5 Fakta Jellyfish Tree, Spesies Langka yang Nyaris Punah
Pernah terbayang ada pohon yang namanya terinspirasi dari ubur-ubur? Atau penasaran dengan tumbuhan yang hampir punah dan cuma bisa ditemukan di satu tempat di dunia? Jellyfish tree, atau yang punya nama ilmiah Medusagyne oppositifolia, adalah salah satu tumbuhan paling langka di planet ini.
Spesies ini pernah dianggap punah selama puluhan tahun sebelum akhirnya ditemukan kembali di Pulau Mahé, Seychelles. Nah, berikut lima fakta menarik tentang jellyfish tree yang bikin kamu makin kagum sama keunikan alam!
1. Mendapat namanya dari bentuk buah yang unik
Jellyfish tree mendapat namanya karena bentuk buahnya yang menyerupai ubur-ubur. Saat buahnya matang, bagian-bagian buah ini terbuka dan menggantung seperti tentakel. Uniknya lagi, nama ilmiahnya, Medusagyne, terinspirasi dari Medusa dalam mitologi Yunani, yang dikenal dengan rambut ular mirip tentakel.
Buah ini memiliki 12–16 bagian yang akan membuka untuk melepaskan biji-bijinya. Meski terlihat unik, mekanisme penyebaran bijinya tidak terlalu efektif, sehingga regenerasi spesies ini sangat lambat dan langka.
2. Pernah hilang dari peradaban selama 75 tahun
Setelah pertama kali ditemukan pada tahun 1887, jellyfish tree menghilang dari catatan ilmiah selama 75 tahun! Para ilmuwan bahkan sempat menganggapnya punah. Hingga akhirnya, di tahun 1970, pohon ini ditemukan kembali di beberapa lokasi terpencil di tebing granit Pulau Mahé.
Penemuan ini menjadi salah satu cerita comeback paling luar biasa dalam dunia botani. Ternyata, meskipun tersembunyi di habitat ekstrem, jellyfish tree masih mampu bertahan dari ancaman kepunahan.
3. Merupakan satu-satunya famili Medusagynaceae yang masih hidup
Dalam dunia botani, jellyfish tree begitu unik hingga ditempatkan dalam famili tersendiri, yaitu Medusagynaceae. Pohon ini menjadi satu-satunya anggota familinya yang masih bertahan hidup di dunia.
Keberadaannya menjadikan jellyfish tree seperti fosil hidup yang menyimpan jejak evolusi tumbuhan. Para ilmuwan mempelajari pohon ini untuk memahami bagaimana tumbuhan zaman dahulu bertahan dalam kondisi ekstrem.
4. Memiliki sistem reproduksi yang problematik
Meski bisa menghasilkan bunga dan buah, jellyfish tree menghadapi masalah besar dalam reproduksi. Sebagian besar bijinya tidak mampu berkecambah, dan hanya sedikit yang berhasil tumbuh menjadi pohon dewasa.
Tingkat keberhasilan reproduksi yang rendah ini menjadi salah satu alasan utama mengapa spesies ini sangat rentan punah. Para peneliti masih terus mencari tahu apa yang menyebabkan efisiensi reproduksi yang begitu rendah ini.
5. Menjadi fokus upaya konservasi intensif
Dengan populasi kurang dari 30 pohon dewasa di alam liar, jellyfish tree masuk dalam kategori Critically Endangered di daftar merah IUCN. Upaya konservasi intensif sedang dilakukan untuk menyelamatkan spesies ini dari kepunahan.
Otoritas Seychelles bersama organisasi konservasi global bekerja keras melindungi habitat pohon ini. Beberapa spesimen juga ditanam di kebun raya untuk memastikan kelangsungan hidupnya di luar habitat aslinya.
Jellyfish tree adalah bukti bahwa alam masih menyimpan keajaiban yang luar biasa. Dengan bentuk buahnya yang unik hingga kisah 'kembali dari kepunahan', pohon ini mengingatkan kita akan pentingnya melindungi keanekaragaman hayati di planet ini.
