Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Spesies Bebek yang Terancam Punah, Manusia Penyebab Utamanya!

bebek kepala putih
bebek kepala putih (commons.wikimedia.org/Bouke ten Cate)
Intinya sih...
  • Bebek biru merupakan satwa endemik Selandia Baru dengan populasi hanya 1,500 - 2,499 individu di alam liar.
  • Bebek kepala putih memiliki tubuh berwarna cokelat dan kepala putih, masuk ke kategori endangered dengan penyebaran di Eropa, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tengah.
  • Bebek filipina terancam punah dengan populasi tersisa sekitar 3.000--6.000 individu akibat aktivitas manusia seperti perburuan sejak tahun 1960an.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika membahas bebek, mungkin kamu akan terbayang burung semi akuatik yang sering dimakan, dijual, dan dipelihara. Di bayangan kamu, mungkin bebek merupakan hewan yang populasinya melimpah dan bisa dengan mudah ditemukan di manapun. Padahal, hal tersebut tidak sepenuhnya benar, lho. Sebab, ada beberapa spesies bebek yang terancam punah dan populasinya terus menurun.

Faktor yang mengancam populasi bebek juga ada banyak, seperti kerusakan habitat hingga aktivitas manusia. Sayangnya, gak banyak yang tahu mengenai eksistensi bebek-bebek yang terancam punah. Alhasil, mereka terus diburu, dibunuh, bahkan hampir gak ada yang peduli dengan mereka. Jadi, mari kita bahas beberapa spesies bebek terancam punah agar pengetahuanmu makin luas.

1. Bebek biru

bebek biru
bebek biru (commons.wikimedia.org/Karora)

Dilansir Animal Diversity Web, Hymenolaimus malacorhynchos atau bebek biru merupakan satwa endemik Selandia Baru. Lebih lanjut, burung sepanjang 53 centimeter ini sering ditemukan di area pegunungan. Sama seperti bebek lain, ia sering beraktivitas di area lembap dan memiliki kemampuan berenang yang baik. Ia juga termasuk omnivor dan sering memakan invertebrata dan buah-buahan.

Saat ini, hanya tersisa sekitar 1,500 - 2,499 di alam liar. Populasinya juga terus menurun dan hal tersebut membuat bebek ini dimasukan ke kategori endangered atau terancam. Spesifiknya, ada empat faktor utama yang mengancam bebek biru, yaitu kerusakan habitat, kompetisi dengan hewan pendatang, predasi, dan penyebaran yang terfragmentasi. Untungnya, konservasi terhadap bebek ini sudah dilakukan mulai tahun 1988.

2. Bebek kepala putih

bebek kepala putih
bebek kepala putih (commons.wikimedia.org/Ferran Pestaña)

Laman Avibase menjelaskan kalau bebek dengan nama ilmiah Oxyura leucocephala ini masuk ke kategori endangered atau terancam. Spesifiknya, populasi bebek kepala putih mulai menurun secara drastis dalam satu dekade terakhir. Faktor penyebabnya juga banyak, mulai dari kerusakan habitat, perburuan yang berlebihan, dan perkawinan silang dengan spesies lain.

Seperti namanya, bebek sepanjang 40 centimeter ini punya tubuh berwarna cokelat dan kepala putih yang menjadi ciri khasnya. Penyebarannya sendiri mencakup beberapa tempat, yaitu Eropa, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tengah. Soal habitat, bebek kepala putih sering terlihat di perairan yang terbuka seperti danau dan kolam. Terakhir, ia mampu menyelam dan merupakan hewan omnivor.

3. Bebek filipina

bebek filipina
bebek filipina (inaturalist.org/stefanie_de_win)

Laman Animalia menjelaskan kalau bebek filipina merupakan satwa endemik Filipina. Dahulu, penyebarannya sangat luas dan ia bisa ditemukan hampir di seluruh wilayah Filipina. Sayangnya, sejak tahun 1980an penyebarannya terbatas pada dua pulau, yaitu Luzon dan Mindanao. Populasinya juga tersisa sekitar 3.000-6-.000 individu, sehingga hewan ini dimasukan ke kategori vulnerable atau rentan.

Bebek dengan nama ilmiah Anas luzonica ini sangat terancam oleh aktivitas manusia, khususnya perburuan. Secara spesifik, perburuan terhadap bebek filipina sudah dimulai sejak tahun 1960an. Kemudian, pada tahun 1980an ada ribuan ekor bebek filipina yang berhasil ditembak dan diburu oleh manusia. Untuk menghapus dosa tersebut, saat ini bebek filipina menjadi hewan yang dilindungi di Filipina.

4. Bebek hawaii

bebek hawaii
bebek hawaii (inaturalist.org/Mike's Birds)

Sebagai spesies bebek endemik Hawaii, seharusnya hewan dengan nama ilmiah Anas wyvilliana ini benar-benar dijaga eksistensinya. Sayangnya, populasi bebek hawaii terus menurun dan ia sangat terancam. Dilansir BirdLife DataZone, hanya tersisa sekitar 700--999 individu di alam liar. Lebih lanjut, ia masuk ke kategori endangered atau terancam.

Untungnya, saat ini populasi bebek hawaii mulai mengalami peningkatan. Pasalnya, beberapa upaya konservasi yang dilakukan sejak tahun 1958 terbilang cukup berhasil. Namun, bebek dengan panjang 40--50 centimeter ini tak selamanya aman. Dalam hal ini, ancaman terbesarnya adalah kehadiran spesies invasif, perkawinan silang dengan spesies bebek lain, kerusakan habitat, dan perburuan liar.

5. Bebek maccoa

bebek maccoa
bebek maccoa (inaturalist.org/Monkey Boy)

Bebek berkepala cokelat dan berbadan merah marun ini merupakan hewan yang bisa ditemukan di Benua Afrika. Lebih lanjut, bebek ini sangat suka mendiami danau, rawa, sungai, dan perairan payau. Di tempat-tempat tersebut, hewan dengan nama ilmiah Oxyura maccoa ini sering menyelam, berenang, mencari makan, atau sekadar bersantai. Suaranya juga unik dan jika dideskripsikan berbunyi "prrrr'ing."

Laman iNaturalist menjelaskan kalau ancaman terbesar bebek ini ada tiga. Pertama, ia terancam oleh polusi, khususnya polusi dari pestisida dan bahan kimia lain. Kemudian, perubahan iklim juga mengancam eksistensinya. Terakhir, bebek ini sering tertangkap secara tidak sengaja oleh para nelayan. Karena semua hal tersebut, populasi bebek maccoa terus menurun dan ia masuk ke kategori vulnerable atau rentan.

Aktivitas manusia dan kerusakan habitat menjadi dua faktor utama yang mengancam bebek. Awalnya, kedua hal tersebut tidak berpengaruh besar terhadap bebek. Namun, jika terjadi selama bertahun-tahun maka popuasi bebek akan menurun secara drastis dan bebek bisa musnah di masa depan. Jadi, upaya konservasi serius harus digayangkan agar semua spesies bebek bisa hidup tentram.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us

Latest in Science

See More

6 Burung Hijau-Pink Cantik Ini Punya Fungsi Ekologis Penting

09 Sep 2025, 07:26 WIBScience