5 Fakta Zvartnots, Katedral yang Runtuh Karena Gempa dan Peperangan

- Zvartnots Cathedral adalah peninggalan arsitektur tertua dan paling unik di Armenia, dibangun pada abad ke-7 dekat kota Vagharshapat.
- Pembangunan Zvartnots terkait dengan peperangan dan politik abad ke-7, memiliki desain arsitektur unik, dan runtuh karena gempa bumi atau serangan Arab.
- Zvartnots diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, menjadi destinasi wisata, dan memberi pengaruh besar pada arsitektur gereja Armenia selanjutnya.
Zvartnots Cathedral adalah salah satu peninggalan arsitektur tertua dan paling unik di Armenia yang terletak dekat kota Vagharshapat. Dibangun pada abad ke-7, reruntuhan katedral ini menawarkan pandangan yang menarik tentang kejayaan masa lampau Armenia. Meskipun kini hanya tinggal puing-puing, keindahan dan keunikan struktur bangunan masih tampak dan menjadi daya tarik wisata serta studi arkeologi.
Reruntuhan Zvartnots bukan hanya situs sejarah biasa, melainkan lambang penting dari perkembangan agama Kristen Armenia. Katedral ini dibangun atas perintah Catholicos Nerses III yang dikenal sebagai "the Builder" dan didedikasikan untuk Santo Gregory the Illuminator. Berikut ini fakta-fakta menarik lain tentang Zvartnots Cathedral yang harus kamu ketahui lebih lanjut.
1. Sejarah pembangunan yang berkaitan dengan peperangan dan politik abad ke-7

Pembangunan Zvartnots dimulai sekitar tahun 643 di tengah situasi penuh gejolak di Armenia akibat serangan Arab Muslim ke wilayah Byzantine dan Sasanian. Catholicos Nerses III memimpin proyek ini dengan tujuan tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai lambang kekuatan spiritual dan politik. Lokasi katedral dipilih karena dipercaya sebagai tempat pertemuan antara Raja Trdat III dan Santo Gregory yang berperan penting dalam sejarah Kristen Armenia.
Ketika Arab mulai menguasai wilayah Dvin dan konflik antara pasukan Byzantium dan Arab semakin memanas, Zvartnots menjadi pusat kedudukan Catholicos sebagai pengganti Dvin. Namun, walaupun dibangun dengan kokoh, katedral ini runtuh sekitar abad ke-10, kemungkinan besar akibat gempa bumi atau serangan berulang dari para penyerang Arab.
2. Desain arsitektur yang unik dengan bentuk melingkar dan hiasan khas

Zvartnots memiliki desain arsitektur yang sangat berbeda dari katedral tradisional Armenia pada masa itu. Bangunan ini berbentuk melingkar dan memiliki struktur bertingkat yang didukung oleh empat pilar besar, dengan kubah yang menjulang di atasnya. Desain ini dianggap sebagai eksperimen arsitektur yang berhasil menggabungkan bentuk melingkar dengan tata letak salib Yunani secara harmonis.
Hiasan bangunan memperlihatkan motif tanaman seperti sulur anggur, buah delima, dan relief geometric khas Armenia. Kapitelnya dibuat dengan ornamen unik seperti bentuk keranjang dan figur elang yang dianggap sebagai simbol langit, yang mempertegas keindahan dan kehalusan seni batu yang ada di Zvartnots.
3. Alasan runtuhnya Zvartnots

Runtuhnya Zvartnots pada abad ke-10 masih menjadi bahan perdebatan di kalangan ilmuwan. Teori utama mengarah pada dua kemungkinan, gempa bumi besar yang menghancurkan struktur atau kerusakan yang disebabkan oleh serangkaian serangan oleh pasukan Arab selama periode peperangan.
Meskipun katedral dirancang untuk bertahan hingga seribu tahun, ada indikasi bahwa konstruksi tidak bisa sepenuhnya menahan beban atas bangunan, terutama di bagian lengkungan dan kubah. Jejak-jejak kebakaran dan kerusakan lainnya juga ditemukan, yang mungkin merupakan akibat dari konflik atau penghancuran sengaja sebelumnya.
4. Nilai budaya sebagai situs warisan dunia UNESCO dan destinasi wisata

Zvartnots telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2000, menandai pentingnya situs ini bagi sejarah dan budaya global. Selain berfungsi sebagai monumen bersejarah, Zvartnots juga menjadi sumber pembelajaran tentang arsitektur dan sejarah agama Kristen Armenia.
Kini area reruntuhan Zvartnots dilengkapi museum yang menampilkan berbagai artefak temuan dari lokasi tersebut, mulai dari potongan batu ukir hingga peralatan dari zaman katedral berdiri. Lokasi ini sering dikunjungi oleh wisatawan yang tertarik pada arkeologi, sejarah, dan keindahan seni kuno Armenia.
5. Pengaruh Zvartnots terhadap arsitektur gereja Armenia pada masa berikutnya

Zvartnots bukan hanya berdiri sebagai bangunan tunggal, tetapi juga memberi dampak besar pada desain gereja-gereja Armenia selanjutnya. Struktur dengan kubah pusat dan tata letak simetrisnya menjadi model bagi banyak gereja lainnya di kawasan Transkaukasia dan bahkan mempengaruhi arsitektur gereja di wilayah tetangga seperti Georgia dan Turki timur.
Beberapa aspek desain Zvartnots, seperti penggunaan kolom dan ornamen berbentuk hewan serta tanaman, tercermin dalam arsitektur gereja Armenia pada abad-abad berikutnya. Katedral ini juga menjadi inspirasi bagi bangunan besar lain seperti yang ada di Ani, yang meniru gaya dan bentuk Zvartnots.
Meskipun kini hanya berupa reruntuhan, Zvartnots Cathedral tetap menjadi simbol kebesaran masa lalu Armenia dan bukti keahlian arsitekturnya yang luar biasa. Situs ini mengundang kita untuk mengenang perjalanan sejarah panjang yang penuh makna dan tetap relevan sebagai warisan budaya dunia.