5 Fakta Kongo Tetra, Ikan yang Suka Berkelompok dan Hidup Damai

- Ikan kongo tetra memiliki sirip ekor yang memanjang dan warna tubuh yang variatif, serta perbedaan jantan dan betina yang jelas.
- Habitat asli ikan kongo tetra adalah di cekungan Sungai Kongo, Afrika Tengah, dengan kondisi air bersuhu 23-27 derajat Celcius.
- Ikan kongo tetra memiliki perilaku damai, suka hidup berkelompok, dan membutuhkan perawatan khusus di akuarium agar dapat hidup hingga 3-5 tahun.
Ikan kongo tetra, atau dalam nama ilmiahnya Phenacogrammus interruptus, adalah salah satu ikan hias air tawar yang memikat para penggemar akuarium dengan warna-warnanya yang indah dan bentuknya yang elegan. Ikan ini berasal dari cekungan Sungai Kongo di Afrika Tengah, dan terkenal dengan sirip yang panjang dan kilauan warna yang beragam, mulai dari biru, oranye hingga kuning keemasan. Keindahan dan sifatnya yang damai membuat ikan ini populer di kalangan penghobi ikan hias.
Selain penampilannya yang memukau, ikan kongo tetra juga memiliki perilaku dan kebutuhan khusus yang menarik untuk dipelajari. Ikan ini termasuk dalam keluarga Alestidae dan hidup secara berkelompok di habitat aslinya, sehingga dalam akuarium pun disarankan untuk memeliharanya dalam kelompok agar merasa nyaman dan menunjukkan perilaku alami. Berikut adalah lima fakta menarik tentang ikan kongo tetra.
1. Ciri khas berupa sirip ekor yang memanjang

Ikan kongo tetra memiliki bentuk tubuh yang agak memanjang dengan sirip yang cukup besar dan indah. Meskipun ukuran rata-ratanya sekitar 5 cm, beberapa pejantan dominan bisa tumbuh hingga 8-9 cm. Salah satu ciri khas ikan ini adalah sirip ekor yang memanjang dengan warna abu-abu keunguan dan tepi putih yang menambah pesona saat berenang. Warna tubuh ikan ini sangat variatif dan berkilau dengan campuran warna biru, oranye, kuning, dan merah yang indah.
Selain warna, perbedaan jantan dan betina cukup jelas terlihat. Jantan biasanya memiliki warna yang lebih cerah dan sirip yang lebih panjang dibandingkan betina yang cenderung lebih kecil dan warnanya lebih kalem. Hal ini memudahkan penggemar ikan dalam mengenali jenis kelaminnya yang penting untuk pemeliharaan dan pemijahan.
2. Habitat alami dan penyebaran di cekungan Sungai Kongo

Ikan kongo tetra aslinya hidup di perairan tawar yang tenang dan bervegetasi lebat di cekungan Sungai Kongo, Afrika Tengah. Habitat ini meliputi sungai, anak sungai, dan hutan yang tergenang air yang menyediakan banyak tempat berlindung serta sumber makanan alami seperti serangga dan larva. Kondisi air di habitat aslinya biasanya bersuhu antara 23-27 derajat Celcius, dengan pH yang sedikit asam sampai netral sekitar 6-7,5.
Kondisi lingkungan yang lembap dengan vegetasi dasar dan tumbuhan terapung membuat ikan ini merasa aman dan bisa menunjukkan perilaku berenang berkelompok yang alami. Keberadaan tanaman air di sekitar habitatnya juga membantu menyediakan makanan tambahan berupa organisme kecil dan menjaga kualitas air.
3. Perilaku damai dan suka hidup berkelompok

Ikan kongo tetra memiliki perilaku yang damai dan suka hidup berkelompok (shoaling). Mereka cenderung aktif berenang di bagian atas dan tengah akuarium atau habitatnya, serta tidak agresif terhadap ikan lain, sehingga cocok untuk akuarium komunitas. Kebiasaannya yang bersosialisasi dalam kelompok membantu mereka untuk merasa aman dan mengurangi stres.
Sebagai ikan omnivora, makanan utama mereka terdiri dari serangga kecil, larva, cacing, dan juga tumbuhan air. Dalam akuarium, pemberian makanan yang bervariasi seperti pelet, flake, makanan beku seperti artemia dan bloodworm sangat dianjurkan agar gizi mereka terpenuhi dan warna tubuh mereka tetap cerah.
4. Cara pemeliharaan di akuarium

Untuk memelihara ikan kongo tetra dengan baik, perlu diperhatikan kualitas air dengan parameter yang sesuai seperti suhu 23-27 derajat Celcius, pH 6-7,5, serta tingkat kekerasan air sedang. Perubahan air berkala sekitar 20 persen setiap dua minggu sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ikan. Selain itu, ikan ini membutuhkan akuarium yang cukup luas minimal 200 liter untuk sekitar 6 ekor, dengan tumbuhan air di tepi dan area berenang yang luas.
Filter yang baik juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan air dan mengurangi limbah yang dihasilkan ikan. Menempatkan banyak tanaman dan tempat persembunyian di pinggir akuarium bisa meniru habitat aslinya sehingga ikan merasa aman dan nyaman.
5. Pemijahan dan siklus hidup ikan kongo tetra

Pemijahan ikan kongo tetra terjadi secara ovipar dengan cara bertelur di air terbuka, biasanya pada pagi hari setelah ritual tarian pejantan yang memukau betina dengan warna cerah dan sirip panjangnya. Betina dapat bertelur hingga 300 butir telur yang nantinya akan menetas sekitar 6-7 hari setelah fertilisasi. Setelah bertelur, induk harus segera dipisahkan agar tidak memakan telurnya sendiri.
Perawatan larva ikan yang baru menetas membutuhkan makanan halus seperti infusoria dan baby brine shrimp hingga tumbuh cukup besar untuk diberi makanan biasa. Umumnya ikan kongo tetra dapat hidup hingga 3-5 tahun jika dipelihara dengan baik.
Ikan kongo tetra bukan hanya mempesona dari segi warna dan bentuk, tetapi juga menawarkan banyak hal menarik dari perilaku sosial hingga cara perawatannya yang cukup spesifik. Dengan memberikan lingkungan yang sesuai dan perawatan yang tepat, ikan ini bisa menjadi penghuni akuarium yang menawan dan membawa suasana alami dari sungai Kongo ke dalam rumah.