Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Pola Makan Monyet yang Bikin Kartun Masa Kecil Jadi Bohong

Monyet
ilustrasi monyet makan pisang (pexels.com/Atlantic Ambience)
Intinya sih...
  • Mitos pisang dan monyet berawal dari budaya populer
  • Monyet liar menyantap beragam makanan di alam bebas
  • Pisang yang kita makan sangat berbeda dengan pisang liar
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat membayangkan monyet, gambar primata lincah yang memegang pisang kuning cerah hampir pasti muncul di benak kita. Ikon ini begitu kuat tertanam dalam budaya populer, mulai dari film kartun masa kecil hingga stiker di aplikasi pesan singkat. Di mana ada monyet, di situ ada pisang, seolah keduanya adalah pasangan yang tak terpisahkan.

Namun, citra yang familier ini ternyata menyimpan kesalahpahaman besar tentang kehidupan primata tersebut. Di habitat aslinya, hutan lebat tempat mereka berayun dari dahan ke dahan, monyet menjalani kehidupan dengan pola makan yang jauh lebih kompleks dan beragam. Fakta ini mengungkap bagaimana kebiasaan makan mereka sebenarnya dibentuk oleh kebutuhan bertahan hidup, bukan sekadar kegemaran pada satu jenis buah saja.

1. Mitos pisang dan monyet ternyata berawal dari budaya populer

Monyet
ilustrasi monyet makan pisang (pexels.com/Erik Karits)

Anggapan bahwa monyet adalah pemakan pisang sejati sebagian besar merupakan hasil konstruksi media. Selama puluhan tahun, film, acara televisi, dan buku cerita anak-anak secara konsisten menggambarkan monyet dengan pisang di tangannya. Penggambaran ini sangat efektif hingga menjadi pengetahuan umum yang diterima begitu saja tanpa pertanyaan.

Faktanya, dilansir Business Insider, monyet di alam liar sangat jarang menemukan pisang budidaya seperti yang kita kenal di supermarket. Pisang jenis Cavendish yang manis dan tanpa biji adalah hasil domestikasi oleh manusia. Tentu saja, primata ini tidak akan menolak buah manis jika menemukannya, tetapi itu bukanlah makanan pokok yang tersedia secara alami di hutan tempat mereka tinggal.

2. Monyet liar menyantap beragam makanan di alam bebas

Monyet
ilustrasi monyet makan buah-buahan (pexels.com/Bijou Baby)

Lalu, apa yang sebenarnya dimakan monyet jika bukan pisang? Jawabannya sangat bervariasi. Monyet adalah hewan oportunis dengan kebiasaan makan yang fleksibel, menyesuaikan diri dengan apa yang tersedia di lingkungan dan musim yang sedang berlangsung. Santapan mereka mencakup berbagai jenis makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang kompleks.

Dilansir Africa Safaris, menu harian monyet liar bisa terdiri dari buah-buahan hutan seperti mangga, buah ara, dan aneka buah beri. Selain itu, mereka juga mengonsumsi daun-daunan muda, bunga, biji-bijian, hingga getah pohon. Kombinasi makanan ini memastikan mereka mendapatkan energi dari buah, serat dari daun, serta vitamin dan mineral penting lainnya dari berbagai sumber nabati.

3. Pisang yang kita makan sangat berbeda dengan pisang liar

Monyet
ilustrasi monyet makan pisang (pexels.com/Rajesh S Balouria)

Penting untuk membedakan antara pisang yang kita beli di pasar dengan pisang yang tumbuh liar di hutan. Pisang budidaya telah dimodifikasi secara genetik selama ribuan tahun agar memiliki daging buah yang lebih tebal, rasa yang lebih manis, dan hampir tanpa biji. Kandungan gulanya yang tinggi menjadikannya sumber energi instan yang lezat.

Di sisi lain, pisang liar bentuknya sangat berbeda. Umumnya, ukurannya lebih kecil, kulitnya lebih tebal, dan yang terpenting, bagian dalamnya dipenuhi biji-biji keras yang besar. Dilansir Discover Wildlife, pisang liar tidak semanis kerabatnya yang dibudidayakan. Monyet mungkin memakannya, tetapi itu hanyalah salah satu dari sekian banyak pilihan buah yang ada di rimba.

4. Kebun binatang justru menghindari pemberian pisang untuk monyet

Monyet
ilustrasi keluarga monyet (pexels.com/Sebastian Voortman)

Fakta yang paling mengejutkan mungkin datang dari kebun binatang. Banyak fasilitas konservasi modern kini secara sengaja berhenti memberikan pisang kepada monyet dalam perawatan mereka. Keputusan ini didasarkan pada pertimbangan kesehatan yang sangat serius. Pisang dari supermarket dianggap terlalu manis untuk primata.

Menurut laporan dari A-Z Animals, memberikan pisang secara rutin bisa menyebabkan masalah kesehatan serius bagi monyet, seperti kerusakan gigi dan risiko diabetes. Kandungan gula yang tinggi setara dengan memberikan kue atau permen kepada manusia setiap hari. Oleh karena itu, para ahli gizi di kebun binatang lebih memilih memberikan makanan yang meniru pola makan alami mereka, seperti sayuran, dedaunan, dan pelet khusus yang kaya serat.

5. Beberapa spesies monyet ternyata juga pemakan serangga dan daging

Monyet
ilustrasi anak dan induk monyet (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pola makan monyet tidak berhenti pada tumbuhan saja. Banyak spesies monyet adalah omnivora, yang berarti mereka juga mengonsumsi sumber hewani untuk memenuhi kebutuhan protein. Serangga seperti belalang, semut, dan rayap adalah camilan berprotein tinggi yang umum mereka santap.

Beberapa jenis monyet bahkan melangkah lebih jauh. Dilansir A-Z Animals, mereka diketahui memangsa hewan-hewan kecil seperti kadal, telur burung, hingga anak burung yang ada di sarang. Perilaku ini menunjukkan betapa adaptifnya mereka dalam mencari sumber makanan. Meskipun ada beberapa spesies yang murni herbivora, seperti monyet colobus yang memiliki sistem pencernaan khusus untuk mencerna daun, mayoritas monyet tidak ragu untuk menyantap daging jika ada kesempatan.

Jadi, jelas sudah bahwa anggapan monyet hanya makan pisang adalah mitos yang perlu diluruskan. Pola makan mereka di alam liar jauh lebih kaya, bervariasi, dan disesuaikan dengan kebutuhan bertahan hidup mereka yang sesungguhnya.

Lain kali saat kamu melihat gambar monyet dengan pisang, ingatlah bahwa di balik citra lucu itu ada kisah tentang pola makan yang luar biasa kompleks.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

6 Jenis Arthropoda yang Bisa Jadi Pet Menakjubkan di Terrariummu

16 Okt 2025, 21:49 WIBScience