- Jenis kelamin: Secara umum, perempuan bisa bertahan lebih lama dibanding laki-laki, bahkan dalam kondisi kelaparan ekstrem.
- Usia: Anak-anak lebih rentan dan berisiko meninggal lebih cepat dalam kondisi kelaparan.
- Berat badan awal: Orang dengan tubuh lebih kurus biasanya hanya bisa kehilangan sekitar 18 persen massa tubuh sebelum mulai melemah dan berisiko meninggal setelah 43–70 hari tanpa makan. Sebaliknya, orang dengan obesitas bisa kehilangan lebih dari 20 persen massa tubuh dan umumnya bertahan sedikit lebih lama.
- Asupan air: Semakin banyak air yang diminum, semakin lama tubuh bisa bertahan tanpa makanan.
- Kesehatan: Tubuh yang sehat tentu lebih kuat menghadapi kondisi ekstrem ini dibanding tubuh dengan penyakit bawaan.
Apa yang Terjadi Jika Kita Hanya Minum Air Tanpa Makan?

- Tubuh bisa bertahan hidup 2-3 bulan tanpa makan, tapi hanya seminggu tanpa air dan makanan.
- Faktor yang mempengaruhi ketahanan tubuh tanpa makanan: jenis kelamin, usia, berat badan awal, asupan air, dan kesehatan.
- Tubuh mulai melemah setelah beberapa hari tanpa makan, kehilangan otot, gangguan sistem kekebalan, serta kerusakan organ dalam jangka panjang.
Pernah dengar tentang “puasa air” atau hanya minum tanpa makan sama sekali? Tren ini kadang dikaitkan dengan detoks tubuh, penurunan berat badan, atau bahkan spiritual. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh kalau kita hanya minum air tanpa mengonsumsi makanan sedikit pun?
Tubuh manusia memang luar biasa dalam beradaptasi. Namun, tetap ada batasnya. Tanpa makanan, tubuh mulai menggunakan cadangan energi yang tersisa untuk bertahan hidup, dan seiring waktu, proses ini bisa mengarah pada kondisi berbahaya. Yuk, kita bahas lebih dalam bagaimana tubuh bereaksi saat hanya bergantung pada air tanpa asupan makanan sama sekali.
1. Berapa lama tubuh bisa bertahan tanpa makan
Selama masih mendapat cukup air, para ahli memperkirakan manusia bisa bertahan hidup sekitar dua hingga tiga bulan tanpa makan. Namun, jika tidak mendapat makanan dan air sekaligus, tubuh biasanya hanya mampu bertahan sekitar satu minggu saja.
Meski begitu, tidak ada angka pasti untuk lamanya seseorang bisa hidup tanpa makan karena setiap orang berbeda. Faktor seperti berat badan awal, jenis kelamin, usia, dan kondisi kesehatan sangat berpengaruh terhadap kemampuan tubuh bertahan.
2. Faktor yang mempengaruhi ketahanan tubuh tanpa makanan
Beberapa faktor utama yang menentukan berapa lama seseorang bisa hidup tanpa makan antara lain:
3. Apa yang terjadi di dalam tubuh saat tidak makan

Proses tubuh saat tidak mendapat asupan makanan berlangsung bertahap, seperti berikut:
- Hari pertama
Tubuh biasanya menggunakan glukosa (gula darah) sebagai sumber energi utama. Begitu kita berhenti makan, simpanan glukosa dari makanan terakhir akan habis dalam waktu satu hari. Setelah itu, tubuh mulai memproduksi hormon glukagon untuk memerintahkan hati membuat glukosa baru agar otak tetap mendapat energi.
- Hari ke-2 hingga ke-3
Setelah dua hingga tiga hari tanpa makan, tubuh mulai memecah jaringan lemak menjadi asam lemak. Asam lemak ini menjadi bahan bakar utama bagi otot. Di saat yang sama, hati membentuk keton, yang bisa digunakan otak sebagai sumber energi pengganti glukosa. Namun, pada tahap ini, tubuh mulai terasa lemas, pusing, dan mudah marah karena kekurangan energi.
- Hari ke-7
Setelah cadangan lemak habis, tubuh mulai mengambil protein dari otot sebagai sumber energi. Ini artinya tubuh mulai memecah jaringan otot untuk bertahan hidup. Pada titik ini, berat badan turun drastis dan otot melemah.
- Hari ke-14 dan seterusnya
Semakin banyak otot yang diurai, semakin menurun pula fungsi organ vital seperti jantung, ginjal, dan hati. Tubuh kehilangan kemampuan menjaga sistem kekebalan, sehingga lebih mudah terkena infeksi. Dalam kondisi ini, risiko kematian meningkat tajam.
4. Kenapa air begitu penting
Air berperan besar dalam memperpanjang waktu bertahan tanpa makan. Dengan cukup air, beberapa orang bahkan bisa hidup tanpa makanan selama beberapa minggu hingga bulan.
Air menjaga fungsi ginjal, mengatur suhu tubuh, dan membantu transportasi nutrisi. Tanpa air, ginjal bisa gagal berfungsi hanya dalam beberapa hari.
Penelitian juga menunjukkan bahwa untuk bertahan dalam kondisi tanpa makanan, seseorang butuh sekitar 1,5 liter air per hari. Namun, disarankan menambahkan sedikit garam untuk menjaga keseimbangan elektrolit.
5. Apakah mungkin hidup hanya dengan air saja
Jawabannya: tidak mungkin bertahan lama hanya dengan air. Air memang penting untuk hidrasi dan fungsi sel, tapi tubuh juga membutuhkan energi, protein, vitamin, dan mineral dari makanan untuk bekerja dengan baik. Tanpa makanan, tubuh akan mengalami malnutrisi, kehilangan otot, gangguan sistem kekebalan, serta kekurangan vitamin dan mineral. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan kerusakan organ dan kematian.
Tubuh manusia bisa bertahan tanpa makan selama beberapa minggu, asal tetap minum air yang cukup. Namun, itu bukan berarti aman atau sehat. Dalam waktu singkat, tubuh akan mulai kehilangan otot, kekurangan gizi, dan mengalami kerusakan organ.
Air memang sumber kehidupan, tapi makanan tetap bahan bakar utama tubuh. Jadi, jangan coba-coba hanya minum air tanpa makan demi alasan diet ekstrem karena risikonya jauh lebih besar dari manfaatnya.
Referensi
PMC NCBI. Diakses pada Oktober 2025. “Survival Without Food” (PDF)
Healthline. Diakses pada Oktober 2025. How Long Can You Live Without Food?
MedicineNet. Diakses pada Oktober 2025. How Long Does It Take to Die If You Don’t Eat?
Verywell Health. Diakses pada Oktober 2025. How Long Can You Live Without Food?


















