5 Fakta Menarik Louis Pasteur, Menemukan Vaksin secara Tidak Sengaja

Louis Pasteur adalah salah satu ilmuwan paling berpengaruh sepanjang sejarah. Ia lahir pada tanggal 27 Desember 1822 di Dole, Prancis, dan berhasil mengubah dunia ilmu pengetahuan dengan penemuannya yang revolusioner. Dari kontribusinya dalam mikrobiologi hingga pengembangan vaksin, Pasteur memainkan peran penting dalam membentuk dunia modern.
Meskipun dikenal sebagai pelopor dalam bidang sains, masih banyak hal menarik tentang dirinya yang belum banyak diketahui. Pada ulasan ini, terdapat lima fakta menarik Louis Pasteur yang mungkin belum banyak didengar. Mulai dari penemuannya tentang kiralitas molekuler hingga bakatnya dalam seni, Louis Pasteur adalah sosok yang multidimensi.
1. Berkontribusi terhadap pemahaman kiralitas

Pada tahun 1848, Louis Pasteur membuat penemuan penting terkait kiralitas molekuler saat mempelajari asam tartarat. Pasteur menemukan bahwa larutan asam tartarat dari organisme hidup memiliki kemampuan untuk memutar cahaya terpolarisasi, sedangkan asam tartarat sintetis tidak.
Dalam eksperimennya, Pasteur mendapati bahwa kristal asam tartarat terbentuk dalam dua bentuk yang tidak dapat ditumpangkan satu sama lain. Penemuan ini mendasari konsep kiralitas molekuler, yang kemudian menjadi salah satu fondasi dalam bidang stereokimia. Ini adalah salah satu kontribusi ilmiah yang terus memengaruhi berbagai cabang sains modern.
2. Menemukan vaksin secara tidak sengaja

Pasteur tak hanya dikenal karena penelitiannya yang mendalam, tetapi juga karena keberuntungannya dalam melakukan penemuan besar secara tidak sengaja. Pada tahun 1879, saat ia mempelajari kolera ayam, Pasteur menemukan vaksin pertama secara kebetulan.
Saat asistennya lupa menggunakan kultur bakteri baru dan malah menyuntik ayam dengan kultur yang sudah tua, hasilnya mengejutkan. Ayam yang disuntik tidak sakit meskipun kemudian terpapar bakteri kolera yang lebih ganas. Dari situ, Pasteur menyadari bahwa bakteri yang dilemahkan dapat memberikan kekebalan pada inang.
3. Bereksperimen dengan kelinci yang terinfeksi

Pada tahun 1880-an, Pasteur mulai fokus pada pengembangan vaksin rabies. Untuk melemahkan virus rabies, ia menggunakan metode inovatif: menularkan virus tersebut melalui kelinci. Virus yang melewati serangkaian kelinci menjadi kurang berbahaya bagi manusia, namun tetap mampu memicu respon kekebalan yang efektif.
Keberhasilan ini diuji pada manusia pertama kali saat seorang anak laki-laki bernama Joseph Meister, yang digigit anjing gila, disuntik dengan vaksin eksperimental Pasteur. Meskipun awalnya Pasteur ragu, pengobatan tersebut berhasil, menjadikan Meister sebagai manusia pertama yang diselamatkan dari rabies.
4. Memiliki bakat di bidang seni

Tak banyak yang tahu bahwa Louis Pasteur sebenarnya memiliki bakat dalam seni sejak muda. Ia gemar menggambar dan melukis, bahkan kerap membuat potret keluarganya. Pasteur juga mempelajari seni secara formal saat remaja dan menguasai berbagai teknik, termasuk pastel dan litografi.
Menariknya, kemampuan visual ini kemungkinan besar membantu Pasteur dalam penelitiannya, terutama saat mempelajari struktur kristal dan aspek visual lainnya dalam sains. Keterampilan observasinya yang tajam mungkin sebagian berasal dari latar belakang artistiknya, membuatnya mampu memvisualisasikan konsep-konsep ilmiah yang kompleks.
5. Menyelamatkan industri sutra Prancis

Pada tahun 1865, industri sutra Prancis mengalami krisis akibat serangan penyakit pébrine yang menghancurkan ulat sutra. Pasteur dipanggil untuk menyelidiki masalah ini, dan ia berhasil mengidentifikasi parasit mikrosporidia sebagai penyebab utama penyakit tersebut. Ia juga menemukan bahwa penyakit lain, flacherie, juga berdampak pada populasi ulat sutra.
Pasteur kemudian mengembangkan metode pencegahan yang efektif, termasuk penyaringan ulat yang terinfeksi dan perbaikan kebersihan di peternakan ulat. Langkah-langkah ini secara signifikan membantu mengurangi penyebaran penyakit, sehingga menyelamatkan industri sutra yang hampir hancur di Prancis.
Louis Pasteur bukan hanya seorang ilmuwan, tetapi juga pelopor yang mengubah wajah ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat. Dari penemuan kiralitas hingga pengembangan vaksin, setiap langkah yang diambilnya membuka jalan bagi kemajuan di berbagai bidang.