5 Fakta Arachis Rigonii, Spesies Kacang yang Sudah Punah di Alam Liar

Dari beragam tumbuhan yang ada di dunia ini, tidak sedikit dari mereka yang sudah punah dan tidak bisa kita lihat secara langsung. Meski begitu, terdapat beberapa spesies yang beruntungnya masih bertahan hidup meskipun tidak berada di alam liar, melainkan di area konservasi. Salah satu spesies yang sudah tidak dapat ditemukan di alam liar tersebut adalah Arachis rigonii.
Arachis rigonii merupakan salah satu spesias kacang-kacangan yang keberadaannya sudah punah di alam liar. Selain keberadaan mereka yang sudah tidak dapat ditemukan dengan bebas, tumbuhan ini masih menyimpan beberapa fakta menarik lain. Berikut adalah fakta Arachis rigonii, spesies kacang yang sudah punah di alam liar.
1. Berasal dari Bolivia

Fakta menarik pertama dari Arachis rigonii adalah daerah asal mereka. Tumbuhan kacang satu ini diketahui sebagai flora endemik Bolivia. Arachis rigonii berasal dari Bolivia Timur dan Argentina Utara. Mereka tumbuh terutama di bioma tropis musiman yang kering.
2. Terlahir terlihat tahun 1959

Dilansir IUCN Red List, keberadaan Arachis rigonii di alam liar terakhir kali terlihat pada tahun 1959. Spesies kacang-kacangan ini hidup dan tersebar di area seluas 10 km persegi di Santa Cruz de la Sierra. Sayangnya, lokasi tempat mereka hidup ini adalah salah satu kota terpadat di Bolivia yang akhirnya menjadi salah satu penyebab kepunahan spesies tumbuhan ini.
3. Arti nama

Selain dikenal sebagai Arachis rigonii, spesies kacang liar satu ini juga dikenal sebagai Manicillo rigoni. Dalam bahasa Spanyol, ‘mani’ berarti kacang dan ‘rigoni’ diambil dari nama ahli agronomi yang pertama kali mempelajari spesies ini, V.A. Rigoni.
Namun, meski ‘mani’ berarti kacang, kata ‘manicillo’ pada nama spesies kacang-kacangan ini lebih menunjukkan ke ukuran mereka. Arachis rigonii memiliki buah atau kacang yang lebih kecil dibandingkan dengan spesies lain yang sudah dibudidayakan.
4. Saudara dari kacang tanah

Fakta menarik berikutnya tentang spesies tumbuhan ini adalah mereka merupakan kerabat dari salah satu spesies kacang-kacangan yang sudah banyak dikenal, yakni kacang tanah. Kacang tanah (Arachis hypogaea) dan Arachis rigonii berada dalam satu keluarga taksonomi, yakni dari famili Fabaceae atau keluarga kacang-kacangan.
Famili Fabaceae secara umum juga dikenal sebagai kacang-kacangan (legum), kacang polong, dan buncis. Anggota dari Fabaceae terdiri dari kurang lebih 20.000 spesies yang membuat famili satu ini menjadi yang terbesar ketiga dalam kategori tumbuhan berbunga.
5. Penyebab kepunahan

Salah satu penyebab kepunahan utama dari Arachis rigonii adalah karena habitat mereka yang hilang. Dilansir IUCN, penyebab kepunahan tumbuhan kacang ini di alam liar adalah akibat dari pengaruh antropis dan urbanisasi. Lokasi persebaran mereka, kota Santa Cruz, memiliki populasi yang sangat tinggi dan terus bertambah per tahunnya karena migrasi yang terjadi.
Selain itu deforestasi atau penggundulan hutan yang terjadi untuk dibangun hunian juga banyak terjadi di kota Santa Cruz. Bahkan, 80% deforestasi di Bolivia terjadi di Santa Cruz.
Itulah dia fakta Arachis rigonii, kacang-kacangan yang saat ini sudah punah di alam liar. Selain fakta-fakta yang sudah disebutkan di atas, satu fakta menarik lain dari tumbuhan ini adalah mereka merupakan kerabat liar tersier dan donor gen potensial untuk Arachis hypogae atau kacang tanah.
Artinya, hubungan Arachis rigonii dan kacang tanah tidak hanya sebagai kerabat, namun, juga sebagai keluarga yang lebih dekat. Sayangnya, sekarang spesies kacang ini sudah punah di alam liar dan hanya bisa ditemukan di konservasi saja.