5 Fakta Menarik Eleanor Roosevelt, Menjadi Inspirasi Generasi Baru

Eleanor Roosevelt merupakan salah satu tokoh yang paling berpengaruh pada abad ke-20. Sebagai Ibu Negara Amerika Serikat, ia tidak hanya mendampingi Franklin D. Roosevelt selama empat periode kepresidenannya, tetapi juga berperan aktif dalam memperjuangkan hak asasi manusia, kesetaraan, dan reformasi sosial.
Namun, kisah hidupnya jauh melampaui gelar Ibu Negara. Ia adalah saksi masa kecil yang tragis, pendukung hak-hak perempuan, advokat hak sipil, hingga menjadi sosok di balik Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Pada ulasan ini, terdapat lima fakta menarik tentang Eleanor Roosevelt yang menjadi inspirasi bagi generasi baru.
1. Menghadapi masa kecil yang tragis

Eleanor Roosevelt lahir pada 11 Oktober 1884 di tengah keluarga yang kaya di New York. Meskipun lahir dalam keluarga yang kaya, kehidupannya berubah drastis sebelum ia berusia sebelas tahun, ia kehilangan kedua orang tuanya. Melansir roosevelt.ucsd.edu, ibunya meninggal secara mendadak, sementara ayahnya meninggal karena kecanduan alkohol, tak lama setelah kematian ibunya.
Setelah kehilangan tersebut, Eleanor dibesarkan oleh nenek dari pihak ibu yang disiplin dan konservatif. Ketika remaja, ia dikirim ke Allenswood Academy di Inggris, sebuah sekolah asrama, tempat yang akhirnya memberinya kebahagiaan pertamanya. Di bawah bimbingan Marie Souvestre, kepala sekolah Allenswood Academy, Eleanor menemukan inspirasi untuk melayani masyarakat.
2. Berperan penting dalam karier politik Franklin D. Roosevelt

Ketika Franklin D. Roosevelt terjangkit polio pada tahun 1921, Eleanor Roosevelt menjadi kekuatan pendukung yang tak tergantikan. Ia mendorong suaminya untuk tetap terlibat aktif dalam berpolitik. Eleanor bahkan sering menjadi penghubung antara suaminya dan dunia luar, hal tersebut untuk memastikan koneksi politik agar tetap berjalan.
Keterlibatannya di bidang sosial dan politik semakin dalam seiring waktu. Eleanor aktif dalam Partai Demokrat, memperluas jaringan politik, dan membantu Franklin memenangkan kursi gubernur New York pada 1928. Sebagai Ibu Negara, ia memainkan peran penting dalam memengaruhi kebijakan dan memanfaatkan posisinya untuk mendukung hak-hak sipil dan reformasi sosial.
3. Merupakan seorang advokat

Sepanjang hidupnya, Eleanor Roosevelt dikenal sebagai advokat yang berdedikasi. Melansir womenshistory, ia memperjuangkan hak asasi manusia dengan menjadi ketua Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana ia memimpin penyusunan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Dokumen ini menjadi tonggak penting dalam perlindungan hak dasar manusia di seluruh dunia.
Selain itu, Eleanor mendukung hak-hak sipil, terutama untuk komunitas Afrika-Amerika yang termarjinalkan. Ia membuat pernyataan tegas dengan mengundurkan diri dari organisasi Daughters of the American Revolution sebagai protes atas diskriminasi rasial. Eleanor juga terus mendorong perempuan untuk terlibat aktif dalam politik dan sosial, menginspirasi generasi baru pemimpin perempuan.
4. Menjadi ketua pertama Komisi Hak Asasi Manusia

Sebagai ketua pertama Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Eleanor Roosevelt memainkan peran penting dalam meletakkan dasar hak asasi manusia modern. Dipilih secara aklamasi, ia memimpin penyusunan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diadopsi pada tahun 1948.
Dalam perannya, Eleanor dikenal sebagai sosok yang berdiplomasi sekaligus tegas. Ia memperjuangkan inklusivitas dalam setiap pasal deklarasi, memastikan bahwa hak asasi manusia diakui secara universal tanpa pengecualian. Peran ini memperkokoh posisinya sebagai pelopor hak asasi manusia global.
5. Selain politik, juga merupakan seorang pengusaha

Selain berpolitik, Eleanor Roosevelt menunjukkan sisi kreatifnya dengan mendirikan Val-Kill Industries pada tahun 1927. Usaha ini bertujuan untuk menyediakan pekerjaan bagi komunitas lokal. Selain memproduksi mebel, Val-Kill Industries menjadi simbol kepeduliannya terhadap kesejahteraan masyarakat.
Ia juga terlibat dalam dunia pendidikan dengan mengelola Todhunter School, sekolah perempuan di New York City. Sebagai pengajar, Eleanor mendorong siswa-siswanya untuk berpikir kritis dan memahami pentingnya pendidikan dalam memberdayakan perempuan. Kedua usaha ini mencerminkan dedikasinya untuk menciptakan dampak positif dalam berbagai bidang.