Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Kungkang Bersurai, Ahli Kamuflase dengan Gerakan Lamban

kungkang bersurai yang sedang tertidur pulas (commons.wikimedia.org/deboas)
kungkang bersurai yang sedang tertidur pulas (commons.wikimedia.org/deboas)

Agar tidak keliru, kungkang (subordo Folivora) berbeda dengan kukang (subordo Strepsirrhini). Kungkang masuk dalam superordo Xenarthra yang lebih berkerabat dengan trenggiling dan armadillo, sementara kukang masuk dalam ordo primata yang artinya lebih berkerabat dengan kera, monyet, dan sebagainya. Secara ukuran pun, kungkang lebih besar dari kukang.

Nah, berbicara soal kungkang, saat ini ada dua famili utama dari mereka, yakni kungkang tiga jari (famili Bradypodidae) dan kungkang dua jari (famili Megalonychidae). Kungkang tiga jari ini dibagi lagi dalam lima spesies berbeda dan satu di antaranya yang menarik untuk dibahas adalah kungkang bersurai (Bradypus torquatus).

Mereka adalah spesies kukang tiga jari terbesar dengan panjang tubuh sekitar 45—75 cm dengan bobot 4—10 kg. Ciri khas dari kungkang bersurai jelas terletak pada rambut panjang di sekujur tubuh mereka yang ditaksir dapat tumbut hingga 15 cm. Uniknya, rambut kungkang ini ternyata tumbuh dari area kaki menuju kepala. Hal tersebut terjadi karena gaya hidup mereka yang banyak dihabiskan dengan menggelantung di atas pohon.

Rambut milik kungkang bersurai juga terlihat sedikit memiliki bagian berwarna hijau di ujungnya. Warna tersebut ternyata muncul karena ada alga atau ganggang yang bisa tumbuh di rambut tersebut. Tentunya, keunikan kungkang bersurai tak hanya sebatas pada rambut mereka. Pada kesempatan ini, yuk, kenalan dengan mamalia yang satu ini!

1. Peta persebaran dan habitat alami

ilustrasi peta persebaran kungkang bersurai (commons.wikimedia.org/El Bux Del Cu)

Sama seperti kebanyakan kerabat mereka, kungkang bersurai juga tersebar di Amerika Selatan. Malahan, mamalia ini ternyata merupakan hewan endemik dari Brasil. Dilansir Happy Sloth, kungkang bersurai ditemukan di sepanjang pesisir timur Hutan Hujan Amazon yang meliputi wilayah Espírito Santom Bahia, dan Rio de Janeiro. 

Kungkang bersurai pastinya tinggal di hutan hujan tropis dengan vegetasi yang lebat dan tinggi. Lebih spesifik lagi, kungkang ini ditemukan di hutan area pegunungan dan zona riparian. Mereka umumnya ditemukan di ketinggian 350—800 meter di atas permukaan laut, tetapi kadang juga dapat ditemukan hingga 1.000 meter di atas permukaan laut. Kungkang ini suka berada di tempat yang agak panas, tetapi lembab.

Menariknya, ketinggian tempat tinggal kungkang bersurai ternyata berpengaruh pada ukuran mereka. Secara umum, ada dimorfisme seksual dari hewan ini, dimana betina berukuran lebih besar dari jantan. Nah, peneliti menemukan fakta kalau kungkang bersurai betina yang tinggal di dataran agak rendah ternyata berukuran lebih kecil ketimbang kungkang bersurai betina yang tinggal di pegunungan yang lebih tinggi.

2. Makanan favorit dan cara memperolehnya

kungkang bersurai yang sedang makan di atas pohon (commons.wikimedia.org/deboas)

Kungkang bersurai tergolong hewan herbivor yang pilih-pilih makanan. Sekitar 99 persen makanan mereka diisi dengan daun muda dari pohon sekunder dan sisanya terdiri atas ranting dan kuncup tanaman lunak. Saking pilih-pilih dengan daun yang akan dikonsumsi, mamalia ini hanya memilih daun dari tanaman MandevillaMicropholis venulosa, dan Ficus jika memungkinkan.

Dilansir Animal Diversity, pilihan daun yang spesifik itu diduga karena daun muda pada tanaman-tanaman tersebut lebih mudah dicerna di dalam sistem pencernaan kukang. Sebab, semakin tua daun tanaman yang dimakan kungkang ini, kandungan karbohidrat di dalam daun itu jadi semakin tinggi yang menyulitkan perut kungkang bersurai dalam mencerna daun tersebut. Kungkang ini memanfaatkan fermentasi bakteri yang ada di perut mereka yang kompleks dan terdiri atas beberapa bagian berbeda.

Untuk mencari makan, kungkang bersurai akan pindah dari satu pohon ke pohon lain, meraih daun pilihan dengan tangan bercakar mereka, dan mengunyah daun tersebut secara perlahan. Dalam hal mencari makan, mereka termasuk hewan diurnal, tetapi pada beberapa momen lain kungkang bersurai juga dapat beraktivitas pada malam hari. Saat musim kemarau, kungkang bersurai akan mencari makan dalam durasi dua kali lipat lebih panjang ketimbang musim hujan. Hal ini dilakukan karena dua faktor utama, yaitu kelangkaan jumlah makanan dan kebutuhan energi harian yang meningkat.

3. Sederet kemampuan hebat dari kungkang bersurai

spesimen kungkang bersurai yang diawetkan (commons.wikimedia.org/Eduard Solà Vázquez)

Sebagai seekor kungkang, pastinya kungkang bersurai merupakan hewan arboreal. Sebagian besar waktu mereka dihabiskan di atas pohon yang membuat kungkang ini perlu sederet kemampuan yang menunjang aktivitas mereka di atas pohon. Beruntungnya, mereka sudah beradaptasi untuk mengatasi tantangan tersebut. 

Animalia melansir bahwa massa otot kungkang bersurai terbilang ringan jika dibandingkan dengan ukuran mereka. Berkat massa otot yang ringan ini, mereka jadi bisa bergelantungan di dahan atau ranting yang relatif kecil. Untuk bergelantungan, kungkang bersurai mengandalkan tiga cakar melengkung mereka sebagai alat untuk menggenggam permukaan kayu. Di atas pohon, kungkang ini akan bergerak sangat lamban dan sangat jarang turun ke bawah.

Walaupun demikian, kungkang bersurai tetap bisa bergerak dengan baik ketika harus turun dari pohon. Ketika berada di atas tanah, gerakan mereka jadi lebih cepat agar bisa segera sampai ke tujuan. Malahan, kungkang yang satu ini punya kemampuan untuk berenang. Karena terkenal akan gerakan lamban, mereka tak jarang dijadikan target mangsa sejumlah predator, semisal jaguar atau elang harpa.

Untuk itu, mereka beradaptasi dengan beberapa hal. Ingat ujung rambut mereka yang ditumbuhi alga? Ternyata rambut yang jadi berwarna agak kehijauan itu berfungsi sebagai kamuflase kungkang bersurai saat berada di atas pohon. Tak jarang predator dapat dikelabui mereka dengan cara ini. Kalau itu belum cukup, mereka akan berdiri mematung sambil memamerkan cakar besar mereka dan bersiap menyerang predator yang mendekat.

4. Sistem reproduksi

kungkang bersurai yang sedang beristirahat (commons.wikimedia.org/deboas)

Sebenarnya, kungkang bersurai dapat kawin kapan saja sepanjang tahun. Namun, kebanyakan dari hewan ini kawin antara bulan September—November. Jantan akan saling bertarung untuk memperebutkan betina yang ada di sekitar mereka. Sebab, kungkang bersurai betina lebih memilih jantan berukuran besar dan kuat untuk jadi pasangan kawin. Proses perkawinan dari spesies ini bisa dilakukan sambil mereka bergelantungan di atas pohon, lho.

Animal Diversity melansir kalau kungkang bersurai betina hanya akan melahirkan seekor anak saja dalam satu masa reproduksi. Si induk akan selalu menggendong anak mereka di punggung atau perut. Hanya dalam waktu 2 minggu, anak kungkang ini sudah dapat mengonsumsi daun, tetapi biasanya masih dari sisa muntahan si induk.

Anak kungkang biasanya sudah bisa mencari makan secara mandiri saat berusia 4 bulan dan kemudian akan terus bersama si induk hingga berusia 8—11 bulan. Butuh waktu 2—3 tahun bagi mereka sebelum dapat dikatakan dewasa dan matang secara seksual.

5. Status konservasi

kungkang bersurai yang diawetkan dan dipajang di museum (commons.wikimedia.org/Eduard Solà Vázquez)
kungkang bersurai yang diawetkan dan dipajang di museum (commons.wikimedia.org/Eduard Solà Vázquez)

Dalam catatan IUCN Red List, kungkang bersurai saat ini sudah masuk dalam daftar hewan rentan punah (Vulnerable). Sayangnya, tren populasi mereka juga terus menurun tiap tahunnya sehingga kategori ini bisa semakin turun di masa depan. Ada sejumlah masalah yang dihadapi kungkang ini yang berpengaruh pada pengurangan populasi mereka di alam.

Animalia melansir, masalah utama yang dihadapi hewan ini adalah deforestasi hutan besar-besaran. Peta persebaran mereka yang tidak terlalu luas itu kini juga harus tergerus karena pembukaan lahan untuk ekstraksi kayu, produksi batubara, perluasan lahan pertanian, hingga pembukaan area peternakan. Masalah lain yang dihadapi kungkang bersurai terkait perburuan liar yang masih dilakukan hingga saat ini.

Jika masalah-masalah itu tidak segera diatasi, dalam beberapa tahun ke depan saja kungkang bersurai mungkin sudah masuk dalam daftar hewan terancam punah. Padahal hewan yang satu ini berperan penting di alam, baik sebagai hewan yang membantu penyerbukkan pohon dan mangsa bagi predator. Duh, semoga saja populasi kungkang bersurai dapat pulih dengan usaha konservasi yang maksimal, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anjar Triananda Ramadhani
EditorAnjar Triananda Ramadhani
Follow Us