5 Fakta Negara Sri Lanka, Negeri Pulau yang Kaya Rempah

- Kayu manis berasal dari Sri Lanka dan mempengaruhi budaya serta tradisi masyarakatnya.
- Warisan kolonial Belanda, Inggris, dan Portugis masih terlihat dalam arsitektur, bahasa, dan sistem pemerintahan Sri Lanka.
- Sri Lanka mayoritas penduduknya memeluk agama Buddha Theravada namun tetap multikultural dengan berbagai agama hidup berdampingan.
Sri Lanka mungkin gak sepopuler negara Asia Selatan lainnya seperti India atau Thailand, tapi negara ini menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui. Dikenal sebagai “Mutiara Samudra Hindia”, Sri Lanka menawarkan perpaduan sejarah panjang, budaya yang sangat beragam, hingga lanskap alam yang menakjubkan. Dulu dikenal dengan nama Ceylon, negeri ini punya posisi strategis dalam jalur perdagangan laut sejak zaman kuno. Hal itulah yang membuat Sri Lanka jadi titik penting dalam perdagangan rempah dunia, terutama kayu manis, cengkeh, dan pala.
Selain kekayaan rempah-rempahnya, Sri Lanka juga dikenal dengan sistem kepercayaannya yang unik, keberagaman etnis, serta jejak sejarah kolonial yang membentuk banyak aspek kehidupannya saat ini. Dari kehidupan sehari-hari warganya, bangunan bersejarah, hingga kuliner yang bercita rasa kuat, semuanya mencerminkan pengaruh kuat budaya India, Arab, Eropa, dan Asia Tenggara. Setiap sudut negaranya menyimpan cerita menarik yang pantas dijelajahi lebih dalam. Berikut ini beberapa fakta menarik dari Sri Lanka yang akan membuka perspektif baru tentang negeri pulau yang satu ini.
1. Tempat asal kayu manis dunia yang sebenarnya

Selama ini banyak yang mengira bahwa kayu manis berasal dari Timur Tengah atau Afrika, padahal tanaman ini sejatinya berasal dari Sri Lanka. Sejak zaman Romawi Kuno, kayu manis dari Sri Lanka sudah jadi barang dagangan yang paling dicari di pasar dunia. Ceylon cinnamon, sebutan khusus untuk varietas kayu manis asal Sri Lanka, terkenal dengan aroma lembut dan rasa yang tidak terlalu tajam. Bahkan hingga sekarang, Sri Lanka masih menjadi produsen utama kayu manis dunia dengan kualitas yang sulit ditandingi negara lain.
Keberadaan kayu manis di Sri Lanka gak hanya memberikan pengaruh ekonomi, tapi juga budaya dan tradisi masyarakatnya. Banyak masakan khas Sri Lanka yang menggunakan kayu manis sebagai bahan dasar utama, terutama kari dan dessert lokal. Bahkan dalam ritual keagamaan, aroma kayu manis dianggap membawa ketenangan dan digunakan untuk keperluan spiritual. Bisa dibilang, kayu manis sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Sri Lanka sejak berabad-abad lalu.
2. Warisan kolonial Belanda, Inggris, dan Portugis yang masih terlihat

Sri Lanka sempat menjadi rebutan bangsa Eropa karena letaknya yang strategis dan kekayaan alamnya. Selama hampir 400 tahun, negara ini pernah dikuasai oleh Portugis, Belanda, dan terakhir Inggris. Setiap bangsa kolonial itu meninggalkan jejak arsitektur, budaya, dan bahkan sistem pemerintahan yang masih bisa ditemukan sampai hari ini. Kota Galle misalnya, masih memiliki benteng dan bangunan kolonial Belanda yang sangat terawat.
Warisan kolonial itu juga terlihat dari sistem hukum dan pendidikan yang hingga sekarang masih mirip dengan sistem Inggris. Bahasa Inggris bahkan masih digunakan luas sebagai bahasa kedua di Sri Lanka, terutama di dunia bisnis dan pemerintahan. Meski sudah merdeka sejak 1948, pengaruh kolonial tetap membentuk banyak wajah kehidupan modern Sri Lanka. Tapi yang menarik, warisan ini menyatu harmonis dengan budaya lokal yang kuat, sehingga menciptakan karakter unik tersendiri.
3. Mayoritas penduduknya beragama Buddha, tapi multikultural

Sri Lanka adalah salah satu negara di dunia yang mayoritas penduduknya memeluk agama Buddha Theravada. Sekitar 70% populasinya adalah penganut Buddha, tapi Sri Lanka tetap menjadi negara yang sangat multikultural dan multireligius. Di samping Buddha, masyarakat Hindu, Islam, dan Kristen hidup berdampingan dalam kehidupan sosial dan keagamaan sehari-hari. Kota seperti Kandy dan Colombo menjadi cerminan dari keberagaman ini.
Keberagaman agama ini juga memperkaya tradisi dan festival yang berlangsung sepanjang tahun. Misalnya, ada Vesak yang dirayakan umat Buddha, Deepavali dari komunitas Hindu, hingga Ramadan dan Natal yang juga dirayakan secara terbuka. Sri Lanka menunjukkan bahwa perbedaan bisa hidup selaras dalam satu wilayah kecil. Walaupun sempat dilanda konflik etnis di masa lalu, saat ini masyarakatnya terus berusaha menjaga harmoni dan toleransi antar kelompok.
4. Punya sistem pendidikan dan kesehatan gratis sejak lama

Sri Lanka mungkin bukan negara kaya, tapi sistem pendidikannya sudah tergolong maju di Asia Selatan. Sejak era kemerdekaan, pemerintahnya telah menyediakan pendidikan dasar dan menengah secara gratis bagi seluruh warga negara. Hal ini membuat tingkat melek huruf di Sri Lanka sangat tinggi, bahkan mencapai lebih dari 90%, tertinggi di kawasan Asia Selatan. Universitas-universitas di Sri Lanka pun cukup diperhitungkan secara regional.
Selain pendidikan, sistem kesehatan di Sri Lanka juga ditopang oleh layanan medis gratis dari pemerintah. Rumah sakit umum di berbagai kota memberikan layanan kesehatan dasar yang bisa diakses siapa pun tanpa biaya. Meskipun masih ada kekurangan dari sisi infrastruktur dan tenaga medis, tapi upaya negara ini dalam memberikan hak dasar bagi warganya pantas diapresiasi. Di tengah keterbatasan, Sri Lanka membuktikan bahwa akses pendidikan dan kesehatan tetap bisa dijadikan prioritas utama.
5. Menyimpan situs warisan dunia UNESCO yang megah

Sri Lanka punya sejarah panjang sejak ribuan tahun lalu, dan itu terlihat jelas dari banyaknya situs budaya dan arkeologi yang masih terjaga. Beberapa di antaranya bahkan diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO, seperti Kuil Emas Dambulla, Kota Kuno Polonnaruwa, hingga Sigiriya yang berdiri megah di atas batu besar. Sigiriya sendiri sering disebut sebagai “Benteng Langit”, karena lokasinya yang berada di ketinggian dan punya lukisan dinding kuno yang masih terlihat jelas.
Situs-situs ini gak cuma indah secara visual, tapi juga menyimpan nilai sejarah dan spiritual yang dalam. Banyak dari bangunan tersebut dibangun pada masa kerajaan-kerajaan kuno Sri Lanka yang punya teknologi dan arsitektur maju untuk zamannya. Para arkeolog dan sejarawan dari seluruh dunia masih terus meneliti berbagai relief, prasasti, dan artefak yang ditemukan di sana. Sri Lanka menunjukkan bahwa di balik ukurannya yang kecil, negara ini punya warisan sejarah yang sangat besar.
Meskipun sering terlewatkan dari radar wisatawan global, Sri Lanka menyimpan begitu banyak kejutan yang gak bisa dianggap remeh. Dari kekayaan rempah-rempah hingga warisan sejarah yang luar biasa, semuanya menyatu dalam satu pulau kecil dengan karakter kuat. Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa Sri Lanka adalah negara yang layak mendapat perhatian lebih.