Kura-kura Bercangkang Lunak di Florida, Reptil Endemik Amerika Serikat

Cangkang lunak dan keras jadi salah satu ciri khas kura-kura yang tidak dimiliki reptil lain seperti ular, buaya, atau kadal. Cangkang yang keras juga sangat berguna karena membantu kura-kura dalam upaya melindung diri dari predator. Namun nyatanya tidak semua kura-kura punya cangkang yang keras, lho. Salah satu kura-kura yang punya cangkang lunak adalah Apalone ferox atau kura-kura cangkang lunak florida.
Jangankan cangkang yang keras, hewan ini bahkan tidak punya kulit dengan sisik keras seperti reptil lain. Kulitnya juga bergelambir dan sangat berbeda dari kura-kura lain. Mungkin jika kamu melihat perawakan hewan ini kamu akan merasa aneh. Tapi sebenarnya tubuh anehnya tersebut merupakan bentuk adaptasi untuk memudahkannya hidup di area yang basah seperti sungai, danau, dan rawa. Bahkan tak hanya ciri fisiknya, kebiasaan dan kehidupan reptil ini juga menarik untuk diulik, lho.
1. Cangkang lunak dan hidung panjang jadi ciri khas hewan ini

Seperti namanya, kura-kura ini mudah dikenali dari cangkangnya yang lunak, tubuhnya yang datar, kulitnya yang bergelambir, dan hidungnya yang panjang seperti babi. Hal ini tentunya cukup berbeda dari kura-kura lain yang pada umumnya punya cangkang keras dan kulit bersisik. Namun, keunikan tersebut ternyata merupakan bentuk adaptasi, lho. Dengan cangkang lunak dan tubuh bergelambir reptil ini dapat menyelam dan berenang dengan lebih baik.
Hidungnya yang panjang juga punya fungsi, yaitu memudahkan reptil ini untuk bernafas dari permukaan air tanpa perlu naik ke daratan. Namun disamping keunikannya, nyatanya ia tak jauh berbeda dari reptil lain. Kura-kura ini tetap punya kaki berselaput, mampu memasukan tubuhnya ke cangkang, dan merupakan hewan semi akuatik. Ukurannya juga cukup besar dengan panjang 76 cm dan berat yang mencapai 40 kg.
2. Sangat mudah ditemukan di Florida, Amerika Serikat

Laman The Reptile Database menjelaskan kalau reptil ini merupakan reptil endemik Amerika Serikat yang bisa ditemukan di Florida, Carolina, Alabama, dan Georgia. Jika berbicara populasi, populasi hewan ini di Florida jadi salah satu yang paling melimpah jika dibandingkan daerah lain. Hal ini tidak mengherankan mengingat suhu dan kondisi geografis di Florida sangat cocok bagi kehidupan hewan ini.
Sebagai hewan semi akuatik, reptil ini sangat menyukai area lembab, seperti danau, sungai, daerah pesisir, rawa, dan hutan yang mana semua tempat itu sangat mudah ditemukan di Florida. Dengan tubuhnya yang diselimuti warna gelap seperti abu-abu, hitam, cokelat, dan kehijauan kura-kura cangkang lunak florida mampu berkamuflase dan bersembunyi dengan mudah. Area lembab juga menyediakan makanan dan tempat berkembang biak yang sempurna baginya.
3. Hanya naik ke daratan untuk berjemur dan bertelur

Kura-kura cangkang lunak florida merupakan reptil yang hampir melakukan semua hal di dalam air, entah itu makan, beristirahat, berburu, sampai bersembunyi. Tercatat hewan ini hanya akan naik ke daratan untuk melakukan dua hal, yaitu bertelur dan berjemur, jelas iNaturalist. Untuk urusan bernafas hewan ini cukup mengeluarkan kepala atau hidungnya ke permukaan air, tidak perlu repot-repot naik ke daratan.
Sebenarnya gerakan hewan ini di darat tidak terlalu lamban, tapi tentunya saat berada di air ia lebih lincah dan gerakannya lebih gesit. Reptil ini sendiri menyukai perairan yang berlumpur, berlumut, atau berpasir. Hal ini karena tipe perairan tersebut menyediakan banyak makanan baginya. Lumut, tumbuhan akuatik, ikan, krustasea, amfibi, reptil, dan moluksa jadi makanan utamanya. Terkadang ia juga tak segan untuk memakan bangkai jika memungkinkan.
4. Individu jantan sudah bisa bereproduksi sejak usia 2 tahun

Dilansir Animalia, kura-kura cangkang lunak florida bukan termasuk hewan yang setia. Satu ekor kura-kura bisa kawin dengan beberapa ekor kura-kura pada satu musim kawin. Musim kawinnya sendiri terjadi sekitar 4 bulan, yaitu antara bulan April sampai Agustus. Dalam sekali bertelur individu betina bisa menghasilkan sekitar 10 sampai 38 butir telur. Telur-telur tersebut akan ditaruh di sarang alligator atau di lubang dekat perairan.
Masa inkubasinya sendiri berkisar antara 60 sampai 90 hari dan setelah menetas anak kura-kura akan langsung hidup mandiri. Pertumbuhan individu jantan dan betina juga berbeda. Umumnya individu betina akan mencapai kedewasaan dan dapat bereproduksi pada usia 5 sampai 8 tahun. Di sisi lain individu jantan akan mencapai kedewasaan dan dapat bereproduksi pada usia yang jauh lebih muda, yaitu pada usia 2 tahun.
5. Burung dan alligator jadi predator utama reptil ini

Memiliki cangkang yang lunak tentunya jadi suatu kerugian bagi hewan ini karena artinya ia tidak memiliki pertahanan sebaik kura-kura lain. Apalagi saat berada di darat, hewan ini sangat rentan akan terkaman predator. Biasanya individu muda jadi makanan kesukaan ular, kadal, burung predator, mamalia, dan kura-kura lain. Sementara itu kura-kura dewasa sangat rawan dimangsa oleh hewan besar seperti alligator, terang Animal Diversity Web. Namun dibalik semua itu manusia jadi ancaman terbesarnya, kerusakan habitat dan perburuan liar yang dilakukan manusia sangat mengancam eksistensi reptil ini.
Biasanya kura-kura identik dengan cangkang keras dan sisik di seluruh tubuh, namun hal tersebut tidak nampak pada kura-kura cangkang lunak florida. Justru kura-kura cangkang lunak florida punya cangkang lunak, kulit bergelambir, dan hidung yang panjang. Memang agak aneh, namun semua keanehan tersebut merupakan bentuk adaptasinya untuk hidup di area lembab. Oleh karena itu jangan heran jika kamu menemukan reptil ini di sungai, danau, rerumputan, atau rawa.