4 Fakta Gunung Lhotse, Memiliki 3 Puncak di Atas 8.000 Meter

- Gunung Lhotse terletak di Distrik Solukhumbu, Nepal dan berbatasan dengan Tibet, China. Memiliki 3 puncak sekaligus dengan ketinggian 29 ribu kaki.
- Ciri utama Gunung Lhotse adalah hamparan salju dan es sepanjang tahun. Suhu sering kali naik di atas titik beku di siang hari dan turun jauh di bawah titik beku di malam hari.
- Musim semi (Maret-Mei) dan musim gugur (September-November) merupakan waktu terbaik untuk pendakian gunung. Pendaki bisa menetap di desa suku Sherpa, Namche Bazar berada di zona gunung.
Lhotse adalah gunung tertinggi keempat di dunia di mana yang pertama kita ketahui yakni Everest sehingga menarik para pengunjung. Gunung Lhotse merupakan bagian dari Pegunungan Himalaya yang berada di Nepal. Nama 'Lhotse' berarti 'puncak selatan' dalam bahasa Tibet.
Sejarah telah ditorehkan di Lhotse yakni pendakian pertama dalam sejarah berhasil dilakukan oleh pendaki asal Swiss bernama Ernst Reiss dan Luchshinger. Mereka berhasil melewati longsoran salju yang tebal dan suhu dingin ekstrem.
Terdapat pendaki terkenal bernama Reinhold Messner yang mencapai puncak tanpa oksigen tambahan pada 1981. Ape Sherpa telah mencapai puncak Lhotse beberapa kali. Pendaki perempuan pertama dalam sejarah Junko Tabei berhasil menuju puncak Lhotse, lho.
Mari cari tahu lebih lanjut fakta seru dari Gunung Lhotse siapa tahu jadi inspirasimu untuk mendakinya kelak.
1. Gambaran geografis Lhotse

Gunung Lhotse terletak di Distrik Solukhumbu, Nepal dalam kawasan Taman Nasional Sagamatha (masuk Situs Warisan UNESCO) juga berbatasan dengan Tibet, China. Lhotse terhubung ke Everest melalui jalur berbatu tinggi disebut Lhotse Face.
Gunung Lhotse diberkahi ketinggian 29 ribu kaki. Lhotse mempunyai 3 puncak sekaligus: utama mencapai 8516 m, shar hingga 8383 m dan tengah berada di 8410 m. Tiga puncak Lhotse berdempetan langsung dengan Everest.
Gunung Lhotse terletak di selatan Gunung Everest dengan kedua gunung: Lhotse dan Everest dihubungkan oleh South Col, punggung bukit yang tajam dan tinggi. Koordinat geografis kira-kira 279.600 Lintang Utara dan 869.300 Bujur Timur.
2. Iklim Gunung Lhotse

Dilansir discoveryworldtrekking, ciri utama Gunung Lhotse adalah ditemukannya hamparan salju dan es sepanjang tahun. Di ketinggian 27.900 kaki, tekanan udara dan oksigen menjadi jauh lebih rendah.
Biasanya suhu Lhotse di siang hari sering kali naik di atas titik beku. Sebaliknya, dapat turun jauh di bawah titik beku di dataran tinggi bahkan saat musim panas. Pada musim pendakian biasanya dari April-Mei dapat mencapai -30 derajat celcius.
Titik tempat terjadi angin kencang di Lhotse adalah lereng atas dan punggung bukit yang terbuka. Cuaca di Lhotse sering kali tidak konsisten. Awalnya bercuaca cerah tiba-tiba berubah menjadi badai yang cepat dan deras. Pendaki bisa terkena hipotermia dan radang dingin.
3. Fakta pendakian Gunung Lhotse

Kondisi musim semi dan gugur biasanya menyediakan kesempatan sangat baik untuk melakukan pendakian gunung. Saat musim semi (Maret-Mei), cuaca relatif cerah dengan suhu sedang dan salju mulai mencair sehingga membuka jalan setapak.
Periode musim gugur (September-November) ditandai cuaca lebih cerah dan kelembapan lebih rendah memberikan jarak pandang lebih luas dengan kondisi relatif kering. Pendaki bisa juga menetap di desa suku Sherpa, Namche Bazar berada di zona gunung.
4. Signifikasi budaya di Gunung Lhotse

Sherpa, suku asli tinggal di Gunung Lhotse dikenal karena keahliannya sebagai pemandu para pendaki maupun jadi pendaki. Pendakian terkait dengan budaya dan cara hidup suku Sherpa selama ribuan tahun.
Puncak di salah satu wilayah Himalaya yakni Lhotse dianggap sebagai tempat tinggal para dewa. Para peziarah maupun umat Hindu melakukan ekspedisi untuk perjalanan spiritual sekaligus memohon berkah dari gunung.
Suku Sherpa percaya bahwa Lhotse digambarkan sebagai roh prajurit, pelindung Everest yang lembut. Deretan gunung besar di Himalaya dipercaya dijaga oleh dewa penjaga bernama Yul lha.
Titik tempat paling menantang bagi pendaki Gunung Lhotse adalah Lhotse Face karena jalur yang curam dan penuh es. Jika merasa letih mendaki Lhotse, jangan lakukan pendakian berturut-turut. Sebaiknya singgah ke desa suku Sherpa untuk beristirahat.