4 Fakta Kaviar yang Jarang Diketahui

Kaviar merupakan salah satu makanan mewah yang cukup ikonik dan memiliki imej sebagai hidangan dengan harga yang mahal, serta biasanya disajikan untuk kelas atas saja. Sebetulnya kaviar memiliki banyak keistimewaan tersendiri, apalagi dengan nutrisi dan juga cita rasa yang sangat berbeda.
Biasanya hal menarik dari kaviar dapat terlihat dari sejarahnya, proses produksi, hingga penyimpanan yang tidak bisa dilakukan sembarangan. Oleh sebab itu, simaklah beberapa fakta menarik berikut ini mengenai kaviar yang jarang diketahui oleh banyak orang, sehingga kamu bisa mengenalnya dengan lebih dekat.
1. Kaviar berasal dari ikan purba

Kaviar pada dasarnya merupakan telur yang berasal dari ikan sturgeon, khususnya dari spesies ikan sturgeon yang ditemukan di Laut Kaspia dan Laut Hitam. Memang tidak semua telur ikan disebut sebagai kaviar, sebab hanya telur dari spesies ini sajalah yang dapat benar-benar dianggap sebagai kaviar asli.
Dilansir Imperia Caviar, ikan sturgeon menjadi sumber utama kaviar dan sekaligus termasuk dalam kelompok ikan purna yang telah ada sejak zaman dinosaurus, yaitu sekitar 250 juta tahun lalu. Ini menjadikan ikan sturgeon sebagai salah satu spesies ikan tertua yang masih ada hingga saat ini, sehingga memberikan nilai sejarah yang mendalam pada kaviar itu sendiri.
2. Produksi kaviar membutuhkan waktu lama

Ada berbagai faktor yang membuat kaviar menjadi makanan mahal dan memiliki nilai tinggi, termasuk salah satunya adalah produksi yang memakan waktu cukup lama. Tidak heran apabila untuk satu produk kaviar saja bisa memakan waktu yang cukup lama, sehingga dihargai cukup tinggi.
Dilansir Petrossian.fr, ikan sturgeon betina membutuhkan waktu sekitar 7 hingga 20 tahun untuk mencapai kematangan seksual dan mulai menghasilkan telur yang dapat dipanen untuk dijadikan kaviar. Proses ini membuat kaviar menjadi sangat langka dan mahal, sebab waktu produksi yang dibutuhkan pun cukup panjang sampai siap dikonsumsi.
3. Kaviar tidak boleh disajikan dengan sendok logam

Sebagai makanan kelas atas rasanya wajar apabila kaviar memiliki cara penyajiannya tersendiri yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Kamu perlu tahu bahwa menyajikan kaviar ada aturan tak tertulis yang perlu diperhatikan, sehingga tetap menjaga cita rasa pada kaviar tersebut ketika dinikmati.
Dilansir Sterling Caviar, sebaiknya kamu tidak menyajikan kaviar dengan menggunakan sendok logam biasa karena dapat bereaksi dan mengubah rasa alaminya. Sebagai gantinya kamu bisa menggunakan sendok yang terbuat dari bahan, seperti mutiara, emas atau tanduk untuk menjaga kemurnian cita rasa pada kaviar.
4. Penyimpanan kaviar sangat sensitif

Kaviar merupakan produk yang cukup sensitif terhadap suhu, sehingga penting sekali untuk menjaga kualitasnya dengan proses penyimpanan yang tepat. Kamu perlu lebih cermat dalam menentukan suhu yang sesuai agar kaviar milikmu bisa terjaga keawetannya dan dapat disajikan dengan aman.
Dilansir Caviar Giaveri, kaviar harus disimpan dalam suhu dingin antara -2 hingga 2 derajat Celcius, sehingga perhatikan suhunya terlebih dahulu sebelum menyimpan. Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat merusak tekstur dan cita rasa pada kaviar, sehingga transportasi hingga penyimpanan kaviar harus dilakukan dengan tepat.
Kaviar bukan hanya sekadar makanan mewah, namun juga memiliki sejarah panjangnya tersendiri. Kaviar yang dulunya dianggap sebagai makanan rakyat pun sudah mulai berkembang menjadi hidangan yang hanya dinikmati di meja-meja bangsawan saja. Produksi kaviar secara berkelanjutan pun sedang ditingkatkan di banyak tempat!