Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan Berleher Panjang, Ada yang Ditemukan di Indonesia

Kura-kura leher ular pulau roti
Kura-kura leher ular pulau roti (commons.wikimedia.org/Salix)
Intinya sih...
  • Kura-kura leher ular pulau roti ditemukan di Pulau Rote, Indonesia.
  • Alpaka adalah hewan berleher panjang yang dapat memperlebar pandangannya untuk mengamati predator.
  • Burung unta, flamingo, dan jerapah juga memiliki leher panjang yang memiliki fungsi khusus dalam kehidupan mereka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hewan mempunyai leher panjang diuntungkan untuk berbagai hal utamanya untuk meraih makanan dan sebagainya. Hewan paling dikenal memiliki leher panjang adalah jerapah sebagai ciri kuatnya. Ada pula kura-kura dengan leher panjang disangka ular bernama kura-kura leher ular pulau rote.  

Hewan berleher panjang lainnya bakal dikupas, beberapanya familiar di matamu. Hewan berciri leher panjang terbilang jarang di dunia hewan. Mari cari tahu lebih lengkap seperti apa keunikan mereka.

1. Kura-kura leher ular pulau rote

Kura-kura leher ular pulau rote
Kura-kura leher ular pulau rote (commons.wikimedia.org/Postdlf)

Kura-kura ini pertama kali ditemukan di Pulau Rote, Indonesia sehingga dinamakan kura-kura leher ular pulau rote. Uniknya, kura-kura ini berleher panjang tak seperti kebanyakan spesies kura-kura.

Kura-kura menggunakan leher panjangnya untuk menangkap mangsa dengan cepat. Serangan menggunakan leher ini mendadak. Leher dilipat ke samping, kemudian langsung menyasar ikan kecil, serangga, udang, dan lain-lain.

Kura-kura leher ular pulau rote memanfaatkan lehernya untuk memperluas jangkauan makanan sehingga bisa melihat dari jarak lebih jauh. Langkah ini juga dinilai efisien karena tak membuat kura-kura bergerak banyak. Warna karapasnya berwarna abu-abu, plastron bercorak putih pucat dan bagian bawahnya krem. Spesies kura-kura leher panjang tersebar di Indonesia dan Timor Leste.

2. Alpaka

Alpaka
Alpaka (commons.wikimedia.org/W. Bulach)

Bukan unta yang biasanya kita kenal, alpaka termasuk dalam famili unta (camelidae) yang tersebar di Pegunungan Andes terutama Peru, Boliva, Ekuador dan Chile. Dengan meregangkan leher panjang mereka ke atas, alpaka dapat memperlebar pandangannya untuk mengamati predator yang mencoba mendekatinya seperti coyote, rubah dan anjing, jelas animalfunfacts.net.

Untuk tujuan terlihat lebih “jantan”, para jantan saling melilitkan leher atau menjatuhkan satu sama lain untuk memperebutkan cinta betina. Alpaka berleher panjang, kepala kecil, hidung pendek, mata besar dan berbulu keriting. Bulunya bervariasi dari putih, coklat, abu-abu, hitam, dan lain-lain. Alpaka mempunyai tinggi bahu hingga 39 inci dan beratnya mencapai 170 pon.    

3. Burung unta

Burung unta
Burung unta (commons.wikimedia.org/Stephen Temple)

Burung unta adalah salah satu spesies burung terbesar di dunia, tapi tak bisa terbang. Panjangnya 9 kaki dan berat 150 kg. Burung unta mengandalkan leher panjangnya untuk melihat predator dari kejauhan dan membantunya bersembunyi dari pemangsa dengan menakan lehernya ke tanah agar kurang terlihat.

Leher panjangnya digunakan untuk memetik buah-buahan dan serangga ke permukaan tanah. Dalam periode kawin, jantan akan melakukan tarian membungkukkan lehernya, mengepakkan sayap dan menggoyangkan ekornya untuk merayu betina.

Ketika sudah bertelur, induk akan menjulurkan kepalanya ke tanah untuk membalik telur. Burung unta beraktivitas secara kawanan biasanya memiliki masing-masing satu jantan dan betina dominan.

4. Flamingo

Flamingo
Flamingo (commons.wikimedia.org/Giles Laurent)

Leher panjang flamingo diberkahi 19 tulang sehingga memberikannya mobilitas dalam bergerak. Ini berguna untuk flamingo karena makanan mereka berada di dasar kolam dan danau. Flamingo menjulurkan kepalanya untuk mengambil krustasea kecil, moluska, serangga, dan ikan kecil.

Fungsi leher panjang untuk menoleh, mengangkat, dan menggoyangkan kepala untuk ritual kawin. Flamingo adalah hewan hidup dalam kawanan dan mereka berdiri dengan satu kaki diduga untuk menghemat panas tubuh.

 

5. Jerapah

Jerapah
Jerapah (commons.wikimedia.org/Jackie)

Dilansir giraffeconservation.org, leher panjang jerapah memiliki 7 ruas tulang leher dan panjang 25cm. Leher panjangnya mudah menjangkau dedaunan tinggi, buah-buahan dan bunga vachelllia. Para jantan terlibat dalam pertarungan untuk menunjukkan dominasi dengan mengayunkan leher panjang untuk melancarkan sundulan kuat.

Leher panjang memberikan pandangan luas utamanya mengawasi predator yang datang menghampiri: singa, macan tutul, anjing liar afrika hingga buaya nil. Jerapah mempunyai tinggi hingga 6 m, berat 1200 kg, lidah panjangnya 45 cm, kakinya panjang dengan jari berkuku.

Jerapah terbagi 4 subspesies: jerapah utara, selatan, jaring, dan masai. Betina jerapah dan anak-anaknya membentuk kawanan, sedangkan jantan membentuk kawanan khusus jantan atau pun hidup soliter.        

Jerapah dan burung unta adalah endemik Benua Afrika, sementara flamingo tersebar hampir ke seluruh dunia (kecuali Eropa). Omong-omong tentang kura-kura leher ular pulau rote, sekarang statusnya ’hampir terancam’ oleh IUCN. Mari kita jaga salah satu spesies kura-kura khas Indonesia ini.

Apakah kamu pernah menjumpai kura-kura leher ular pulau rote?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Unik Lalat Kotoran Kuning, Usia Maksimalnya Hanya Dua Bulan

01 Okt 2025, 07:56 WIBScience