Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Reptil yang Menghuni Daerah Pantai, Hati-hati

Ular laut berbibir kuning (Laticauda colubrina) di Zamboanguita, Visayas Tengah, Filipina. (Elias Levy, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Ular laut berbibir kuning (Laticauda colubrina) di Zamboanguita, Visayas Tengah, Filipina. (Elias Levy, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Laut dan pantai adalah rumah bagi beragam jenis reptil, seperti ular laut, penyu, biawak, dan buaya muara.
  • Ular laut hidup di laut dan pantai, memiliki badan panjang dan ekor pipih untuk berenang, serta berbisa tinggi dan berbahaya.
  • Penyu hidup di laut dan sering terlihat bertelur di malam hari, sementara biawak air asia suka hidup di daerah bakau.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Laut adalah tempat yang sangat luas, saking luasnya sampai-sampai hanya beberapa persen saja bagian laut yang sudah dieksplorasi manusia. Tak cuma laut lepas yang luas dan kaya akan flora dan fauna, daerah pinggir laut seperti pantai juga tak kalah, lho. Salah satu hewan yang kerap menghuni daerah pantai dan laut adalah reptil. Hewan bersisik satu ini sangat mudah ditemukan entah itu di hutan bakau sampai bibir pantai.

Jenis reptil yang ditemukan di daerah pantai juga beragam, ada ular, penyu, biawak, sampai buaya. Bahkan beberapa diantaranya merupakan reptil yang berbahaya atau berbisa jadi kamu harus berhati-hati jika bertemu beberapa jenis reptil di dekat laut. Jangan sampai liburanmu terganggu karena reptil berbahaya yang kamu temui di pantai. Untuk itu mari kita bahas beberapa jenis reptil yang sering berkeliaran di daerah pantai dan pinggir laut.

1. Ular laut

Ular laut berbibir kuning (Laticauda colubrina) di Zamboanguita, Visayas Tengah, Filipina. (Elias Levy, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Ular laut berbibir kuning (Laticauda colubrina) di Zamboanguita, Visayas Tengah, Filipina. (Elias Levy, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Seperti namanya ular laut adalah jenis ular yang hidup di laut dan tak jarang terlihat di bibir pantai. Nama ular laut juga tidak hanya merujuk ke satu spesies melainkan merujuk ke beberapa spesies ular dari famili elapidae. Lebih tepatnya lagi nama ular laut diberikan ke ular-ular dari subfamili laticaudinae dan hydrophiinae, terang iNaturalistUK. Karena berasal dari famili elapidae tentunya semua spesies ular laut adalah ular berbisa tinggi dan berbahaya.

Setiap spesies memang punya ukuran, warna dan corak yang berbeda namun terdapat beberapa kesamaan dari semua spesies ular laut. Semua ular laut punya badan panjang dan ekor pipih yang berfungsi layaknya dayung untuk membantu mereka berenang. Walau berbisa tinggi umumnya ular laut punya sifat yang tenang dan tidak agresif. Saat terdampar di pantai gerakan mereka sangat lambat dan jarang menggigit. Namun kalau kamu bertemu ular ini di pantai kamu tetap tidak boleh mengusik atau memegangnya. Beberapa spesies ular laut adalah Laticauda colubrina (weling laut) dan Hydrophis platurus (ular laut perut kuning).

2. Penyu

Penyu (en.wikipedia.org/LASZLO ILYES)
Penyu (en.wikipedia.org/LASZLO ILYES)

Pasti kamu sudah tidak asing dengan penyu, reptil bercangkang dan bersirip ini juga kerap terlihat di pinggir pantai dan laut, lho. Dilansir SeaWorld Parks & Enterntainment penyu masuk ke ordo Testunides dan subordo Cryptodira bersama dengan kura-kura. Bedanya penyu memiliki gaya hidup full akuatik dan hidup di laut sementara kura-kura adalah hewan semi akuatik dan hidup di air tawar.

Semua spesies penyu adalah hewan terancam punah dan dilindungi, jadi kamu tidak boleh menangkap atau mengusik reptil satu ini. Biasanya penyu kerap terlihat berjalan di pasir pantai atau berenang di terumbu karang. Jika musim bertelur tiba penyu juga sering terlihat bertelur di malam hari. Tak cuma penyu dewasa, terkadang bayi penyu yang baru menetas akan keluar dari pasir pantai dan mencoba untuk bergerak dan berenang di laut. Saat hal tersebut terjadi kamu tidak boleh mengganggunya. 

3. Biawak air asia

Biawak air asia (commons.wikimedia.org/Kongkham6211)
Biawak air asia (commons.wikimedia.org/Kongkham6211)

Jika penyu dan ular laut sering terlihat di bibir pantai maka reptil satu ini lebih sering berkeliaran di hutan bakau, sungai air payau atau kebun dekat pantai. Varanus salvator atau biawak air asia merupakan salah satu biawak yang sangat suka hidup di daerah bakau, terang National Parks. Hutan bakau menyediakan tempat berlindung dan makanan berlimpah bagi kadal satu ini. Makanan favoritnya seperti burung, ular, mamalia kecil, ikan, sampai krustasea dapat dengan mudah didapatkan di daerah bakau. Pohon-pohon bakau juga jadi tempat yang sangat bagus untuk hewan ini berkamuflase. Kulitnya yang berwarna cokelat, hitam atau hijau akan sangat sulit dideteksi di lebatnya pohon bakau dan cokelatnya lumpur.

4. Buaya muara

Buaya muara (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)
Buaya muara (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Buaya muara atau Crocodylus porosus jadi satu-satunya spesies buaya yang mampu bertahan dari asinnya air laut. Reptil terbesar di dunia ini bahkan sanggup berenang dalam waktu yang lama di laut. Biasanya kamu bisa menemukan buaya muara di pinggir pantai, sungai, laut, rawa, atau daerah bakau. 

Ukuran besarnya membuat buaya muara menjadi hewan dengan nafsu makan yang luar biasa besar. Reptil ini sanggup memangsa apapun mulai dari serangga, reptil, mamalia, burung, amfibi, sampai krustasea. Ia juga cukup berbahaya bagi manusia jadi kamu harus berhati-hati jika bertemu reptil satu ini. Namun tak perlu khawatir karena buaya muara tidak setiap saat berada di dekat pantai. Melansir Science Direct buaya muara hanya akan pergi ke daerah pesisir saat musim panas.

5. Ular cincin emas

Ular cincin emas (en.m.wikipedia.org/Holger Krisp)
Ular cincin emas (en.m.wikipedia.org/Holger Krisp)

Boiga dendrophila atau ular cincin emas juga punya sebutan lain, yaitu mangrove snake atau ular bakau. Nama ini diambil karena ia sering terlihat berkeliaran di area hutan bakau, tepatnya di pepohonan bakau. Walau begitu sebenarnya ular ini tak hanya menghuni area bakau, ular cincin emas juga menghuni daerah lain seperti hutan dataran rendah dan dataran tinggi. Ular ini punya pola dan warna yang mirip dengan ular weling, badannya punya warna dasar hitam dengan pola garis kuning atau putih.

Namun tak usah khawatir, ular cincin emas merupakan ular berbisa menengah yang cenderung tidak berbahaya bagi manusia, jelas A-Z Animals. Gigitan ular ini biasanya menyebabkan kebas atau bengkak. Ular cincin emas juga punya tubuh yang lebih besar dari ular weling, badannya juga lebih panjang dan kepalanya punya bentuk berlian. Pola garis ular ini juga terputus di bagian atas tubuh dan bentuknya tipis berbeda dengan pola garis ular weling yang besar dan tidak terputus.

Laut tidak hanya dihuni oleh ikan, kepiting, udang, burung, bintang laut, belut, bulu babi, atau terumbu karang. Faktanya laut dan daerah pantai juga menjadi rumah bagi beberapa jenis reptil. Reptil yang menghuni daerah pantai dan laut juga bervariasi mulai dari yang tidak berbahaya sampai yang berbahaya bagi manusia. Hal ini mematahkan stigma kalau reptil hanya bisa ditemukan di sawah, hutan, kebun, atau sungai. Nyatanya mereka juga sanggup hidup di area yang berdekatan dengan laut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us