5 Fakta Ilmiah Mengenai Cara Berburu yang Dilakukan Buaya

Intinya sih...
- Buaya merupakan predator tertua dengan kombinasi fisik yang kuat dan insting tajam, membuatnya pemburu ulung.
- Buaya menggunakan strategi penyergapan dengan serangan mendadak dan kekuatan gigitan rahang terkuat mencapai 3700 psi.
- Buaya memiliki teknik "death roll" untuk memotong mangsa menjadi bagian kecil dan sensor khusus untuk merasakan getaran di air.
Buaya merupakan salah satu predator tertua yang ada di dunia, sehingga mampu bertahan selama jutaan tahun tanpa mengalami banyak perubahan evolusi pada fisiknya. Keberhasilan buaya sebagai pemburu ulung tentunya terletak pada berbagai kombinasi fisik yang dimilikinya, seperti tubuh yang kuat, insting yang tajam, hingga teknik berburu yang efisien, sehingga membuatnya menjadi predator yang hebat.
Tidak seperti predator darat lain yang kerap kali mengandalkan kecepatan atau kekuatan, namun buaya juga memiliki strategi khusus dalam berburu, seperti mengandalkan kamuflase, serangan mendadak, hingga membutuhkan kesabaran tersendiri. Sebagai hewan semi akuatik memang biasanya buaya memiliki keunggulan tersendiri dalam memanfaatkan air sebagai tempat berburunya. Oleh sebab itu, simaklah deretan fakta ilmiah berikut ini mengenai cara buaya dalam berburu mangsanya dengan menggunakan teknik yang efektif.
1. Buaya mengandalkan teknik menyergap
Buaya merupakan predator penyergap, sehingga mereka biasanya akan lebih sering menunggu mangsa datang daripada aktif mengejarnya. Buaya akan lebih sering bersembunyi di air dengan hanya bagian mata dan lubang hidung saja yang terlihat di bagian permukaan, sehingga hal ini menyulitkan mangsa untuk mendeteksi keberadaannya.
Pada saat mangsa mendekat, maka biasanya buaya akan melancarkan serangan mendadak dengan kecepatan yang luar biasa, sehingga menggunakan kekuatan rahang untuk menangkap dan juga menahan korban agar tidak kemana-mana. Serangan tersebut biasanya terjadi dalam hitungan detik, sehingga hampir tidak memberikan mangsa kesempatan untuk melarikan diri.
2. Memiliki rahang yang sangat kuat untuk menghancurkan tulang
Salah satu keunggulan yang memang dimiliki buaya dalam hal berburu adalah kekuatan gigitan rahangnya yang luar biasa. Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa buaya memiliki kekuatan gigitan terkuat dibanding semua hewan yang ada di darat dan juga di air, sebab tekanannya bisa mencapai 3700 psi (pound per square inch), yaitu jauh lebih kuat daripada hiu putih atau bahkan singa.
Kekuatan gigitan pada buaya memudahkan mereka untuk menghancurkan tulang, menahan mangsa dengan sangat eratm dan memastikan bahwa gigitan yang dilakukan tidak membuat mangsanya melarikan diri. Bahkan, ada beberapa spesies buaya, seperti buaya nil dan buaya air asin yang bahkan dikenal mampu memburu hewan dengan tubuh lebih besar, seperti rusa, zebra, atau bahkan kerbau.
3. Menggunakan teknik death roll untuk mematahkan atau mengoyak mangsa
Pada saat gue berhasil menangkap mangsanya, maka mereka akan lebih sering menggunakan teknik yang kerap dikenal sebagai death roll atau gulungan maut. Teknik tersebut kerap kali dilakukan dengan cara menggigit mangsa, lalu kemudian memutar tubuhnya dengan gerakan sangat cepat, sehingga efektif untuk mencabik-cabik bagian daging atau bahkan merobek anggota tubuh pada mangsa.
Buaya memang tidak memiliki gigi untuk mengunyah, sehingga teknik death roll kelapa kali digunakan untuk memotong bangsa menjadi bagian lebih kecil agar nantinya memudahkan mereka untuk ditelan. Gerakan tersebut sangat kuat dan kerap kali dilakukan dalam waktu singkat, sehingga membuat mangsanya mengalami cedera yang sangat fatal.
4. Memiliki sensor deteksi getaran untuk bisa menemukan mangsa
Buaya ternyata memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menemukan keberadaan bangsa yang ada di sekitarnya, yaitu melalui sensor khusus pada bagian kulitnya yang kerap kali disebut sebagai integumentary sensory organs (ISOs). Ternyata sensor tersebut terletak di bagian sekitar rahang dan di seluruh tubuh buaya, sehingga memungkinkan mereka untuk merasakan getaran pada saat berada dalam air.
Pada saat buaya merasakan adanya pergerakan di dalam air, seperti ikan atau mamalia yang mendekat, maka buaya akan dengan cepat mendeteksi dan juga menentukan lokasi di mana mangsanya berada. Kebakaran tersebut memang akan memungkinkan buaya untuk berburu dengan cara yang lebih efektif, bahkan ketika dilakukan di malam hari atau pun pada saat air mengalami kondisi yang keruh.
5. Buaya mampu menahan napas dalam waktu lama
Sebagai hewan akuatik, memang buaya memiliki kemampuan luar biasa dalam bertahan di bawah air untuk jangka waktu yang cukup lama. Biasanya hewan tersebut dapat menahan napas hingga satu jam lebih, namun hal ini tergantung pada spesies dan juga kondisi lingkungan yang ada disekitarnya.
Kemampuan buaya dalam menahan napas memang memungkinkan mereka untuk menyergap bangsanya dengan lebih efisien, khususnya pada saat menunggu hewan-hewan tersebut datang untuk minum di tepi sungai. Jika buaya tetap diam dan tak terlihat di dalam air, maka mereka bisa menyerang dengan kecepatan yang sangat tinggi tanpa memberikan mangsanya kesempatan untuk melarikan diri.
Buaya memang menjadi salah satu predator yang paling efektif di dunia karena strategi berburu yang dinilai efektif. Melalui teknik penyergapan yang tepat dan juga kondisi fisik yang kuat, maka hal ini memberikan kombinasi berburu yang luar biasa. Tidak heran apabila buaya dianggap predator yang berbahaya!