5 Fakta Lesser Spotted Eagle, si Pemburu Tangguh yang Bermigrasi Jauh

- Lesser spotted eagle bermigrasi ribuan kilometer dari Eropa ke Afrika, beradaptasi di habitat ekstrem.
- Meskipun bertubuh sedang, lesser spotted eagle tetap garang dengan mata kuning cerah dan gaya berburu unik.
- Mereka memiliki perilaku siblicide, bertarung antar saudara sejak kecil, dan terancam oleh faktor lingkungan serta aktivitas manusia.
Kalau mendengar kata “elang”, mungkin yang langsung terbayang adalah burung besar dengan sayap lebar yang melayang gagah di langit sebelum menyambar mangsanya. Namun, tak semua elang berukuran besar atau hidup dengan cara yang sama. Ada juga yang tubuhnya tidak sebesar elang pada umumnya, namun tak kalah tangguh, salah satunya adalah lesser spotted eagle.
Elang dengan nama ilmiah Clanga pomarina ini merupakan burung pemangsa yang hidup di dua benua dan dikenal sebagai ahli migrasi jarak jauh. Memiliki strategi berburu yang unik hingga cara bertahan hidup keras sejak menetas, yuk simak 5 fakta menarik dari lesser spotted eagle berikut ini.
1. Bermigrasi ribuan kilometer dari Eropa ke Afrika

Lesser spotted eagle merupakan burung pemangsa bermigrasi jauh. Saat musim kawin, mereka berkembang biak di Eropa, terutama di Jerman bagian utara, Estonia, Lituania, dan Slovakia. Namun saat musim dingin tiba, biasanya pada bulan September, burung ini terbang jauh menuju Afrika bagian selatan, termasuk Afrika Selatan dan Mozambik. Perjalanan migrasi ini bisa mencapai ribuan kilometer lho!
Melansir Animal Diversity Web, perpindahan habitat mereka juga cukup ekstrem. Dari hutan bercelah dan padang rumput di Eropa, mereka bisa beradaptasi di savana kering hingga pegunungan Afrika yang tingginya mencapai 2.200 meter. Fleksibilitas ini membuat elang ini mampu bertahan di berbagai kondisi lingkungan.
2. Bertubuh sedang tapi tetap garang

Dibanding kerabatnya seperti elang steppe dan greater spotted eagle, tubuh lesser spotted eagle memang lebih kecil. Meski begitu, kalau dibandingkan dengan burung pada umumnya, ukurannya tetap bisa dibilang besar.
Panjang tubuhnya bisa mencapai 54 hingga 65 cm dengan bentang sayap 145 hingga 165 cm. Berat tubuhnya sekitar 1,2 hingg 2,2 kg, dengan rata-rata 1,6 kg.
Salah satu ciri khas lesser spotted eagle adalah mata kuning cerah pada burung dewasa. Sementara itu, kepala dan sayap mereka berwarna cokelat yang lebih terang dibanding tubuhnya, membuat tampilannya sedikit berbeda dari kerabatnya yang cenderung cokelat gelap. Selain itu, mereka memiliki kepala dan paruh yang relatif kecil untuk ukuran elang.
3. Memiliki gaya berburu yang unik

Kebanyakan orang mungkin membayangkan elang berburu dengan terbang tinggi lalu menyambar mangsa dengan cakarnya. Tapi ternyata, lesser spotted eagle punya gaya berburu unik.
Mengutip Animal Diversity Web, burung ini sering berjalan di tanah untuk mencari mangsa. Makanan favorit mereka adalah mamalia kecil seperti tikus ladang, burung kecil, amfibi, reptil, hingga serangga.
Menariknya, saat musim dingin di Afrika, lesser spotted eagle juga kerap memakan rayap. Perilaku berburu tersebut cukup berbeda dari kebanyakan burung pemangsa yang biasanya mengandalkan pengamatan dari udara. Sesekali mereka memang bertengger di cabang rendah untuk mengintai mangsa, tetapi kebiasaan berjalan kaki saat berburu inilah yang membuat mereka punya keunikan tersendiri.
4. Bertarung antar saudara sejak kecil

Salah satu fakta paling mengejutkan dari lesser spotted eagle adalah siblicide atau perilaku membunuh bahkan memakan saudara sendiri. Menurut Animal Diversity Web, saat induk bertelur sekitar 1 sampai 2 butir, biasanya hanya satu anak yang berhasil bertahan hidup. Anak yang menetas lebih dulu atau lebih kuat cenderung menyerang saudaranya, bahkan kadang mendorongnya keluar dari sarang.
Fenomena ini mungkin terdengar kejam, tapi dalam dunia satwa liar hal ini merupakan strategi bertahan hidup. Namun dengan cara ini, energi dan makanan dari induk bisa difokuskan pada satu anak saja, meningkatkan peluangnya untuk tumbuh hingga dewasa. Meskipun begitu, kedua induk tetap berperan aktif dalam membesarkan anak yang bertahan. Betina bertugas menetap di sarang dan mengerami telur, sementara jantan biasanya bertanggung jawab menjaga wilayah sekitar sarang dan mencari makanan.
5. Berumur panjang namun kondisinya terancam

Lesser spotted eagle bisa hidup selama 20 sampai 25 tahun di alam liar. Namun rata-rata usia mereka hanya sekitar 8 hingga 10 tahun. Penyebab utamanya adalah banyak ancaman dari lingkungan sekitar.
Mengutip Animal Diversity Web burung muda punya risiko kematian yang tinggi, sekitar 35% setiap tahun. Sementara burung remaja sekitar 20%, dan burung dewasa 5%. Faktor yang paling memengaruhi kelangsungan hidup mereka adalah kelangkaan mangsa, perubahan habitat, serta aktivitas manusia.
Salah satu ancaman terbesar adalah penggunaan pestisida beracun seperti Azodrin, yang dapat membunuh burung pemangsa secara tidak langsung ketika mereka memangsa hewan yang sudah terkontaminasi. Selain itu, perburuan saat musim migrasi juga masih sering terjadi.