5 Fakta Common Snapping Turtle, Gigitannya Bisa Mematahkan Jari

Kura-kura merupakan reptil yang cukup terkenal dan mudah dikenali dari tempurungnya dan kebiasaannya. Bahkan saking terkenalnya hewan ini sering tampil di layar kaca, video game, komik, sampai layar lebar. Para pecinta hewan juga banyak yang kagum dengan kura-kura sampai-sampai menjadikan reptil ini sebagai peliharaan. Tapi ternyata ada beberapa kura-kura yang unik dan berbeda dari kura-kura lain, salah satunya adalah Chelydra serpentina atau common snapping turtle.
Kura-kura ini sangat unik karena punya ukuran yang besar, perawakan yang menyeramkan, paruh yang kuat, dan kekuatan gigitan yang sangat besar. Bahkan saking besarnya kekuatan gigitan yang ia miliki reptil ini mampu merobek kulit sampai mematahkan jari manusia. Karena hal tersebut banyak orang yang tidak mau berurusan dengan common snapping turtle. Selain itu, ia juga punya beberapa keunikan yang sangat jarang atau bahkan tidak dimiliki oleh reptil lain.
1. Dicirikan dengan tubuh besar dan temburung yang meruncing

Sebenarnya, membedakan common snapping turtle dengan kura-kura lain sangat mudah karena kamu cukup melihat ciri fisik dan perawakannya. Pertama, perhatikan bentuk tubuhnya yang besar dan sisiknya yang lebar. Cangkangnya juga menonjol dengan sisi yang meruncing. Ekornya sendirj lancip dan ditumbuhi sisik di bagian atas yang menyerupai duri. Terakhir, ia punya kepala yang besar, kuat, berotot, dan paruh yang lancip dan juga besar.
Warnanya juga tidak mencolok karena hewan ini cenderung punya warna gelap seperti cokelat, abu-abu, atau hitam. Jika berbicara ukuran, hewan ini juga tak bisa diremehkan karena spesimen terbesar mampu tumbuh hingga panjang 50 cm dan bobot yang mencapai 30 kg. Karena hal tersebut manusia dewasapun akan kesulitan mengangkat reptil ini. Bahkan tak hanya manusia, hewan predator juga enggan berurusan dengan kura-kura raksasa ini.
2. Gigitannya sangat kuat dan sanggup mematahkan jari manusia

Jika diperhatikan, common snapping turtle memiliki kepala yang besar, otot kepala yang besar, dan paruh yang kuat dan tajam. Karena hal tersebut, kekuatan gigitan hewan ini tidak bisa diremehkan. Berdasarkan penelitian di tahun 2002 disimpulkan kalau hewan ini punya kekuatan gigitan sekitar 208 sampai 226 newton. Dengan gigitannya yang sangat kuat, hewan ini mampu meremukan telur, cangkang moluska, tempurung kura-kura lain, sampai tubuh keras yang dimiliki kepiting.
Dilansir The Orianne Society, banyak orang yang menganggap kalau gigitan common snapping turtle mampu mematahakan jari manusia. Sebenarnya dengan kekuatan gigitan yang besar reptil ini sanggup melakukan hal tersebut. Namun sampai sekarang belum ada kasus yang tercatat. Namun kerabat kura-kura ini, yaitu alligator snapping turtle tercatat pernah beberapa kali menggigit jari manusia hingga patah. Oleh karena itu kamu tetap harus hati-hati dengan hewan ini.
3. Menghuni daerah lembab di wilayah Amerika

Dilansir The Reptile Database, common snapping turtle dapat ditemukan di dua negara, yaitu Kanada dan Amerika Serikat. Penyebarannya di Kanada mencakup wilayah Nova Scotia, New Brunswick, Quebec, Ontario, Manitoba, Alberta, dan Saskatchewan. Di lain sisi, penyebarannya di Amerika Serikat lebih luas karena mencakup wilayah Colorado, Montana, New Mexico, Rhode Island, Wyoming, Nebraska, Kansas, Oklahoma, Texas, Minnesota, Iowa, Missouri, Arkansas, Louisiana, Wisconsin, Illinois, sampai Michigan.
Habitatnya juga tidak jauh-jauh dari area lembab, seperti sungai, danau, rawa, hutan, area pertanian, dan muara sungai. Hewan ini sering terlihat berenang, berjemur di kayu atau di pinggir sungai, dan terkadang terlihat berjalan di rerumputan atau menyeberangi jalan raya. Karena tubuh yang berat gerakan common snapping turtle terhitung lambat. Bahkan saat berada di air ia cenderung hanya berdiam diri di dasar sembari menunggu ada mangsa yang lewat.
4. Menjadi predator puncak di habitatnya

Laman Animalia menjelaskan kalau common snapping turtle termasuk omnivor yang bisa memakan apapun. Secara umum ia bisa memakan lumut, tumbuhan air, ikan, kodok, krustasea, moluska, ular, kadal, burung, dan mamalia kecil. Hewan ini terkadang juga memakan sisa-sisa hewan lain, karenanya ia jadi hewan yang penting karena bertugas membersihkan sampah di alam.
Karena nafsu makanannya yang tinggi, common snapping turtle termasuk predator puncak di habitatnya. Ia mampu memakan segalanya dan hampir tidak ada yang berani menganggu atau memakan reptil ini. Saat dewasa tak ada yang berani memakan common snapping turtle, ia juga cukup agresif dan akan menyerang setiap penganggu. Namun hal ini berkebalikan dari telur-telur dan individu mudanya. Telur dan individu muda common snapping turtle justru jadi mangsa utama bagi beberapa hewan, seperti burung, ular, rakun, dan rubah.
5. Menggunakan cakar tajamnya untuk menggali tanah

Common snapping turtle memang sering terlihat di air, namun ia juga masih bergantung pada daratan untuk bertelur. Bahkan cakarnya yang tajam juga bisa digunakan untuk menggali lubang saat hendak bertelur, lho. Lubang yang digali juga tidak sembarangan karena harus punya suhu sekitar 20 °C dan 30 °C. Telur-telur tersebut akan diinkubasi selama 60 sampai 140 hari. Laman iNaturalist juga menjelaskan kalau reptil ini akan mulai kawin pada bulan April sampai November. Selain untuk menggali cakarnya juga bisa digunakan untuk menyerang, bahkan cakaran hewan ini mampu merobek kulit.
Selama ini kura-kura dianggap sebagai reptil yang tidak berbahaya dan cenderung menggemaskan. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi common snapping turtle. Jangankan menggemaskan, hewan ini justru sanggup mematahkan jari manusia dengan gigitannya. Cakarnya juga tajam, perawakannya garang, sisiknya lebar, warnanya gelap, dan ia juga menjadi predator puncak di habitatnya.