasilitas nelpon gratis yang tak hanya ke sesama, semakin memudahkan untuk #KuotakanSuaramu dalam berbagi dan menerima informasi, tanpa takut kuota habis. Kecepatan full 4G-nya juga tak membuat kantong menipis, karena harganya begitu pas di kantong. Sekarang saatnya #KuotakanMaumu untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke membuat beberapa bagian Indonesia luput dari perhatian pemerintah. Pembangunan besar-besaran hanya berada di pusat kota, hingga menarik para penduduk desa untuk mengadu nasibnya di sana, meninggalkan sawah dan ladang demi tempat kerja yang lebih nyaman.

Jika saja pembangunan lebih merata mungkin penduduk desa tak akan lari ke kota. Pembangunan jalan yang mempermudah akses ke sekolah, mengurangi alasan putus sekolah ataupun datang terlambat. Pembangunan fasilitas umum yang juga mendukung kesejahteraan mereka, tentu akan membuat mereka lebih betah berdiam di desa dan memajukan daerahnya.

Selain berguna untuk penduduk terpencil, pembangunan yang merata juga akan memberi dampak positif untuk negeri kita tercinta. Namun ingat, membangun pelosok negeri tidak harus mengeksploitasi alam secara berlebihan.

Para koruptor merupakan parasit yang sangat merugikan bangsa ini. Bagaimana tidak, uang negara habis dikuras untuk kepentingan perut pribadi. Pembangunan yang tidak merata akibat uang APBD yang mengalir tak pada tempatnya.

Kepentingan para elit bisnis dilancarkan hingga menyingkirkan kesejahteraan masyarakat. Akhirnya kemajuan bangsa  selalu terhambat karena ulah para manusia cerdas yang rakus harta. Mirisnya, tak semua dari mereka berhasil diungkap keburukannya.

Banyaknya pihak terkait yang akan terseret dalam pembuktian satu kasus korupsi menjadi salah satu sebabnya. Adanya lembaga anti korupsi sangat membantu dalam memberantas parasit yang semakin merugikan. Namun sangat disayangkan, konsekuensi yang didapat para koruptor tidak sebanding dengan apa yang mereka perbuat.

Fasilitas super nyaman di dalam penjara tidak akan membuatnya jera dan merenungi kesalahannya. Sekarang sudah saatnya mendidik mereka kembali menjadi manusia yang lebih baik, dengan tidak menyembunyikan dan memanjakan mereka dari konsekuensi yang harus mereka tanggung.

Segala potensi yang ada di Indonesia tidak akan berarti apa-apa, jika penduduknya saling sikut dan mudah tersulut. Sekarang banyak yang menyimpan prasangka hanya karena berbeda.

Berapa banyak perbedaan yang dicari tak akan mengubah kenyataan kalau kita sejatinya bersaudara, saudara sebangsa dan setanah air. Sudah saatnya kita mencari banyak persamaan yang ada agar genggaman tangan semakin erat dalam membangun Indonesia.

Semua harapan ini akan terwujud, jika kita tidak hanya mengandalkan orang lain. Mari bahu membahu membuat perubahan Indonesia yang semakin positif. Kalau aku saja siap membangun Indonesia, apalagi kamu!