Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Strategi Pertahanan Ular, Efektif untuk Mengusir Berbagai Predator

Strategi pertahanan ular derik (commons.wikimedia.org/Patrick Alexander)

Walau tak memiliki kaki dan cakar yang tajam nyatanya ular juga punya berbagai strategi pertahanan yang efektif, unik, dan cukup menyeramkan. Untuk mempertahankan diri reptil ini memanfaatkan beberapa hal, seperti ekor, corak dan warna tubuh, bisanya yang mematikan, sampai tulangnya yang elastis. Strategi pertahanan tiap ular juga berbeda dan hal tersebut bergantung dari spesies, kebiasaan, lingkungan, ukuran, habitat, kandungan bisa, dan ancaman yang mereka hadapi.

Sebagai contoh, ular kobra mampu menyemburkan bisa sementara ular viper justru punya kemampuan kamuflase yang luar biasa. Tak hanya untuk mengusir predator, strategi pertahanan yang dimiliki ular juga bisa menakut-nakuti manusia. Sayangnya banyak orang yang tidak paham dan tidak tahu mengenai strategi pertahanan yang dimiliki ular. Alhasil mereka kerap meremehkan dan memprovokasi ular sehingga terjadi konflik antara ular dengan manusia. Untuk mencegah hal tersebut maka kamu harus memahami beberapa strategi pertahanan yang dimiliki ular.

1. Menekuk dan mengangkat leher

Ular lanang sapi mampu mengangkat dan menekuk leher (commons.wikimedia.org/Adnan azad asif)

Mengangkat dan menekuk leher merupakan strategi pertahanan paling umum yang dimiliki ular. Entah ular tidak berbisa, berbisa ringan, atau berbisa tinggi hampir semuanya bisa melakukan hal ini. Penggunaan strategi ini juga sederhana, yaitu saat merasa terancam ular akan mengangkat leher dan kemudian menekuknya hingga membentuk huruf "S", jelas Hong Kong Snake ID. Terkadang gerakan tersebut juga dipadukan dengan desisan keras atau mulut yang menganga lebar.

Umumnya kebiasaan mengangkat leher ini akan dilakukan cukup lama dan ular akan mengawasi predator yang ada di depannya. Jika predator takut dan kabur maka ular akan berhenti dan akhirnya kabur. Sebaliknya, jika predator mendekat dan menyerang maka ular akan menjadi lebih agresif. Tak hanya mengangkat kepala, ia juga tak takut untuk menyerang, mematuk, sampai menggigit dengan kecepatan yang luar biasa.

2. Mengembangkan leher

Ular kobra mampu mengembangkan leher (commons.wikimedia.org/Boris Smokrovic)

Ular kobra jadi salah satu ular terkenal yang mampu mengembangkan leher dan hal tersebut dilakukan untuk menakut-nakuti predator. Kemampuan ini juga bukan kemampuan sembarangan dan bisa terjadi karena ular punya tulang rusuk, otot, dan kulit yang elastif, jelas artikel di jurnal Journal of Experimental Biology. Sembari mengembangkan leher ular juga akan mengangkat kepalanya. Dengan hal tersebut ia bisa terlihat lebih besar dan membuat predator takut hingga kabur.

Namun ular kobra bukan satu-satunya ular yang bisa mengembangkan leher. Tercatat, beberapa spesies lain seperti ular picung atau ular hognose juga bisa melakukannya. Secara spesifik, ular picung akan mengembangkan leher dan menunjukan warna mencolok seperti jingga, kuning, dan hijau supaya predator takut. Di sisi lain ular hognose tak hanya bisa mengembangkan leher namun juga bisa mengembangkan dan memipihkan keseluruhan tubuhnya.

3. Menggerakan dan membunyikan ekor

Ular derik mampu menggerakan dan mengeluarkan suara dari ekornya (commons.wikimedia.org/Patrick Alexander)

Menggerakan ekor atau membunyikan ekor juga jadi strategi pertahanan umum yang dimiliki oleh hampir semua jenis ular. Namun ular derik jadi salah satu ular yang paling terkenal akan strategi pertahanan ini. Tak hanya menggerakan ekor, ular derik juga mampu mengeluarkan suara dari ujung ekornya. Suara tersebut sangat keras dan biasanya membuat predator ketakutan dan akhirnya pergi. Hal tersebut dapat dilakukan karena ujung ekor ular derik terbentuk dari keratin yang saling bergesekan. Nah, gesekan itulah yang memproduksi suara keras, jelas Missouri Department of Conservation.

Walau tak mampu mengeluarkan suara, ular lain juga kerap menggetarkan atau menggerakan ekornya saat bertemu predator. Biasanya gerakan ekor yang mereka lakukan sangat cepat dan kencang, alhasil predator kerap merasa kaget, takut, dan akhirnya pergi. Jika predator tidak pergi dan gerakan ekor tak berhasil ular juga bisa melakukan hal lain, seperti menggigit, menyerang, atau mematuk.

4. Menyemburkan bisa

Kobra penyembur mampu menyemburkan bisa (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Dilansir Britannica, kobra penyembur jadi satu-satunya spesies ular yang punya kemampuan menyemburkan bisa. Karena hal tersebut strategi pertahanan ini bisa dibilang cukup ekslusif karena tidak dimiliki oleh ular lain. Sebenarnya jika hanya terkena kulit semburan bisa ular kobra hanya menyebabkan iritasi atau rasa gatal. Namun jika mengenai mata bisanya mampu menyebabkan kebutaan. Jika terkenal luka terbuka bisa ular ini juga berbahaya karena mampu menyebabkan pembusukan sampai kematian.

Nah, saat kamu bertemu kobra penyembur kamu harus hati-hati dan lindungi mata dari semburannya. Namun jika mata kamu sudah terkena semburan bisa maka kamu wajib membilasnya dengan air bersih mengalir dan jangan sekali-kali mengucek mata karena bisa memperparah efek semburan. Selain itu, jarak semburan ular kobra juga tak bisa diremehkan karena ia mampu menyemburkan bisa hingga sejauh 3 meter.

5. Kamuflase

Viper gabon punya kemampuan kamuflase yang luar biasa (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Strategi kamuflase biasanya dimiliki oleh ular arboreal yang hidup di pohon dan ular terestrial yang hidup di atas tanah. Strategi kamuflase juga jadi strategi yang sangat efektif karena bisa digunakan untuk dua hal, yaitu untuk mempertahankan diri dari predator dan untuk bersembunyi dari penghihatan mangsa. Karenanya dengan kamuflase ular bisa aman dari terkaman predator dan sekaligus bisa mengendap-endap saat berburu.

Ada banyak ular yang punya kemampuan kamuflase sangat baik dan beberapa diantaranya adalah Bitis Gabonica dan Ahaetulla prasina, jelas Animal Diversity Web dan National Parks. Pertama, B. gabonica biasanya akan berdiam diri di dedaunan dan rerumputan kering. Dengan tubuhnya yang berwarna cokelat dan corak segitiga di punggung ia bisa menyamarkan diri diantara daun dan rumput kering. Sebaliknya, tubuh ramping dan berwarna hijau yang dimiliki A. prasina dapat digunakan untuk menyamarkan diri di dedaunan, ranting, dan rerumputan.

Walau tak memiliki kaki nyatanya ular tetaplah hewan yang unik dan punya berbagai strategi pertahanan yang efektif. Bayangkan saja, reptil ini mampu mengangkat leher, menyemburkan bisa, memipihkan leher, menggerakan ekor, sampai berkamuflasme. Tiap spesies juga punya strategi khusus yang sesuai dengan habitat, lingkungan, kemampuan, dan kebiasaannya. Namun ada satu hal yang pasti, mau apapun strateginya ular tetap mampu mengusir predator entah predator alami seperti burung atau predator yang cerdas seperti manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us