5 Fakta Phymateus Viridipes, Belalang Berwarna Cerah yang Beracun

- Belalang Phymateus viridipes memiliki warna cerah sebagai peringatan bahaya bagi predator.
- Mampu menyemprotkan cairan beracun dari tubuhnya yang berasal dari tanaman beracun yang dimakannya.
- Lebih suka menakut-nakuti daripada terbang, doyan tanaman beracun, dan suka hidup dalam kelompok besar untuk bertahan hidup.
Dari padang rumput Afrika yang luas, ada satu jenis belalang yang penampilannya mencuri perhatian sekaligus bikin merinding. Namanya Phymateus viridipes, atau dikenal juga sebagai African Bush Grasshopper. Warna tubuhnya cerah seperti permen—hijau, merah, dan kuning mencolok, tapi siapa sangka, di balik tampilannya yang cantik tersembunyi senjata kimia mematikan.
Serangga ini bukan sembarang belalang. Ia bisa mengeluarkan cairan beracun dari tubuhnya untuk menakuti predator, dan dikenal punya kebiasaan makan tanaman beracun tanpa efek buruk sama sekali. Berikut 5 fakta menarik belalang cantik tapi beracun ini.
1. Belalang cantik yang sebenarnya peringatan bahaya

Warna cerah pada tubuh Phymateus viridipes bukan sekadar hiasan, tapi peringatan alami bagi predator. Dalam dunia hewan, warna terang sering berarti "awas, aku beracun!" dan belalang ini menggunakan strateginya dengan sempurna. Dengan sayap berwarna oranye dan tubuh hijau terang, ia mengirim sinyal visual yang tak bisa diabaikan.
Dilansir National Geographic, predator seperti burung biasanya akan langsung mundur begitu melihat warna tubuhnya. Hewan ini menjadi contoh sempurna dari konsep aposematism, yaitu penggunaan warna mencolok untuk menandakan bahaya.
2. Bisa menyemprot racun dari tubuhnya

Phymateus viridipes memiliki kemampuan luar biasa untuk menyemprotkan cairan beracun dari tubuhnya. Racun ini berasal dari tanaman beracun yang ia makan, seperti milkweed, lalu disimpan dan digunakan kembali sebagai mekanisme pertahanan diri. Saat merasa terancam, ia akan mengarahkan semprotan itu ke musuhnya dengan akurasi mengejutkan.
Cairan ini tidak mematikan bagi manusia, tapi cukup kuat untuk membuat predator menjauh. Mengutip ScienceDirect, Beberapa ilmuwan menyebut belalang ini sebagai kimiawan alami karena kemampuannya memanfaatkan racun dari makanan. Evolusi benar-benar membekalinya dengan cara bertahan hidup yang pintar sekaligus menakutkan.
3. Bisa terbang tapi lebih suka menakut-nakuti

Meskipun memiliki sayap besar, Phymateus viridipes bukan penerbang ulung. Journal of Insect Behaviour menyebutkan bahwa belalang ini lebih sering melompat dan mengepakkan sayapnya secara teatrikal untuk menakuti musuh. Saat membuka sayapnya, muncul warna merah-oranye mencolok yang membuatnya terlihat seperti makhluk berapi.
Gerakan ini sering membuat predator ragu sebelum menyerang. Dengan kombinasi warna dan suara kepakan yang keras, belalang ini seolah mengatakan: "Aku berbahaya, jangan dekati!" Dalam dunia serangga, pertunjukan visual seperti ini lebih efektif daripada sekadar kabur.
4. Doyan tanaman beracun

Uniknya, Phymateus viridipes justru menyukai tanaman yang beracun bagi hewan lain. African Entomology Journal menginformasikan bahwa belalang ini memakan daun dari spesies Asclepias yang mengandung racun kardiotoksik. Tubuhnya memiliki sistem enzim yang mampu menetralisir racun, bahkan menyimpannya untuk digunakan sebagai senjata.
Kebiasaan ini membuatnya sulit dibasmi secara alami. Banyak predator belajar dari pengalaman pahit bahwa belalang ini bukan makanan aman. Dalam rantai makanan, Phymateus viridipes memegang posisi unik sebagai pemakan racun yang beracun.
5. Suka hidup berkelompok dalam jumlah besar

Berbeda dari banyak serangga lain, Phymateus viridipes sering terlihat dalam kelompok besar yang bergerak bersama. Ketika berkumpul, warna tubuh mereka menciptakan pemandangan seperti karpet bergerak penuh warna di padang savana. Namun di balik keindahan itu, populasi besar ini bisa menghabiskan seluruh vegetasi di daerah yang mereka lalui.
Perilaku sosial ini juga membantu mereka bertahan dari predator. Dalam kelompok besar, ancaman lebih mudah dideteksi dan peluang bertahan meningkat. Jadi, meskipun terlihat seperti parade warna, mereka sebenarnya pasukan kecil beracun yang siap bertahan hidup di alam liar.
Phymateus viridipes membuktikan bahwa keindahan di alam tidak selalu berarti aman. Di balik warna cerahnya yang memesona, belalang ini menyimpan racun, strategi pertahanan, dan perilaku yang kompleks. Ia adalah contoh sempurna bagaimana evolusi bisa menciptakan makhluk yang sama menakjubkannya dengan berbahayanya.


















