4 Fakta Implan Otak, Teknologi Menghubungkan Manusia dengan Komputer

Di era kemajuan teknologi yang semakin pesat dan menggila ini, wacana tentang implan otak muncul sebagai inovasi yang revolusioner. Jika prosedur implan otak terus berkembang, maka akan terjadi perubahan radikal dalam hal interaksi manusia dengan teknologi. Dimulai dengan mengendalikan perangkat dengan pikiran hingga mengobati penyakit neurodegeneratif, teknologi ini berpotensi mengubah interaksi manusia dengan teknologi secara signifikan. Berikut adalah definisi, manfaat, hingga tantangan yang harus dihadapi ke depan dalam pengembangan teknologi tersebut.
1. Definisi implan otak dan cara kerjanya

Implan otak adalah perangkat elektronik kecil yang ditanamkan ke dalam otak manusia untuk berinteraksi dengan sinyal saraf. Perangkat ini biasanya terdiri dari elektroda yang dapat membaca sekaligus merangsang aktivitas otak dan memungkinkan komunikasi antara otak dan komputer. Neuralink merupakan salah satu perusahaan yang mengembangkan teknologi tersebut. Perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk ini bertujuan menciptakan antarmuka otak-komputer atau Brain-Computer Interface yang memungkinkan manusia berkomunikasi dengan perangkat digital hanya dengan pikiran.
Pada Mei 2023, perusahaan Musk diberi izin oleh Food and Drug Administration untuk menguji coba chip tersebut pada manusia. Hal ini mengaktifkan lampu hijau untuk dimulainya penelitian selama enam tahun dengan menggunakan sebuah robot yang ditugaskan untuk memasang 64 benang fleksibel, yang berukuran lebih tipis dari rambut, ke bagian otak manusia. Mereka mengatakan bahwa benang-benang ini memungkinkan implan untuk merekam dan mengirimkan sinyal otak secara nirkabel ke sebuah aplikasi. Nantinya aplikasi tersebut digunakan untuk menerjemahkan keinginan manusia untuk bergerak ke arah yang mereka inginkan.
2. Manfaat dan potensi implan pada otak

Dalam dunia medis, implan otak memiliki dampak luar biasa. Salah satunya adalah membantu pasien cedera tulang belakang agar dapat kembali mengontrol anggota tubuh mereka menggunakan prostetik berbasis sinyal saraf. Sebuah penelitian dari Universitas Stanford menunjukkan bahwa Brain Computer Interface memungkinkan pasien lumpuh menulis menggunakan pikiran mereka dengan kecepatan yang hampir setara dengan mengetik di ponsel. Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan manusia dengan gangguan penglihatan untuk mendapatkan kembali kemampuan melihat dengan mentransmisikan sinyal visual langsung ke otak, tanpa melalui mata.
Selain manfaat medis, implan otak juga membuka peluang bagi manusia untuk lebih terintegrasi dengan perangkat digital. Dengan antarmuka yang menghubungkan otak ke komputer, memungkinkan seseorang dapat mengendalikan gadget atau komputer hanya dengan pikiran. Bahkan, dalam jangka panjang, teknologi ini berpotensi meningkatkan kapasitas memori manusia dengan penyimpanan dan akses informasi secara langsung di dalam otak. Lebih jauh lagi, beberapa ilmuwan percaya bahwa komunikasi antar individu bisa terjadi melalui pertukaran pikiran secara langsung melalui komunikasi otak ke otak, tanpa memerlukan kata-kata.
3. Berbagai tantangan dan risiko implan otak

Dengan berbagai manfaat yang luar biasa, praktik implan otak juga membawa sejumlah tantangan dan risiko besar yang perlu dipertimbangkan. Dari segi medis, prosedur pemasangan implan ini memiliki tingkat kesulitan tinggi. Besar kemungkinan operasi ini menimbulkan efek samping seperti peradangan, infeksi, atau bahkan kerusakan jaringan otak. Hal ini menuntut para ilmuwan untuk lebih ekstra hati-hati dalam melakukan prosedur tersebut.
Di sisi lain, aspek privasi dan keamanan menjadi perhatian utama dalam pengembangan teknologi ini. Implan otak yang berfungsi untuk membaca dan menyimpan data aktivitas otak menimbulkan risiko kebocoran informasi pribadi yang sensitif. Informasi tersebut memiliki kecenderungan untuk diretas atau dimanipulasi oleh pihak luar. Lebih jauh dari teknologi, ini telah menyinggung ke ranah hak asasi manusia. Dari sudut pandang etika dan sosial, kita juga berhak bertanya bagaimana dampak teknologi ini terhadap kehidupan manusia sehari-hari.
4. Masa depan implan otak

Meski saat ini teknologi implan otak masih dalam tahap awal perkembangannya, tetapi penelitian dan investasi terus dilakukan. Dengan adanya berbagai kemajuan dalam ilmu neurologi, kecerdasan buatan, dan nanoteknologi, memungkinkan prosedur implan otak menjadi lebih aman dan dapat diakses secara inklusif oleh lebih banyak orang. Perusahaan seperti Neuralink, Synchron, dan para ilmuwan di institusi pendidikan telah melakukan perkembangan pesat dalam uji klinis mereka. Meskipun tentunya inovasi ini juga mengundang banyak kritik dan tantangan.
Namun, yang pasti sebuah teknologi seharusnya dikembangkan untuk memastikan manfaat seluas-luasnya bagi kepentingan manusia. Jika dilakukan dengan tetap memegang kode etik, lingkungan, dan menjaga hak asasi manusia, implan otak adalah sebuah penemuan yang mampu merevolusi peradaban manusia menjadi lebih maju di masa depan. Sebuah masa terjadinya sinergi, harmoni, dan integrasi antara manusia dengan teknologi.