4 Fakta Menakjubkan dari Peluru, Memiliki Kecepatan Luar Biasa!

Jika dilihat dari luar mungkin banyak orang yang mengira bahwa peluru pada pistol terbuat dari besi dengan tekstur yang keras, sebetulnya tidak terlalu tepat. Memang material untuk membuat peluru memiliki tekstur yang keras untuk membuat hasil tembakannya menjadi jauh lebih efektif.

Dilansir Britannica, kebanyakan peluru pistol terbuat dari paduan timbal-antimon yang dibungkus dalam baja lunak berlapis kuningan atau pun tembaga. Pada peluru senapan atau pun senapan mesin, biasanya inti timah lunak terbungkus dalam jaket baja atau cupronickel yang bertekstur lebih keras. Namun, ada pula jenis peluru yang ternyata menggunakan karet sebagai bahan utamanya, sehingga tetap sakit meski tidak mematikan.

Peluru memang biasanya akan diletakkan di dalam pistol apabila memang akan digunakan, sehingga jarang sekali orang yang pernah melihat tampilan asli dari peluru. Mungkin banyak yang penasaran sebetulnya berapa berat dan ukuran rata-rata yang dimiliki sebuah peluru.

Dilansir Hyper Textbook, sebetulnya ukuran dan berat dar peluru tergantung pada jenis senjata yang digunakan, namun biasanya rata-rata berat dari peluru mencapai 20 hingga 40 gram. Namun, ada pula peluru yang lebih kecil dengan berat hanya sekitar 7,5 hingga 9,7 gram saja.

Tidak heran rasanya apabila senjata tajam dinilai sebagai senjata yang sangat mematikan bagi banyak orang karena memang kecepatan yang dimiliki. Penggunaan senjata tajam ini tetap bisa mengenai objek-objek yang bergerak, namun tetap memberikan dampak kerusakan yang besar dan serius.

Dilansir Australian Broadcasting Corporation, sebuah peluru yang ditembakkan bisa mencapai kecepatan hingga 822 meter per detik atau sekitar 3000 kilometer per jam. Pada saat gas berhenti mendorongnya, biasanya peluru tersebut akan mulai melambat karena dua gaya, yaitu karena hambatan udara yang mendorongnya dan tarikan gravitasi ke bawah.

Pihak berwenang seperti polisi atau pun tentara mungkin akan menggunakan senjata api dalam kondisi yang terdesak dan darurat. Hal ini sebetulnya dilakukan karena memang senjata api dinilai sebagai pilihan senjata yang paling akurat untuk melumpuhkan target.

Dilansir CNN, pergerakan peluru sebetulnya menjadi cerminan dari energi kinetik, sebab kecepatan luar biasa yang dihasilkan dari peluru yang ditarik dari senjata api. Fragmentasi peluru bisa menyebabkan kerusakan yang sangat signifikan, termasuk robekan kulit, otot, hingga lubang pada organ dengan diameter yang bisa mencapai 7 cm.

Peluru memang merupakan benda yang sangat berbahaya karena hanya digunakan untuk keadaan darurat saja. Kerusakan fisik akibat peluru ini tentunya sangat signifikan, sehingga harus diantisipasi. Pernahkah kamu melihat tampilan peluru secara langsung?