Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kucing Besar yang Menghuni Asia, Jadi Predator Ganas yang Ditakuti!

Singa, salah satu kucing besar yang ada di Asia (commons.wikimedia.org/Aamir.5151)

Jika membahas kucing besar, mungkin kamu akan terpikirkan Afrika atau Amerika Selatan. Tidak mengherankan mengingat kedua daerah tersebut dihuni oleh beberapa jenis kucing besar, seperti puma, jaguar, dan singa. Tapi jangan salah, ternyata benua Asia juga dihuni berbagai kucing besar, lho. Spesifiknya, terdapat lima jenis kucing besar di Asia, yaitu singa, harimau, macan tutul, cheetah, dan macan tutul salju. Mereka juga memiliki habitat, penyebaran, kebiasaan, perilaku, ukuran, ciri fisik, warna, corak. dan pilihan makanan yang berbeda. Nah, artikel ini akan membahas kelima kucing besar tersebut secara detail dan mendalam!

1. Harimau

Harimau (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Panthera tigris merupakan kucing besar paling terkenal dan punya penyebaran paling luas di Asia. Tercatat, raja hutan ini bisa ditemukan di Sumatra, Malaysia, Siberia, India, Turki, sampai Cina, jelas Seaworld. Habitat kucing besar ini juga beragam, mulai dari hutan lebat, savana, kebun, semak-semak, daerah kering, daerah lembab, sampai daerah dingin yang dipenuhi salju. Oleh sebab itu, tiap populasi menunjukan ciri fisik, kebiasaan, dan adaptasi yang berbeda tergantung wilayah penyebarannya.

Harimau juga jadi salah satu yang terbesar dengan panjang mencapai 2.8 meter dan bobot maksimal sekitar 195 kilogram. Sayangnya, habitat harimau mulai rusak yang mana memaksa hewan ini untuk menjelajah sampai area pemukiman. Hal ini sangat buruk dan akhirnya memicu konflik dengan manusia. Tak jarang, harimau memangsa ternak, hewan peliharaan, bahkan pernah tercatat menyerang sampai memangsa manusia.

2. Macan tutul

Macan tutul (commons.wikimedia.org/Arturo de Frias Marques)

Dilansir Animal Diversity Web, hewan dengan nama ilmiah Panthera pardus ini bisa ditemukan di Afrika, Pulau Jawa, Sri Lanka, India, Rusia, Cina, sampai Korea. Sama seperti harimau, macan tutul juga hidup di berbagai habitat, seperti hutan, kebun, daerah lembab, sampai pegunungan. Ia juga jadi predator puncak di habitatnya dan sanggup memangsa ular, ikan, kadal, burung, babi, bahkan tak jarang menyerang dan memangsa manusia. Tapi hal tersebut jarang terjadi dan biasanya hanya terjadi jika habitat macan tutul rusak parah.

Saat ini populasi macan tutul terus menurun dan ia jadi hewan yang dilindungi dan terancam punah. Karenanya, kamu tak boleh membunuh, memburu, atau memperdagangkan hewan ini dengan sembarangan. Terakhir, macan tutul jadi kucing besar yang unik karena punya kemampuan memanjat yang luar biasa. Badannya yang ramping, cakar yang kuat, dan ekor panjang membantunya dalam memanjat tebing dan pohon.

3. Macan tutul salju

Macan tutul salju (commons.wikimedia.org/H. Zell)

Laman GBIF menjelaskan kalau penyebaran macan tutul salju terbatas pada pegunungan di wilayah India, Tajikistan, Kyrgyzstan, Uzbekistan, sampai Siberia. Hewan dengan nama ilmiah Panthera uncia ini juga memiliki bulu yang tebal, ekor panjang, dan tubuh berwarna putih. Pertama, bulunya digunakan untuk menahan hawa dingin. Ekor panjangnya sendiri berguna untuk menyeimbangkan tubuh saat melompat dan memanjat. Terakhir, tubuh putih dan tutul hitamnya merupakan alat kamuflase yang sempurna.

Diantara kucing besar lain, macan tutul salju jadi spesies yang paling sulit dijumpai dan ditemui. Habitatnya yang mencakup puncak gunung dan tebing sangat sulit dijangkau dan di observasi oleh manusia. Karena hal tersebut, saat ini para ahli mengkategorikannya sebagai hewan yang terancam punah. Terakhir, ia jadi salah satu yang terkecil dengan panjang maksimal 2 meter dan bobot yang hanya berkisar antara  23 sampai 41 kilogram.

4. Singa

Singa (commons.wikimedia.org/Impvjoshi)

Tak hanya di Afrika, ternyata Panthera leo atau singa juga bisa ditemukan di Asia, lho. Tepatnya, saat ini singa asia hanya menghuni dua daerah, yaitu Taman Nasional Gir dan daerah Gujarat yang keduanya berlokasi di India. Padahal, dahulu singa asia juga bisa dijumpai di Turki. Karena penyebaran yang sempit, populasi singa asia terus menurun dan sekarang hanya tersisa sekitar 500 sampai 700 individu di alam liar, terang Britannica.

Jika dibandingkan saudaranya di Afrika, singa asia cenderung lebih kecil dengan panjang 1 meter dan bobot maksimal 190 kilogram. Rambut yang dimiliki singa asia juga lebih tipis dan warnanya lebih gelap dari singa afrika. Tapi jangan salah, singa asia tetaplah predator puncak di habitatnya. Ia mampu memakan babi hutan, burung, kadal, ular, tikus, sampai kucing besar lain yang ukurannya lebih kecil.

5. Cheetah

Cheetah (commons.wikimedia.org/Ehsan Kamali)

Sama seperti singa asia, Acinonyx jubatus venaticus atau cheetah asia juga punya penyebaran yang sangat sempit. Tercatat, hewan yang bisa berlari hingga 112 km/jam ini hanya bisa dijumpai di Iran, jelas Animalia. Di Iran, ia menghuni gurun, savana, padang rumput, dan daerah kering. Cheetah asia juga punya beberapa persamaan dengan cheetah di Afrika, seperti badan yang ramping, kaki panjang, dan corak tutul hitam di tubuhnya.

Namun, cheetah asia cenderung lebih gemuk dari cheetah afrika. Ia juga memiliki rambut yang menonjol di punggung dan kepala yang mana tidak dimiliki oleh cheetah afrika. Berbeda dari kucing besar lain, cheetah asia tak bisa mengaum dan justru hanya bisa mengeong seperti kucing kecil. Populasinya juga sangat terancam dan ia masuk ke jajaran satwa terancam punah yang dilindungi.

Setelah diulik, ternyata spesies kucing besar yang ada di Asia tak kalah dengan benua lain. Macan tutul mampu memanjat pohon dan tebing dengan mudah. Macan tutul salju sering terlihat di pegunungan yang dingin. Harimau mampu hidup di berbagai tipe habitat. Singa jadi predator puncak di habitatnya. Terakhir, cheetah asia bisa berlari dengan cepat dan memiliki ciri fisik yang agak berbeda dengan cheetah afrika.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us