5 Fakta Menarik Jarbua Terapon, Sirip Punggungnya Harus Diwaspadai

- Ikan jarbua terapon dideskripsikan pada tahun 1700an oleh Peter Forsskål dan Carsten Niebuhr, dengan nama spesies diambil dari bahasa Arab.
- Jarbua terapon berukuran kecil, memiliki 11-12 duri tajam di sirip punggungnya, dan dapat ditemukan di wilayah Asia Selatan hingga Jepang.
- Ikan ini bisa hidup di berbagai tingkat salinitas air, sering dijual dalam keadaan segar, dan perlu dilestarikan untuk menjaga populasi dan habitatnya.
Keanekaragaman spesies ikan sama sekali tak bisa diremehkan. Sebab, ikan merupakan hewan yang sangat unik, eksotis, dan benar-benar berbeda dengan hewan lain. Spesies ikan juga ada banyak dan salah satunya adalah Terapon jarbua atau jarbua terapon. Mungkin, nama jarbua terapon masih asing di telinga kamu. Namun, di beberapa daerah ia cukup terkenal, lho.
Pertama, ikan tersebut kerap dimakan, dijual, bahkan dijadikan peliharaan. Ukurannya memang kecil, namun duri di sirip atasnya cukup tajam dan harus diwaspadai. Jarbua terapon juga sangat adaptif, bahkan ia bisa hidup di perairan air tawar dan air asin. Nah, apa kamu penasaran dengan ikan tersebut? Maka dari itu, mari simak beberapa fakta menarik jarbua terapon berikut.
1. Dideskripsikan pada tahun 1700an

Sejatinya, jarbua terapon merupakan ikan yang yang sudah dideskrisikan sejak lama, tepatnya pada tahun 1745. Ada dua orang yang mendeskripsikan ikan ini, yaitu Peter Forsskål dan Carsten Niebuhr. Nah, nama spesiesnya, yaitu jarbua diambil dari bahasa Arab, yaitu Djarbua. Awalnya, ia diberi nama Sciaena jarbua. Kemudian, pada tahun 1816 Georges Cuvier membuat klasifikasi genus baru bernama genus Terapon dan akhirnya jarbua terapon dimasukan ke dalam genus tersebut dan namanya berubah menjadi seperti yang kita kenal sekarang.
2. Punya 11-12 duri di sirip punggung

Jarbua terapon merupakan ikan berukuran kecil dengan panjang sekitar 25-36 centimeter. Badannya tidak terlalu panjang, ia punya tubuh berwarna putih, dan tubuhnya diselimuti corak garis hitam putih layaknya zebra. Kemudian, matanya besar dan membulat serta ia punya duri di sirip atasnya. Tercatat, ia memiliki 11-12 duri di sirip atas dan beberapa duri lagi di sirip bawahnya. Sebenarnya, duri-duri tersebut kecil dan tidak berbisa. Namun, laman Congratulafish menerangkan kalau durinya tajam, bisa menusuk manusia, dan bisa memberikan luka yang menyakitkan sehingga kamu harus hati-hati dengannya.
3. Menghuni Laut Merah hingga Jepang

Laman fishipedia menerangkan kalau jarbua terapon memiliki penyebaran yang cukup luas. Pertama, ia bisa ditemukan di Afrika, Laut Merah, dan Laut Arab. Kemudian, ikan ini juga menghuni wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara mulai dari India, Thailand, hingga Indonesia. Terakhir, penyebarannya meluas lagi hingga ke Australia, Oseania, Cina, Korean, hingga Jepang. Di alam liar, ia termasuk ikan yang aktif di siang hari dan sering berkelompok. Ikan ini tidak teritorial, cukup tenang, namun akan menjadi agresif jika merasa terancam. Soal makanan, hewan ini sangat suka memakan ikan kecil dan invertebrata.
4. Bisa beradaptasi dengan berbagai tingkat salinitas

Dilansir Animalia, jarbua terapon merupakan spesies euryhaline. Artinya, ia sangat toleran terhadap perubahan salinitas air, mulai dari air tawar murni hingga perairan dengan salinitas yang mencapai 70 persen. Karena kemampuan tersebut, jarbua terapon bisa hidup di berbagai tipe habitat, mulai dari sungai, danau, perairan payau, muara sungai, area karang, area pesisir, hingga laut lepas yang luas. Uniknya, ikan ini lebih sering beraktivitas di laut dan hanya sesekali berkelana ke perairan air tawar. Secara khusus, habitat kesukaannya adalah perairan dangkal yang tidak terlalu dalam dan berair tenang.
5. Kerap dijual dalam keadaan segar

Seperti ikan lain, jarbua terapon merupakan ikan yang bermanfaat bagi manusia. Pertama, laman iNaturalist menerangkan kalau ikan ini kerap ditangkap, dimakan, dan dijual. Biasanya, ia dijual dalam kondisi segar atau dijual sebagai ikan kering atau ikan asin. Lebih lanjut, para nelayan kerap menangkap ikan ini dengan beberapa teknik, seperti dipancing, ditombak, atau ditangkap dengan jaring. Selain itu, ia juga mulai dipelihara oleh pecinta ikan. Namun, pamor ikan ini sebagai peliharaan tidak sebesar ikan hias lain yang lebih populer.
Semua fakta menarik jarbua terapon membuktikan kalau ia merupakan ikan eksotis yang tak kalah dari ikan lain. Oleh sebab itu, kamu tak boleh meremehkan jarbua terapon hanya karena ukurannya yang kecil atau pamornya yang tidak setenar ikan lain. Justru, ikan-ikan yang kurang terkenal seperti jarbua terapon harus dilestarikan, populasinya dijaga, dan habitatnya dilindungi.


















