Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Regensburg Cathedral, Katedral Megah Bergaya Gotik di Bavaria

potret Katedral St. Peter atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Regensburg dengan latar depan Sungai Danube (commons.wikimedia.org/Omnidoom 999)
potret Katedral St. Peter atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Regensburg dengan latar depan Sungai Danube (commons.wikimedia.org/Omnidoom 999)

Katedral Regensburg atau yang juga dikenal dengan nama St. Peter's Cathedral (dalam bahasa Jerman disebut Dom St. Peter atau Regensburger Dom) adalah sebuah gereja Katolik Roma tempat kedudukan Uskup Keuskupan Regensburg. Gereja katedral tersebut berada di Kota Regensburg, wilayah (Bundesland) Bavaria, Jerman. Sejumlah informasi menyebutkan bahwa katedral yang memiliki akar sejarah sejak abad ke-8 M serta mengambil nama dan didedikasikan untuk menghormati Santo Petrus (St. Peter), yang merupakan salah satu dari 12 murid utama Yesus Kristus ini merupakan salah satu gereja katedral terpenting di Jerman bersama dengan Katedral Cologne (Koln) yang juga memiliki arsitektur Gotik yang menakjubkan.

Katedral Regensburg yang terletak dekat dengan sungai terkenal Danube ini merupakan bagian dari situs warisan dunia UNESCO bertajuk "Old Town of Regensburg with Stadtamhoff"  yang ditetapkan pada tahun 2006 silam. Penetapan situs warisan dunia tersebut merupakan pengakuan atas kota tua Regensburg yang merupakan salah satu kota tua abad pertengahan di Jerman yang masih terlestarikan dengan baik. Dengan dua menara gerejanya yang menjulang setinggi 105 m, katedral tersebut terlihat dari kejauhan dan menjadi pusat pemandangan Kota Regensburg sekaligus menjadikannya sebagai salah satu landmark paling terkenal kota tersebut. Dari sisi spiritual, Katedral Regensburg adalah bangunan religius terpenting di kota tersebut.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai katedral ikonik dan bersejarah di wilayah Bavaria, Jerman ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Mahakarya arsitektur Gotik di Bavaria

potret eksterior Katedral Regensburg (commons.wikimedia.org/Sebastian Wallroth)
potret eksterior Katedral Regensburg (commons.wikimedia.org/Sebastian Wallroth)

Sejumlah sumber informasi sejarah menuliskan bangunan gereja pertama yang berdiri di lokasi ini bernama Niedermünster dari abad ke-8 M ,yang berada di sebelah barat lokasi katedral saat ini. Catatan sejarah juga memperkuat bukti terdapatnya bangunan katedral di lokasi tersebut sejak tahun 778. Dalam perjalanan waktu dari abad ke-8 M hingga abad ke-12 M bangunan katedral baru dibangun namun rusak oleh beberapa kali peristiwa kebakaran dan direstorasi kembali.

Akhirnya kebakaran yang terjadi kembali di tahun 1273 menyebabkan diambilnya keputusan untuk membangun katedral yang sama sekali baru. Menurut laman Catholic Shrine Basilica, pembangunan konstruksi katedral dengan arsitektur Gotik dimulai pada tahun 1275. Arsitektur Gotik adalah gaya arsitektur baru yang muncul pertama kali di Prancis pada pertengahan abad ke-12 dan menyebar ke seluruh Eropa yang memungkinkan dibangunnya konstruksi gereja megah dengan pembagian beban yang efisien.

Sejak tahun 1520 bangunan katedral baru sudah dibuka untuk peribadatan, namun 2 menara katedral belum selesai dibangun dan selama hampir 400 tahun berikutnya katedral masih tanpa puncak menara. Menara katedral dan puncaknya baru dibangun antara tahun 1859 hingga1869. Setelah konstruksi utama bangunan diselesaikan, Katedral Regensburg adalah salah satu contoh dari mahakarya terbaik arsitektur Gotik di Bavaria dengan fitur-fitur Gotiknya yang khas berupa: menara gereja yang meruncing, struktur atap tinggi melengkung yang berhubungan dan berpola (ribbed vaulted), penyangga melayang (flying buttresses) untuk menahan beban konstruksi di eksteriornya dan ornamen kaca patri yang luas. Selama sekitar 5 abad sejak tahun 1520, umat dan para peziarah berkumpul di Katedral Regensburg untuk berdoa, merayakan Misa atau pun hanya sekedar untuk mencari ketenangan.

2. Ornamen altar utamanya dibuat selama 100 tahun

potret altar utama Katedral Regensburg yang terbuat dari perak dan tembaga berlapis emas, dibuat dalam waktu 100 tahun, dari tahun 1695 hingga 1785 (commons.wikimedia.org/Rufus46)
potret altar utama Katedral Regensburg yang terbuat dari perak dan tembaga berlapis emas, dibuat dalam waktu 100 tahun, dari tahun 1695 hingga 1785 (commons.wikimedia.org/Rufus46)

Salah satu ornamen paling menarik dari Katedral Regensburg ini adalah ornamen altar utamanya. Dilansir Catholic Shrine Basilica, meskipun penampilannya terlihat seragam, namun figur-figur dan detail lainnya yang terdapat pada ornamen altar utama yang terbuat dari perak dan tembaga berlapis emas tersebut dibuat secara bertahap selama kurun waktu 100 tahun dari tahun 1695 sampai tahun 1785 hingga menjadi bentuk yang dapat kita lihat saat ini. Semua karya berasal dari para seniman Augsburg, dengan pandai emas yang bernama Georg Ignaz Bauer sebagai kontributor utamanya.Katedral Regensburg juga menjadi simbol semangat abadi dan pencapaian seni artistik masyarakat Kota Regensburg.

Selain ornamen altar utamanya, terdapat banyak karya seni bersejarah lainnya di katedral ini. Menurut laman Sacred-destinations, beberapa di antaranya yang cukup populer di kalangan pengunjung adalah patung "Malaikat yang tersenyum" yang tampak sangat ceria di pilar barat daya yang dipahat sekitar tahun 1280 oleh seniman yang dikenal sebagai Master of St. Erminold. Patung Malaikat tersebut merupakan bagian dari kelompok patung yang mengisahkan kabar suka cita seturut kisah Injil. Kemudian di persimpangan pilar timur terdapat patung Santo Petrus dan Santo Paulus dari abad ke-14. Dikatakan terdapat hampir 100 gambaran Santo Petrus di katedral ini, contoh yang paling menonjol termasuk patung batu yang elegan di lorong selatan dan jendela Santo Petrus di atas pintu gerbang selatan.

3. Memiliki instrumen organ gantung terberat di dunia

potret interior Katedral Regensburg yang megah (commons.wikimedia.org/Jens Hirsch)
potret interior Katedral Regensburg yang megah (commons.wikimedia.org/Jens Hirsch)

Salah satu instrumen khas alat musik utama untuk perayaan liturgi dalam gereja katedral Katolik Roma adalah pipe organnya. Untuk katedral-katedral megah serta bersejarah di Eropa pipe organ menjadi salah satu bagian sentral yang bersatu dengan desain interior gereja. Instrumen pipe organ tersebut dapat berasal dari instrumen pipe organ tradisional lama yang masih berfungsi baik dan kemudian direstorasi atau dengan pipe organ baru yang dibuat di masa modern ini tanpa mengurangi kualitas nada yang mampu dihasilkan oleh organ tradisional tersebut. Instrumen pipe organ tersebut akan membawa nuansa keagungan dan kekhidmatan tersendiri yang akan membawa umat ke dalam suasana spiritual yang lebih dalam ketika mengikuti peribadatan di dalam gereja tersebut.

Dilansir laman Domplatz, The great organ of St. Peter’s cathedral atau organ utama Katedral St. Peter (Katedral Regensburg) saat ini dibangun pada tahun 2009 oleh pembuat organ asal Austria, Rieger. Pipe organ Katedral Regensburg adalah organ gantung (hanging organ) terberat di dunia. Pipe organ seberat 37 ton tersebut memiliki 80 stop/register dengan total pipa sebanyak 5.871 pipa yang digantung pada 4 buah kabel baja yang dipasang ke dalam struktur baja di atas kubah. Organ ini juga terkenal dengan lift atau elevatornya yang tak terlihat dari luar yang mengangkut organis ke posisinya. Ketika mengiringi Misa, suara pipe organ yang berat, hangat dan kuat akan memenuhi bangunan gereja berarsitektur Gotik paling menonjol di Jerman bagian selatan ini.

4. Dijuluki "Cathedral of Light"

potret ornamen jendela kaca patri (stained glass window) di Katedral Regensburg (commons.wikimedia.org/Dalibri)
potret ornamen jendela kaca patri (stained glass window) di Katedral Regensburg (commons.wikimedia.org/Dalibri)

Katedral Regensburg dijuluki "Cathedral of Light" karena luasnya area jendela kaca patri (stained glass window) sebagai sumber pencahayaan alami gereja. Menurut Britannica seni kaca patri adalah seni kaca berwarna yang digunakan untuk membuat jendela dengan corak dekoratif dan obyek lain yang dapat dilalui cahaya. Kaca-kaca tersebut mendapatkan proses pewarnaannya dengan penambahan berbagai oksida logam saat dalam keadaan cair atau dipanaskan. Ornamen kaca patri yang luas adalah salah satu fitur dari arsitektur Gotik yang banyak dijumpai di katedral dan bangunan bersejarah lainnya di seluruh Eropa. Hal ini berbeda dengan gaya arsitektur periode sebelumya seperti Romanasque dengan tembok-tembok tebalnya yang mengesankan gereja seperti sebuah benteng.

Dalam konteks spiritual sebuah katedral, cahaya alami yang masuk ke interior gereja melalui kaca patri yang merefleksikan cahaya tersebut ke dalam berbagai warna indah merupakan simbol dari cahaya surgawi yang kudus. Menurut laman Tourismus-Regensburg, begitu memasuki interior Katedral Regensburg, kita tidak hanya merasakan aura kemegahannya, namun juga akan segera melihat jendela kaca patri berwarna-warni dari abad ke-13 dan ke-14 buatan seniman ternama pada masanya yang masih bertahan menerangi bagian tengah gereja saat ini. Katedral Regensburg merupakan salah satu katedral di Eropa yang memiliki koleksi kaca patri abad pertengahan terlengkap dan masih terpelihara. Koleksi tersebut terdiri atas puluhan ribu kaca berwarna yang disusun menyerupai mozaik.

5. Rumah bagi paduan suara tertua di dunia

Regensburger Domspatzen adalah kelompok paduan suara anak laki-laki yang telah berusia lebih dari 1.000 tahun (commons.wikimedia.org/Michael Vogl)

Katedral Regensburg adalah rumah bagi paduan suara anak dan remaja laki-laki yang telah berusia lebih dari 1 milenium atau 1.000 tahun, paduan suara tersebut bernama Regensburger Domspatzen. Menurut laman St Matthews Cathedral, paduan suara tersebut didirikan pada tahun 975 oleh Uskup Wolfgang yang mendirikan sekolah yang selain memberikan pendidikan umum, juga memberikan perhatian besar pada pendidikan musik. Para murid harus menyanyikan liturgi di gereja Uskup atau katedral. Pada pertengahan abad ke-20, Direktur Musik Katedral, Joseph Schrems mulai mengawali masa keemasan paduan suara tersebut dan mulai membuat paduan suara tersebut terkenal secara internasional. Dalam waktu kurang dari 40 tahun, dari tahun 1924 hingga 1963, paduan suara tersebut telah melakukan kegiatan dan konser di berbagai tempat tanpa meninggalkan tugas liturgis mereka. 

Meskipun secara tradisi anggota paduan suara tersebut adalah laki-laki dan telah berlangsung selama lebih dari 1.000 tahun, namun dalam artikel di laman BBC, yang berjudul "Girls to Break Centuries-Old German Male Choir School Tradition" ,memberitakan pada tahun 2022 untuk pertama kalinya anak-anak dan remaja perempuan akan diterima dalam sekolah musik gereja tersebut. Anak-anak dan remaja perempuan yang dilatih dalam sekolah musik tersebut akan bergabung dengan paduan suara anak perempuan yang baru dan juga akan bernyanyi di gereja dalam perayaan liturgi. Paduan suara anak laki-laki untuk bagian bass dan tenor, akan tetap hanya untuk anak laki-laki saja. Paduan suara untuk anak dan remaja perempuan tersebut akan menjadi pilar baru dalam tradisi musik Katedral Regensburg.

Kota Regensburg di wilayah Bavaria adalah kota yang kaya akan sejarah sejak masa lalunya. Sejumlah sumber informasi sejarah menuliskan, pada masa Kekaisaran Romawi kuno, kota ini dikenal dengan nama Castra Regina, yang didirikan pada tahun 179 M pada masa pemerintahan Kaisar Markus Aurelius. Nama Castra Regina merefleksikan asal-usul kota tersebut sebagai salah satu pos militer terluar Kekaisaran Romawi kuno.

Kota Regensburg merupakan "permatanya" Bavaria karena kota kunonya (old town) merupakan salah satu kota abad pertengahan yang paling terpelihara di Jerman yang menawarkan kekayaan akar sejarah Kekaisaran Romawi kuno, kemegahan arsitektur Gotik dan tradisi yang telah berusia ratusan tahun yang tentu tak bisa dilewatkan oleh para pecinta sejarah ketika berkunjung ke sana. Jangan lupa untuk berkunjung ke katedral megah yang bersejarah di Bavaria ini ketika nanti ada kesempatan untuk berwisata ke Jerman, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dodi Wijoseno
EditorDodi Wijoseno
Follow Us