5 Strategi Pertahanan Ular, Efektif untuk Mengusir Berbagai Predator

Walau tak memiliki kaki dan cakar yang tajam nyatanya ular juga punya berbagai strategi pertahanan yang efektif, unik, dan cukup menyeramkan. Untuk mempertahankan diri reptil ini memanfaatkan beberapa hal, seperti ekor, corak dan warna tubuh, bisanya yang mematikan, sampai tulangnya yang elastis. Strategi pertahanan tiap ular juga berbeda dan hal tersebut bergantung dari spesies, kebiasaan, lingkungan, ukuran, habitat, kandungan bisa, dan ancaman yang mereka hadapi.
Sebagai contoh, ular kobra mampu menyemburkan bisa sementara ular viper justru punya kemampuan kamuflase yang luar biasa. Tak hanya untuk mengusir predator, strategi pertahanan yang dimiliki ular juga bisa menakut-nakuti manusia. Sayangnya banyak orang yang tidak paham dan tidak tahu mengenai strategi pertahanan yang dimiliki ular. Alhasil mereka kerap meremehkan dan memprovokasi ular sehingga terjadi konflik antara ular dengan manusia. Untuk mencegah hal tersebut maka kamu harus memahami beberapa strategi pertahanan yang dimiliki ular.
1. Menekuk dan mengangkat leher
Mengangkat dan menekuk leher merupakan strategi pertahanan paling umum yang dimiliki ular. Entah ular tidak berbisa, berbisa ringan, atau berbisa tinggi hampir semuanya bisa melakukan hal ini. Penggunaan strategi ini juga sederhana, yaitu saat merasa terancam ular akan mengangkat leher dan kemudian menekuknya hingga membentuk huruf "S", jelas Hong Kong Snake ID. Terkadang gerakan tersebut juga dipadukan dengan desisan keras atau mulut yang menganga lebar.
Umumnya kebiasaan mengangkat leher ini akan dilakukan cukup lama dan ular akan mengawasi predator yang ada di depannya. Jika predator takut dan kabur maka ular akan berhenti dan akhirnya kabur. Sebaliknya, jika predator mendekat dan menyerang maka ular akan menjadi lebih agresif. Tak hanya mengangkat kepala, ia juga tak takut untuk menyerang, mematuk, sampai menggigit dengan kecepatan yang luar biasa.