3 Faktor yang Memengaruhi Tingkat Kemanisan Buah, Kamu Harus Tahu!

Jenis dan varietas buah menentukan jumlah dan jenis gula, asam organik, dan senyawa volatil yang terdapat dalam daging buah. Gula, asam organik, dan senyawa volatil ini berperan dalam menciptakan rasa manis, asam, dan aroma buah. Misalnya, stroberi memiliki kadar gula lebih rendah daripada blueberi, tetapi terasa lebih manis karena memiliki lebih banyak senyawa volatil yang meningkatkan sensasi rasa manis.

Genetika tanaman menentukan jumlah dan jenis gula yang diproduksi. Sebagai contoh, buah seperti pisang dan kurma memiliki kadar gula yang berbeda karena perbedaan genetika mereka. Sebuah laporan dari "Food and Agriculture Organization (FAO)" mencatat bahwa pemuliaan tanaman berbasis genetika molekuler telah membantu dalam pengembangan varietas buah yang lebih manis dan berkualitas.

Pengaruh lingkungan mencakup suhu udara, kelembaban relatif, intensitas cahaya, dan ketersediaan air dan hara. Faktor-faktor ini memengaruhi proses fisiologis tanaman, seperti fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan translokasi. Proses tersebut berhubungan dengan pembentukan, akumulasi, dan distribusi gula, asam organik, dan senyawa volatil dalam buah.

Suhu udara yang optimal, kelembaban relatif yang rendah, intensitas cahaya yang tinggi, dan ketersediaan air dan hara yang cukup dapat meningkatkan kandungan gula dalam buah. Hal ini bisa meningkatkan kemanisan dalam buah. Sebaliknya, suhu udara yang ekstrem, kelembaban relatif yang tinggi, intensitas cahaya yang rendah, dan ketersediaan air dan hara yang kurang dapat menurunkan kandungan gula dalam buah sehingga menurunkan kemanisan buah.

Teknik budidaya meliputi pemilihan varietas yang tepat, penjarangan, pemupukan, irigasi, pengendalian hama dan penyakit, dan perlakukan pasca panen. Pemberian pupuk dengan kandungan fosfor dan kalium yang tepat dapat meningkatkan kemanisan buah. Penjarangan juga dapat meningkatkan kemanisan buah karena mengurangi persaingan antar buah.

Pengairan yang berlebihan atau kurang dapat menurunkan kemanisan buah karena menyebabkan penurunan konsentrasi gula dan stres pada tanaman. Terakhir, perlakuan pasca panen yang baik dapat mempertahankan kemanisan buah. Perlakuan pasca panen yang buruk dapat menurunkan kemanisan buah karena berpotensi menyebabkan kerusakan fisik, biokimia, dan fisiologis pada buah.

Jika kamu sedang memelihara atau akan menanam tanaman buah, penting untuk memertimbangkan ketiga fakta tersebut, ya! Setelah menerapkan faktor-faktor itu, kamu dapat memilih, menanam, memanen, dan menikmati buah yang lebih manis dan berkualitas. Semoga bermanfaat!