Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Cretoxyrhina, Hiu Purba yang Hidup Bersama Dinosaurus!

Ilustrasi Cretoxyrhina (commons.wikimedia.org/Mark P. Witton)

Selain dinosaurus dan buaya ada satu hewan lagi yang sudah hidup sangat lama dan masih bisa bertahan sampai saat ini, yaitu hiu. Bahkan jika dibandingkan buaya dan dinosaurus hiu jauh lebih tua dan sukses karena sudah muncul sebelum keduanya. Hal ini tentunya dapat terjadi karena banyak faktor, salah satunya karena kemampuan adaptasi hiu yang baik. Tergantung habitat dan makanannya setiap spesies hiu mengembangkan adaptasi dan kemampuan unik yang tidak dimiliki hiu lain.

Jika berbicara mengenai hiu purba maka tidak afdol jika tidak membahas Cretoxyrhina. Hiu purba ini merupakan salah satu hiu paling terkenal karena ukurannya yang cukup besar. Ikan ini juga hidup di masa yang sama dengan dinosaurus, yaitu sekitar 100 juta tahun yang lalu. Namun walau merupakan hewan purba nyatanya bentuk tubuh dan perilaku Cretoxyrhina tidak jauh berbeda dari hiu di masa modern. Hiu bergigi tajam ini juga punya banyak fakta unik yang beberapa diantaranya akan kita bahas!

1. Hidup pada periode kapur akhir sekitar 100 juta tahun yang lalu

Ilustrasi Cretoxyrhina (commons.wikimedia.org/Damouraptor)

Dilansir Mindat, Cretoxyrhina hidup pada periode kapur akhir, tepatnya sekitar 107 sampai 73 juta tahun yang lalu. Artinya Cretoxyrhina hidup di periode yang sama dengan dinosaurus. Cretoxyrhina sendiri termasuk hiu yang hidup di laut dan menghuni beberapa daerah, seperti Palestina, Amerika Utara, Eropa, dan Kazakhstan. Saat itu, samudra yang kita kenal sekarang belum muncul dan hiu ini hidup di lautan yang bernama Western Interior Seaway.

Periode kapur sendiri merupakan periode akhir di mana dinosaurus non avian hidup. Pada periode ini suhu bumi cenderung lebih lembab dari masa kini. Aktivitas vulkanis juga merajalela sehingga beberapa tempat tidak cocok untuk ditinggali. Namun jika berbicara mengenai laut sebenarnya kondisi laut saat itu tidak jauh berbeda. Hanya saja, hewan-hewan dan tumbuhan yang mendiami lautan saat itu banyak yang berukuran besar. Selain Cretoxyrhina lautan juga dihuni reptil laut seperti Mosausaurus dan Plesiosaurus.

2. Punya ukuran dan bentuk tubuh yang serupa dengan hiu putih di masa modern

Perbandingan Cretoxyrhina dengan manusia (commons.wikimedia.org/Macrophyseter)

Artikel di jurnal Alcheringa: An Australasian Journal of Palaeontology menjelaskan kalau Cretoxyrhina merupakan hiu berukuran raksasa. Bayangkan saja panjangnya bisa mencapai 8 bahkan 9 meter. Ia memang bukan hiu terbesar dalam sejarah, namun jika dibandingkan dengan hiu predator di masa modern Cretoxyrhina punya ukuran yang jauh lebih besar. Tapi tak hanya ukuran, ternyata Cretoxyrhina punya bentuk tubuh dan gaya hidup yang serupa dengan Carcharodon carcharias atau hiu putih di masa modern, lho.

Kedua hiu predator tersebut masuk ke ordo Lamniformes, karenanya tidak mengerankan jika mereka punya beberapa kemiripan. Hiu putih dan Cretoxyrhina sendiri sama-sama punya tubuh yang memanjang seperti torpedo, gigi yang tajam dan lancip, mendiami permukaan laut, dan merupakan hiu yang punya kecepatan tinggi. Selain karena kekerabatan tersebut, kemiripan yang ada merupakan hasil dari evolusi konvergen, yaitu kesamaan ciri fisik yang terjadi karena adanya kesamaan lingkungan dan habitat.

3. Punya gigi setajam pisau yang digunakan untuk memotong daging mangsanya

Ilustrasi Cretoxyrhina (commons.wikimedia.org/Dmitry Bogdanov)

Dilansir National Geographic, Cretoxyrhina merupakan predator yang cukup ganas di habitatnya. Bukti fosil yang ada mengungkapkan kalau ia bisa memakan berbagai jenis hewan, mulai dari ikan raksasa seperti Xiphactinus sampai reptil laut seperti Mosasaurus dan Plesiosaurus. Tentunya hiu ini tak akan jadi predator tangguh tanpa bantuan giginya. Jika dideskripsikan gigi hiu ini berbentuk segitiga, lancip, dan sangat tajam.

Kekuatan gigitan Cretoxyrhina juga tidak bisa diremehkan karena ia bisa menyayat daging sampai meremukan tulang-tulang mangsanya. Bahkan tidak hanya tajam, gigi Cretoxyrhina juga terkenal karena ukurannya. Memang tidak sebesar gigi megalodon, namun ukurannya cukup fantastis dengan panjang antara 3 sampai 8 cm. Berbeda dari hiu putih, gigi Cretoxyrhina terbilang halus dan tidak bergerigi. Karenanya gigi yang ia miliki lebih cocok untuk menusuk dan memotong dan tidak terlalu cocok untuk mengoyak daging.

4. Termasuk hewan ovovivipar yang bertelur dan melahirkan secara bersamaan

Ilustrasi Cretoxyrhina (commons.wikimedia.org/Damouraptor)

Sebenarnya belum ada bukti fosil atau penelitian mengenai sistem reproduksi Cretoxyrhina. Namun jika melihat kerabat-kerabatnya yang masih hidup para ahli menyimpulkan kalau hiu ini merupakan hewan ovovivipar yang bertelur sekaligus melahirkan, jelas artikel di jurnal Journal of Vertebrate Paleontology. Artinya, Cretoxyrhina akan bertelur namun telur-telur tersebut akan menetas di dalam rahim. Selama beberapa saat anak-anaknya akan berkembang di rahim sebelum akhirnya dilahirkan ke dunia.

Saat masih di rahim, anakan Cretoxyrhina juga menjadi sangat ganas dan tidak segan-segan untuk memakan sesamanya dalam upaya bertahan hidup. Karena hal ini, jumlah telur yang menetas dengan jumlah anak yang dilahirkan bisa sangat berbeda. Sebagai ikan yang hidup di air Cretoxyrhina juga akan melahirkan di dalam air. Pada saat-saat melahirkan ia akan sedikit melemah dan rentan akan serangan predator.

5. Fosil pertama yang ditemukan merupakan fosil gigi

Ilustrasi Cretoxyrhina (commons.wikimedia.org/Damouraptor)

Artikel di jurnal Cretaceous Research menerangkan kalau fosil Cretoxyrhina pertama yang ditemukan adalah fosil gigi. Hal ini tidak mengherankan mengingat keseluruhan kerangka hiu dibentuk oleh tulang rawan yang sangat sulit memfosil. Alhasil hanya beberapa bagian tubuh yang keras seperti gigi yang bisa memfosil dan mudah ditemukan. Fosil tersebut ditemukan di Inggris, tepatnya di wilayah Sussex. Lebih lanjut, fosilnya dideskripsikan oleh Gideon Mantell pada tahun 1822. Uniknya fosil gigi Cretoxyrhina awalnya dikira sebagai fosil spesies lain, tepatnya fosil Mustelus mustelus dan Sphyrna zygaena yang masih hidup.

Zaman purba tak hanya dihuni oleh reptil raksasa seperti dinosaurus atau mamalia berbulu seperti mammoth. Nyatanya hiu raksasa seperti Cretoxyrhina juga pernah hidup di zaman purba, lho. Bahkan Cretoxyrhina juga hidup berdampingan dengan dinosaurus dan jadi salah satu hiu terganas saat itu. Namun walau hidup di zaman purba ternyata ia punya kemiripan dengan hiu-hiu modern. Hal ini sangat unik mengingat Cretoxyrhina sudah lama punah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us