5 Fakta Jamur Jari Setan, Punya Bentuk Menyeramkan dan Berbau Busuk

Mengenal dunia jamur memang seperti tidak ada habisnya. Di bumi ini terdapat banyak sekali jenis jamur yang menarik. Jamur menjadi kelompok organisme terkaya nomor dua dalam jumlah spesiesnya setelah serangga. Bahkan, hingga saat ini baru sekitar 7% dari estimasi 1,5 juta spesies jamur yang berhasil diidentifikasi.
Jamur memiliki peranan penting dalam ekosistem alam, ada yang berperan sebagai pengurai, mutualis, dan ada juga yang patogen. Selain itu, jamur memiliki beraneka macam bentuk yang menarik. Ada yang berbentuk seperti payung, kancing, menyerupai tiram, bahkan telinga manusia. Salah satu jamur yang memiliki bentuk menarik adalah jamur jari setan (Clathrus archeri). Kamu pasti sudah bisa membayangkan seperti apa bentuknya, bukan? Selain bentuknya yang menarik, jamur jari setan juga punya berbagai fakta menarik yang tentunya wajib kamu tahu nih! Wah, kira-kira fakta menarik apa saja yah. Yuk simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!
1.Berasal dari Australia dan Selandia Baru

Tahukah kamu bahwa jamur jari setan ini bukan spesies asli di Inggris atau negara Eropa lainnya? Jamur ini berasal dari Australia dan Selandia Baru. Penyebarannya ke Eropa tercatat sejak awal abad ke-20. Menurut artikel dalam Polish Journal of Environmental Studies, diduga jamur jari setan ini dibawa oleh para pelancong melalui wol Australia atau perlengkapan militer pada awal Perang Dunia I. Tidak disangka, perjalanan jamur ini telah membuatnya tersebar di banyak negara, termasuk beberapa lokasi di Inggris.
2.Bentuknya unik mirip jari atau tentakel

Salah satu ciri khas jamur jari setan adalah bentuk tubuh buahnya yang menyerupai jari-jari merah atau tentakel. Tentakel-tentakel ini tumbuh melengkung, seperti cakar atau tangan makhluk misterius. Jamur ini biasanya memiliki sekitar empat hingga delapan tentakel, dengan panjang masing-masing sekitar 7 cm dan tinggi tubuh buah sekitar 5 cm. Inilah yang menjadi dasar penamaan jari setan, yang tentu langsung mengingatkan kita pada sesuatu yang menakutkan.
3.Mengeluarkan bau menyengat untuk menarik perhatian serangga

Nah, ternyata tentakel merah ini dilapisi oleh lendir berwarna hijau yang berbau busuk, lho. Dilansir New Forest National Park, bau busuk ini hadir bukan tanpa alasan, hal ini berguna untuk menarik perhatian serangga. Ketika serangga seperti lalat dan kumbang mendekati dan menyentuh lendir ini, spora jamur jari setan akan menempel pada tubuh serangga dan terbawa ke tempat lain, sehingga jamur bisa menyebar lebih luas.
4.Proses pertumbuhannya unik

Seperti yang telah dijelaskan mengenai tentakel jamur, ternyata bagian tubuh ini tidak muncul secara tiba-tiba. Pada awalnya, jamur ini tumbuh dari bagian yang mirip dengan telur seukuran bola golf yang tergeletak di tanah. Struktur mirip telur ini memiliki tekstur seperti jeli dan terhubung ke akar jamur di dalam tanah melalui serat tebal. Tentakel merah ini terdapat di bagian dalam telur dan masih dalam kondisi terlipat di dalamnya. Telur ini akan tumbuh ketika kondisinya mendukung. Setelah telur berhasil tumbuh, tentakel merah akan muncul dan melengkung keluar membentuk tentakel atau jari merah, melansir dari New Forest National Park.
5.Termasuk jenis jamur saproba

Dilansir artikel dalam Mycological Progress, sama seperti banyak spesies jamur lainnya, jamur jari setan termasuk dalam kelompok jamur saproba. Jamur saproba merupakan jamur yang memperoleh nutrisi dengan cara menguraikan bahan organik mati, seperti daun yang gugur, kayu, atau sisa-sisa makhluk hidup lainnya. Dengan cara ini, jamur ini membantu menguraikan bahan organik yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga dapat diserap oleh organisme lain.
Muncul pertanyaan, kira-kira jamur ini bisa dimakan tidak? Setelah kamu mengetahui bau menyengat dari jamur ini, sepertinya kita akan berpikir dua kali untuk mencoba memakannya. Meskipun jamur jari setan tidak beracun, rasanya yang tidak enak dan bau yang menyengat membuatnya tidak layak untuk dikonsumsi. Bahkan, tekstur dan aromanya yang tidak menyenangkan membuat banyak orang memilih untuk menghindarinya. Jadi, meski aman, lebih baik kamu tidak mencoba untuk memakannya.