Ciri-Ciri Kingdom Fungi yang Unik dan Gak Dimiliki Tumbuhan Lain

- Fungi memiliki hifa sebagai struktur utama tubuhnya
- Fungi berkembang biak melalui spora seksual maupun aseksual
- Kingdom fungi dikenal tidak memiliki klorofil maupun sistem vaskuler
Jamur atau fungi sering kali ditemukan di lingkungan yang lembap, gelap, serta kaya akan bahan organik. Namun, tahukah kamu bahwa makhluk hidup ini punya struktur dan cara hidup yang sangat berbeda dari tumbuhan maupun hewan?
Fungi tidak sekadar tumbuh begitu saja, mereka punya ciri khusus yang membedakannya secara ilmiah.Mulai dari cara berkembang biak, bentuk tubuh, hingga struktur sel, semuanya menunjukkan bahwa kingdom fungi adalah dunia yang berbeda. Supaya kamu bisa lebih paham soal keunikan ini, mari pelajari ciri-ciri kingdom fungi berikut ini.
1. Fungi memiliki hifa sebagai struktur utama tubuhnya

Struktur dasar tubuh fungi tersusun dari banyak sekali benang-benang halus yang kemudian kita kenal sebagai hifa. Benang ini terbentuk dari deretan sel yang saling menyambung dan bisa bercabang atau tunggal, tergantung jenis jamurnya. Hifa berfungsi sebagai media utama untuk menyerap nutrisi dari lingkungan sekitarnya. Proses ini terjadi karena dinding sel hifa mampu melepaskan enzim yang memecah zat organik menjadi partikel kecil yang bisa diserap.
Kumpulan dari banyak hifa akan membentuk miselium, struktur menyerupai jaring yang biasanya tersembunyi di dalam substrat seperti tanah atau kayu lapuk. Miselium inilah yang berperan penting dalam pertumbuhan jamur karena menjadi tempat utama berlangsungnya metabolisme. Tanpa adanya hifa, fungi tidak akan bisa bertahan hidup, apalagi berkembang biak secara efisien.
2. Fungi berkembang biak melalui spora seksual maupun aseksual

Salah satu karakteristik paling mencolok dari kingdom fungi adalah cara mereka bereproduksi. Spora menjadi alat utama fungi untuk memperbanyak diri, baik secara seksual maupun aseksual. Reproduksi aseksual biasanya dilakukan melalui pembelahan atau pembentukan tunas kecil yang akan tumbuh menjadi individu baru. Proses ini bisa terjadi sangat cepat ketika kondisi lingkungan mendukung.
Reproduksi seksual juga memungkinkan pada fungi tertentu, terutama jika kondisi lingkungannya berubah drastis. Dalam mekanisme ini, dua sel dari jenis yang berbeda akan bergabung untuk menghasilkan spora baru yang lebih bervariasi secara genetik. Kemampuan untuk memiliki dua metode berkembang biak sekaligus membuat fungi punya peluang bertahan hidup yang lebih tinggi, terutama di lingkungan ekstrem.
3. Kingdom fungi dikenal tidak memiliki klorofil maupun sistem vaskuler

Berbeda dari tumbuhan lainnya, semua yang termasuk ke dalam kingdom fungi tidak bisa melakukan fotosintesis karena tidak memiliki klorofil. Akibatnya, fungi harus mencari sumber nutrisi dari luar tubuhnya. Kebanyakan jenis fungi yang kita jumpai di alam bersifat saprofit, yakni mampu memecah zat organik dari makhluk hidup yang telah mati. Beberapa lainnya bersifat parasit yang hidup dengan menyerap nutrisi dari inangnya, atau mutualisme yang saling menguntungkan dengan organisme lain.
Selain itu, fungi juga tidak dilengkapi dengan sistem vaskuler seperti tumbuhan pada umumnya. Tidak ada jaringan xilem dan floem untuk mengangkut air serta nutrisi, sehingga seluruh proses penyerapan dan distribusi zat dilakukan melalui difusi antar sel. Meskipun terlihat sederhana, mekanisme ini sudah sangat efisien untuk kebutuhan hidup fungi yang biasanya tidak tumbuh besar.
4. Dinding sel fungi tersusun dari zat kitin, bukan selulosa

Kalau kamu pernah mempelajari struktur sel tumbuhan, pasti tahu bahwa dinding selnya mengandung selulosa. Namun, dinding sel fungi justru tersusun dari zat kitin, zat keras yang juga ditemukan pada kulit luar serangga. Zat kitin ini membuat struktur tubuh fungi jadi lebih kuat, tahan terhadap tekanan lingkungan, serta mampu melindungi isi sel dari kerusakan.
Tak hanya itu, komposisi dinding sel fungi juga bisa mencakup glukan, mannan, atau bahkan selulosa dalam jumlah kecil tergantung jenis jamurnya. Perbedaan bahan penyusun dinding sel ini membuat fungi benar-benar menempati kategori tersendiri dalam klasifikasi makhluk hidup. Inilah yang membuat fungi tidak bisa disamakan dengan tumbuhan, meskipun secara bentuk luarnya kadang mirip.
5. Tubuh fungi tidak memiliki akar, batang, maupun daun

Jika diperhatikan lebih dekat, fungi tidak punya organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, atau daun. Struktur tubuh mereka sangat sederhana dan tidak mengalami diferensiasi atau pembagian fungsi organ. Semua bagian tubuh fungi bertugas untuk penyerapan nutrisi dan perkembangan spora.
Fakta lainnya, fungi juga tidak memiliki sistem pembuluh yang bisa mengalirkan air ke seluruh tubuh. Oleh sebab itu, fungi cenderung tumbuh di area yang lembap agar tetap bisa bertahan hidup. Ketiadaan struktur tumbuhan ini menjadi ciri pembeda paling mendasar antara fungi dan organisme lain di kingdom Plantae.
Keberadaan fungi memang tidak bisa disepelekan, apalagi jika dilihat dari keunikan struktur dan cara hidupnya. Fungi bukan sekadar makhluk hidup kecil yang sering ditemukan di tempat lembap. Mereka punya dunia sendiri yang rumit, penuh adaptasi, serta memiliki peran penting dalam rantai kehidupan. Memahami ciri-ciri kingdom fungi bukan cuma soal mengenali bentuknya, tapi juga memahami sistem hidupnya yang unik dan menakjubkan.
Referensi:
"Fungus". Britannica. Diakses pada Mei 2025.
"Fungi Kingdom". ScienceDirect. Diakses pada Mei 2025.
"What Defines the “Kingdom” Fungi?". PMC. Diakses pada Mei 2025.