5 Spesies Hewan Berkantung Paling Langka di Australia

- Northern bettong (Bettongia tropica) adalah hewan berkantung nokturnal dengan populasi terbatas di area hutan sklerofil di Queensland.
- Numbat (Myrmecobius fasciatus) merupakan satu-satunya spesies marsupialia insektivora yang hanya terdapat di ujung barat daya Australia.
- Kangaroo island dunnart (Sminthopsis fulignosa aitkeni) adalah hewan berkantung karnivora yang hanya ditemukan di Pulau Kangaroo, Australia.
Australia dikenal sebagai habitat bagi banyak marsupialia atau hewan berkantung. Menurut data dari Australian Museum, lebih dari 200 spesies marsupialia merupakan hewan asli Australia. Dengan kata lain, Australia menjadi rumah bagi dua pertiga dari keseluruhan spesies hewan berkantung.
Selama ini, kita mungkin lebih familiar dengan kangguru, koala, atau walabi sebagai beberapa contoh hewan berkantung yang hidup di Australia. Di luar ketiga spesies tersebut, beberapa jenis hewan berkantung ditemukan dalam ukuran populasi yang sangat kecil. Artikel ini akan membahas lima spesies marsupialia terlangka yang hidup di Australia.
1. Northern bettong

Northern bettong (Bettongia tropica) merupakan salah satu spesies hewan berkantung dengan ukuran tubuh yang kecil dan tampak seperti gerbil. Hampir keseluruhan tubuhnya tertutupi rambut abu-abu, kecuali warna krem di bagian perut serta hitam di ujung ekornya.
Sebagai hewan nokturnal, northern bettong menghabiskan waktu malamnya untuk berburu jamur truffle yang menjadi makanan utamanya. Northern bettong punya kebiasaan makan buah-buahan, umbi tumbuhan rerumputan, juga hewan invertebrata, apabila musim kemarau tengah berlangsung.
Menurut Australian Wildlife Conservancy, populasi northern bettong saat ini hanya terbatas di area hutan sklerofil di Queensland. Keberadaan hewan invasif seperti kucing liar dan hewan-hewan ternak memaksa northern bettong untuk berebut rerumputan yang menjadi sumber makanan sekaligus tempat berlindungnya di siang hari.
2. Numbat

Numbat (Myrmecobius fasciatus) adalah satu-satunya spesies yang masih hidup dari famili Myrmecobiidae. Karakteristik fisik utama numbat dapat terlihat dari bentuk kepalanya yang meruncing serta keberadaan garis-garis putih di bagian punggungnya.
Tidak banyak hewan berkantung diurnal yang hidup di Australia, numbat adalah salah satunya. Sebagai marsupialia insektivora, numbat memiliki cakar kuat untuk berburu rayap yang bersembunyi di bawah tanah.
Menurut Britannica, penurunan populasi numbat di alam liar disebabkan oleh aktivitas predasi oleh kucing domestik dan rubah merah serta berkurangnya luas kawasan hutan sebagai habitatnya. Walau sebelumnya tersebar di seluruh Australia, saat ini populasi numbat hanya terkonsenstrasi di ujung barat daya Australia.
3. Kangaroo Island Dunnart

Kangaroo island dunnart (Sminthopsis fulignosa aitkeni) merupakan hewan berkantung karnivora yang hanya ditemukan di Pulau Kangaroo, Australia. Hewan ini kerap berburu laba-laba, semut, maupun kumbang, sebagai makanan utamanya.
Seluruh tubuh kangaroo island dunnart tertutupi oleh bulu berwarna abu-abu. Kangaroo island dunnart memiliki telinga berukuran besar dan moncong runcing memanjang yang menjadi ciri khas fisiknya.
Menurut Australian Wildlife Conservancy, Alih fungsi lahan hutan menjadi pertanian kerap disebut sebagai ancaman utama bagi populasi kangaroo island dunnart. Di samping itu, pertumbuhan populasi kangaroo island dunnart juga terancam akibat bencana kebakaran hutan serta predasi oleh kucing liar.
4. Northern hairy-nosed wombat

Northern hairy-nosed wombat (Lasiorhinus krefftii) merupakan spesies marsupialia dengan badan yang kekar dan kuat. Ciri khas hewan ini terletak pada kumis panjang di hidungnya serta tubuhnya yang tertutupi rambut-rambut halus berwarna cokelat.
Sebagai hewan soliter, northern hairy-nosed wombat kerap menghabiskan waktunya di dalam terowongan bawah tanah. Northern hairy-nosed wombat adalah hewan herbivora sejati dan hanya memakan tumbuhab jenis rerumputan.
Menurut Animal Diversity, northern hairy-nosed wombat sebelumnya ditemukan dalam jumlah melimpah di New South Wales dan Queensland, akan tetapi kini populasi hewan tersebut hanya terpusat di Epping Forest National Park, Queensland dengan jumlah sekitar 70 individu. Keberadaan hewan ternak di habitat aslinya membuat ketersediaan makanan bagi northern hairy-nosed wombat semakin berkurang.
5. Gilbert's Potoroo
Gilbert's potoroo (Potorous gilbertii) merupakan salah satu jenis hewan berkantung yang berkerabat dekat dengan bettong. Sama seperti northern bettong, gilbert's potoroo memiliki ekor yang ujungnya berwarna hitam serta bentuk muka memanjang.
Jenis habitat favorit gilbert's potoroo adalah hutan semak-semak dan padang rumput. Gilbert's potoroo punya kebiasaan unik yaitu makan sambil menggali tanah. Hal ini karena makanan gilbert's potoroo terletak di dalam tanah yaitu jamur dan akar tumbuhan.
Menurut Animal Diversity, populasi gilbert's potoroo terancam kepunahan oleh berbagai faktor, meliputi kerusakan habitat, introduksi kucing, penyebaran penyakit, hingga alat perangkap beracun. Setelah sempat dinyatakan punah, populasi gilbert's potoroo saat ini hanya dapat ditemukan di area taman Two People's Bay, Australia Barat.
Kelangkaan populasi kelima hewan marsupialia di atas sangat berkaitan dengan kerusakan habitat yang berdampak pada berkurangnya sumber daya makanan serta ketersediaan sarang. Di samping itu, keberadaan hewan introduksi semakin meningkatkan tingginya angka predasi terhadap spesies-spesies tersebut.