Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Kura-kura Matahari, Berwarna Cokelat sebagai Bentuk Adaptasi 

Kura-kura matahari (commons.wikimedia.org/Scott Loarie)

Kura-kura matahari merupakan hewan yang tersebar di wilayah Asia Tenggara. Kura-kura dengan nama latin Heosemys spinosa ini dapat ditemukan di negara Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, dan juga Thailand. Kura-kura matahari umumnya hidup di wilayah hutan hujan dataran rendah dan perbukitan.

Umumnya, kura-kura matahari mendiami wilayah di sekitar sungai-sungai kecil. Kura-kura ini cukup bergantung pada dedaunan yang berguguran yang digunakan sebagai perlindungan dan juga makanan. Ada fakta apa lagi ya dari kura-kura matahari ini? Yuk kita simak!

1. Cangkang yang tajam dan runcing

Kura-kura matahari (commons.wikimedia.org/lienyuan lee)

Kura-kura matahari memiliki tepi karapas atau bagian cangkang yang tajam dan runcing. Karakteristik ini umumnya terlihat pada kura-kura yang masih muda. Namun, tepi karapas yang tajam ini akan menghilang seiring bertambahnya usia. Kura-kura dewasa memiliki tepi karapas tanpa duri dan jauh lebih halus dibandingkan kura-kura muda.

2. Ekor jantan lebih panjang dibandingkan betina

Kura-kura matahari (commons.wikimedia.org/Thomas Hardwicke)

Karapas kura-kura matahari berwarna cokelat dengan garis berwarna lebih pucat di bagian tengah karapasnya. Kepala dan anggota tubuh lainnya berwarna cokelat keabu-abuan. Bagian plastron atau perut kura-kura ini umumnya berwarna krem. Individu jantan kura-kura matahari memiliki ekor yang lebih panjang dan lebih tebal dibandingkan betina. Bagian plastron jantan juga lebih cekung.

3. Pemakan buah yang dapat memakan hewan lain

Kura-kura matahari (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Ketika berada di alam liar, kura-kura matahari umumnya merupakan herbivora. Makanan utamanya berupa buah yang jatuh dari pohon. Selain itu mereka juga memakan berbagai jenis tumbuhan. Terkadang, kura-kura matahari juga memakan berbagai hewan invertebrata dan bangkai.

4. Bertelur di malam hari

Kura-kura matahari (dok. Thai National Parks)

Terjadinya perkawinan pada kura-kura matahari dapat dipengaruhi oleh musim hujan. Setelah terjadi perkawinan, individu betina umumnya akan bertelur pada malam atau dini hari. Dalam sekali bertelur, dapat dihasilkan 1–3 butir telur. Waktu inkubasi telur hingga akhirnya menetas terjadi selama 106–145 hari. Dalam satu tahun, individu betina kura-kura matahari dapat bertelur sebanyak tiga kali.

5. Hewan semi-akuatik

Kura-kura matahari (commons.wikimedia.org/Redstonequeen)

Kura-kura matahari ini bersifat semi akuatik. Namun, hewan ini lebih sering bersembunyi di bawah dedaunan yang berguguran atau di rerumputan. Warna cokelat pada kura-kura ini membantu mereka berkamuflase di antara serasah daun di habitatnya. Kura-kura yang berusia muda lebih senang hidup di darat dibandingkan kura-kura dewasa. Bagian karapas kura-kura muda yang tajam ini dapat melindungi mereka dari predator, seperti ular.

Kura-kura matahari banyak diburu untuk diperdagangkan. Selain itu, rusaknya habitat menyebabkan jumlah kura-kura ini menurun drastis di alam liar. Oleh karena itu, kura-kura matahari saat ini masuk ke dalam kategori endangered atau terancam punah. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us