Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Edmund Hillary, Orang Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Edmund Hillary (commons.wikimedia.org/Harry Pot/Anefo)

Edmund Hillary dikenal sebagai salah satu pendaki dan penjelajah paling ikonik di dunia. Kisahnya yang fenomenal berawal dari puncak Gunung Everest, di mana ia bersama Sherpa Tenzing Norgay mencatat sejarah sebagai pendaki pertama yang berhasil mencapai puncaknya.

Namun, prestasi Hillary tak hanya berhenti di sana. Kehidupannya penuh dengan misi penjelajahan yang penuh tantangan dan penghargaan dari seluruh dunia, menjadikannya sosok inspiratif di abad ke-20. Penasaran dengan faktanya? Simak terus yuk ulasan ini hingga selesai!

1. Orang pertama yang mencapai puncak Everest

Edmund Hillary (commons.wikimedia.org/Dirk Pons)

Melansir laman britannica, pada 29 Mei 1953, Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay berhasil mencapai puncak Gunung Everest, setinggi 8.848 meter. Momen ini menjadikan mereka sebagai dua pendaki pertama yang resmi menapaki titik tertinggi dunia, sebuah pencapaian luar biasa yang diakui global.

Keberhasilan Hillary dan Norgay menginspirasi banyak generasi pendaki dan membuka peluang eksplorasi baru. Mereka menghadapi medan yang sangat berbahaya, di mana suhu ekstrem dan kekurangan oksigen menjadi tantangan berat yang harus diatasi demi mencapai puncak tertinggi di dunia.

2. Navigator Angkatan Udara selama Perang Dunia II

Edmund Hillary (commons.wikimedia.org/Jamling Tenzing Norgay)

Edmund Hillary juga berperan penting sebagai navigator di Angkatan Udara Kerajaan Selandia Baru selama Perang Dunia II. Melansir laman kidskiddle, dalam tugasnya di Kepulauan Solomon, ia mengalami kecelakaan serius yang mengakibatkan luka bakar yang hampir mengancam hidupnya.

Pengalamannya di medan perang memperkuat ketangguhannya dan menambah semangat eksplorasi yang akan diembannya nanti. Meskipun berbahaya, Hillary terus berdedikasi pada tugasnya dan menunjukkan keberanian yang luar biasa sebagai seorang navigator.

3. Pernah berkunjung ke Kutub Utara dan Selatan

Edmund Hillary (commons.wikimedia.org/IISG)

Pada tahun 1955 hingga 1958, Hillary memimpin tim Selandia Baru dalam ekspedisi ke Antartika sebagai bagian dari British Commonwealth Trans-Antarctic Expedition yang dipimpin Vivian Fuchs. Perjalanan ini menandai sejarah baru saat ia berhasil mencapai Kutub Selatan pada 4 Januari 1958.

Ekspedisi ini merupakan salah satu eksplorasi terberat di dunia karena kondisi es yang ekstrem. Namun, keberhasilan Hillary mencapai Kutub Selatan menjadi pencapaian yang tidak hanya memperkuat namanya sebagai penjelajah, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk mengejar mimpi dalam kondisi yang tak mudah.

4. Menerima banyak penghargaan selama hidupnya

Edmund Hillary (commons.wikimedia.org/Harry Pot/Anefo)

Sebagai pengakuan atas jasanya, Edmund Hillary menerima gelar kebangsawanan dari Ratu Elizabeth II setelah ekspedisinya ke Everest. Selain itu, pada tahun 1995, ia juga mendapat kehormatan sebagai anggota Order of the Garter, salah satu penghargaan tertinggi di Inggris.

Penghargaan-penghargaan ini mencerminkan kontribusi besar Hillary dalam bidang penjelajahan dan kemanusiaan. Selain keberhasilannya di dunia eksplorasi, ia juga diakui sebagai sosok inspiratif yang peduli terhadap komunitas dan lingkungan sekitar.

5. Diakui 100 orang paling berpengaruh abad ke-20

Edmund Hillary (commons.wikimedia.org/Michal Klajban)

Melansir laman biography, pada abad ke-20, majalah Time mengakui Edmund Hillary sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia. Namanya tidak hanya tercatat di banyak buku sejarah, tetapi juga diabadikan dalam uang kertas lima dolar Selandia Baru dan berbagai fitur geografis yang diberi nama sesuai dirinya.

Pengakuan ini menunjukkan bagaimana dedikasi Hillary melampaui sekadar pendakian. Ia menjadi ikon keberanian dan ketekunan, yang memberikan dampak besar bagi dunia penjelajahan dan inspirasi bagi generasi mendatang.

Lebih dari sekadar penjelajah, Edmund Hillary menginspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia. Dari puncak Everest hingga Kutub Selatan, perjalanan dan pencapaiannya menegaskan bahwa manusia mampu menembus batas-batas yang dulu dianggap mustahil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zaffy Febryan
EditorZaffy Febryan
Follow Us