5 Fakta Unik Nami Island, Destinasi Wisata Romantis di Korea Selatan!

- Pulau Nami terbentuk dari bendungan dan memiliki sejarah unik yang menarik
- Nami Island menawarkan pengalaman berbeda di setiap musim, mulai dari bunga sakura hingga salju putih
- Pulau ini juga menjadi pusat seni dan budaya yang hidup dengan berbagai galeri, patung, dan acara budaya
Ketika membahas destinasi romantis di Korea Selatan, Nami Island hampir selalu masuk daftar teratas. Pulau mungil ini berada di tengah Sungai Bukhangang, sekitar 63 kilometer dari Seoul, dengan akses mudah menggunakan kereta atau mobil. Suasana di sana sangat tenang, dipenuhi pepohonan tinggi serta jalur jalan kaki yang membuat pengunjung betah berlama-lama.
Nami Island tak hanya populer sebagai lokasi foto atau tempat berjalan santai. Pulau ini menyimpan cerita menarik, mulai dari sejarahnya yang unik hingga perubahan pemandangan alam yang memukau setiap musimnya. Nah, berikut lima fakta unik tentang Nami Island yang wajib kamu ketahui!
1. Pulau yang lahir dari bendungan

Siapa sangka, pulau secantik Nami Island ini terbentuk bukan secara alami, melainkan hasil dari campur tangan manusia. Dahulu, wilayah ini merupakan bagian dari daratan di kawasan Chuncheon. Setelah Bendungan Cheongpyeong rampung pada tahun 1944, air dari Sungai Bukhangang meluap dan menenggelamkan sebagian area di sekitarnya. Dari proses itulah muncul pulau kecil berbentuk setengah bulan yang kini dikenal dengan nama Nami Island.
Nama “Nami” berasal dari Jenderal Nami (남이장군), seorang tokoh muda yang meninggal setelah dituduh melakukan pengkhianatan pada masa pemerintahan Raja Sejo. Meskipun makamnya tidak ditemukan, terdapat tumpukan batu di lokasi yang diyakini sebagai tempat peristirahatannya. Legenda menyebutkan bahwa mengambil batu dari tumpukan tersebut akan mendatangkan malapetaka. Untuk menghormati jasanya, kawasan ini diberi nama “Nami”.
2. Empat musim, empat suasana cinta

Salah satu daya tarik utama Nami Island adalah perubahan suasananya di setiap musim. Musim semi menghadirkan warna lembut dari bunga sakura yang bermekaran di sepanjang jalan. Musim panas menampilkan hijau segar pepohonan, cocok untuk piknik dan bersepeda santai. Lalu musim gugur memanjakan mata dengan gradasi oranye, merah, dan kuning yang menciptakan panorama bak lukisan. Saat musim dingin, salju putih menutupi pepohonan, menghadirkan suasana romantis yang terkenal dari drama Winter Sonata.
Pengunjung bisa berjalan di jalur Ginkgo Tree Lane atau Maple Lane of True Love, dua spot paling ikonik di Nami. Setiap langkah di sini seolah membawa suasana berbeda tergantung musim yang menyelimuti. Tak jarang, banyak pasangan datang hanya untuk duduk berdua di bawah pepohonan sambil menikmati hembusan angin yang membawa aroma alam dan ketenangan.
3. Pusat seni dan budaya yang hidup

Nami Island menyuguhkan keindahan alam yang memikat serta kekayaan seni yang hidup di setiap sudutnya. Di berbagai area pulau ini, pengunjung dapat menemukan patung, instalasi seni, galeri kecil, hingga taman bertema. Terdapat Artshop Imagine Nami yang menjual berbagai suvenir dan kerajinan tangan unik, sementara Nami Concours Gallery menjadi tempat untuk memamerkan karya seni kontemporer dari seniman lokal maupun internasional.
Pulau ini juga rutin menggelar acara budaya seperti festival musik, pameran, hingga pertunjukan tradisional. Bahkan, Nami dikenal sebagai simbol perdamaian dan keberagaman karena menyandang status “Naminara Republic”, semacam konsep mikro-nation yang mempromosikan harmoni lintas budaya. Pengunjung pun dapat memperoleh paspor simbolis lengkap dengan stempel khas Nami yang menjadi kenang-kenangan unik dari perjalanan mereka.
4. Lokasi ikonik drama Winter Sonata

Tak bisa dipungkiri, popularitas Nami Island mendunia berkat drama legendaris Winter Sonata yang tayang pada tahun 2002. Drama tersebut menjadi tonggak awal gelombang Hallyu, atau Korean Wave, yang menyebar ke berbagai negara. Sejumlah adegan romantis antara Bae Yong-joon dan Choi Ji-woo direkam di tengah hamparan pepohonan bersalju di Nami. Sampai saat ini, lokasi syuting seperti First Kiss Bridge serta patung kedua tokoh utama tetap menjadi spot favorit wisatawan.
Banyak pengunjung yang dengan antusias berpose meniru adegan-adegan ikonik sambil tersenyum bahagia. Bagi mereka, mengunjungi Nami terasa seperti napak tilas kenangan yang manis. Meski waktu sudah berlalu, atmosfernya tetap hangat dan penuh nostalgia.
5. Ramah lingkungan dan bebas kendaraan

Nami Island menerapkan konsep ramah lingkungan dengan melarang kendaraan bermotor masuk. Sebagai gantinya, pengunjung bisa berkeliling dengan sepeda, naik bus wisata listrik, atau berjalan kaki menyusuri jalur rindang. Kebijakan ini menjadikan Nami sebagai tempat ideal untuk detoks digital dari hiruk-pikuk kota.
Selain itu, pihak pengelola secara aktif menjaga kebersihan dan menata kawasan hijau agar pesona alamnya tetap lestari. Komitmen terhadap pelestarian lingkungan pun terus dijaga demi kenyamanan pengunjung serta keberlanjutan ekosistem. Suasananya yang sejuk menghadirkan ruang sempurna untuk melepas penat sambil menikmati keindahan alam dengan cara yang bertanggung jawab.
Nami Island bukan sekadar destinasi wisata, tapi juga tempat di mana keindahan alam, seni, dan romansa berpadu sempurna. Setiap sudut pulau ini menyimpan pengalaman unik yang berbeda di setiap musim, membuat kunjungan selalu terasa istimewa. Jadi, rasakan sendiri pesona Nami Island dan abadikan momen manismu di pulau yang legendaris ini.


















