3 Cara Bunglon Menunjukan Emosi Berdasarkan Warna Mereka

Kebanyakan orang mengira bahwa perubahan warna pada bunglon semata-mata bertujuan untuk berkamuflase. Padahal, kemampuan unik ini tidak hanya berguna untuk menyatu dengan lingkungan, tetapi juga menjadi cara bagi bunglon untuk berkomunikasi dan menunjukkan emosinya. Dari warna terang hingga gelap, setiap perubahan warna memiliki arti tertentu yang mencerminkan keadaan emosional bunglon. Berikut ini tiga warna utama yang mencerminkan emosi bunglon dan artinya.
1. Warna merah menandakan bahwa bunglon sedang menjadi agresif

Salah satu cara bunglon menunjukkan agresi adalah dengan mengubah warnanya menjadi lebih cerah. Warna seperti merah, oranye, atau kuning sering terlihat ketika merasa terancam atau ingin menunjukkan kekuatannya saat bertemu dengan bunglon lain atau menghadapi predator. Dengan memamerkan warna-warna terang ini, bunglon berusaha memberikan peringatan kepada pihak lain untuk tidak mendekat.
Selain untuk melindungi diri, warna cerah juga digunakan oleh bunglon jantan selama musim kawin untuk menarik perhatian betina. Bunglon yang ingin memikat pasangan akan menampilkan warna-warna mencolok sebagai tanda dominasi dan kesiapan untuk berkembang biak. Misalnya, seekor bunglon jantan kerap mengubah warnanya menjadi merah saat bersaing memperebutkan wilayah atau pasangan.
Warna cerah pada bunglon juga bisa menjadi tanda kekuatan, karena laki -laki yang lebih lemah cenderung memiliki warna yang lebih kusam. Dengan melihat kecepatan dan kecerahan perubahan warna, maka dapat diprediksi bunglon mana yang akan menang dalam pertarungan.
2. Warna hijau berarti bunglon tersebut merasa aman dan sedang bersantai

Warna hijau pada bunglon biasanya menandakan bahwa bunglon dalam kondisi netral atau nyaman dan relaks. Bunglon mempertahankan warna ini ketika merasa aman di lingkungannya. Misalnya, ketika terlihat sedang beristirahat di dedaunan atau berjemur di bawah sinar matahari umumnya bunglon berwarna hijau. Memberikan sinyal bahwa mereka sedang tidak merasa terancam oleh situasi di sekitar mereka.
Selain menunjukkan kenyamanan, warna hijau membantu mereka menyatu dengan lingkungan, yang memberikan perlindungan tambahan dari predator. Selain warna hijau, warna coklat juga memiliki arti yang sama. Biasanya warna coklat atau hijau digunakan berdasarkan kecocokan dengan lingkungannya. Warna cokelat sering muncul saat bunglon berada di area yang dominan warna tanah atau batang pohon.
3. Warna gelap seperti hitam menandakan bahwa bunglon sedang stress atau ketakutan

Ketika bunglon merasa stres, ketakutan, atau berada di bawah tekanan, mereka cenderung mengubah warnanya menjadi gelap, seperti hitam atau cokelat tua. Warna ini sering kali menjadi indikator bahwa bunglon sedang tidak nyaman atau mengalami ketidakstabilan emosional. Selain itu, warna gelap juga bisa menjadi cara bunglon untuk menunjukkan kepada predator atau bunglon lain bahwa mereka tidak berbahaya, seolah-olah mencoba mengatakan bahwa mereka bukan ancaman.
Warna hitam juga bisa menunjukkan bahwa bunglon tidak sehat secara fisik. Misalnya, bunglon yang baru saja dipindahkan ke lingkungan baru sering menunjukkan warna hitam bentuk adaptasi dan respons terhadap stres karena merasa cemas atau sulit beradaptasi.
Perubahan warna pada bunglon bukan hanya tentang kemampuan kamuflase, tetapi juga alat komunikasi yang kompleks. Warna cerah menunjukkan agresi atau usaha menarik pasangan, hijau dan coklat mencerminkan kenyamanan, dan warna gelap menjadi tanda stres atau ketakutan.
Selain melalui warna, bunglon juga menunjukkan emosi mereka dengan gerakan tubuh tertentu. Contohnya, ketika merasa agresif, bunglon sering kali membuat tubuh mereka menjadi lebih pipih untuk terlihat lebih besar dan menakutkan di hadapan musuh. Dengan memahami arti di balik warna dan gerakan ini, kita dapat melihat bunglon bukan hanya sebagai makhluk unik, tetapi juga sebagai salah satu keajaiban alam yang mampu berkomunikasi melalui bahasa visual dan perilaku tubuh.