Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Wilayah Ekstrem di Bumi yang Nyaris Tak Ditumbuhi Pohon Sama Sekali

Ilustrasi wilayah gersang (pexels.com/Justin Schlesinger)

Keindahan alam selalu berhasil membuat kita takjub. Hutan yang rimbun, pegunungan hijau, adalah contoh panorama yang menenangkan. Tapi, pernahkah kamu membayangkan wilayah di Bumi yang justru nyaris tak membutuhkan pohon? Kedengarannya unik, bukan?

Faktanya, ada beberapa wilayah ekstrem di planet kita yang memiliki kondisi sangat khusus, sehingga pepohonan sulit untuk tumbuh subur. Penasaran di mana saja tempat-tempat "langka" ini berada? Yuk, simak lima wilayah ekstrem di Bumi yang menawarkan pemandangan yang jauh berbeda dari yang biasa kita lihat. Siap-siap untuk dibuat terpesona, ya!

1. Atacama Desert, Chili

Atacama Desert, Chili (pexels.com/Eleanore Stohner)

Di balik keindahan Amerika Selatan, tersembunyi sebuah wilayah yang dijuluki gurun terkering di dunia, yaitu Gurun Atacama di Chili. Gurun ini bukan hanya hamparan pasir dan bebatuan, tetapi juga menyimpan cerita tentang betapa ekstremnya kondisi alam yang membuat tumbuhan, termasuk pohon, sulit bertahan hidup. Beberapa wilayah di Atacama bahkan belum pernah merasakan hujan selama ratusan tahun.

Kondisi ekstrem ini disebabkan kombinasi beberapa faktor. Adanya rain shadow dari Pegunungan Andes dan Chilean Coast Range menghalangi awan pembawa hujan. Selain itu, arus dingin Humboldt mendinginkan udara dan mengurangi penguapan. Akibatnya, udara super kering, tanah tandus, dan radiasi matahari sangat menyengat.

Pemandangan di Atacama lebih mirip permukaan Mars daripada Bumi. Meski begitu, Atacama tetap menarik perhatian ilmuwan dan petualang yang penasaran dengan keajaiban alam ekstrem ini.

2. McMurdo Dry Valleys, Antartika

McMurdo Dry Valleys, Antartika (oceanwide-expeditions.com)

Jangan bayangkan hamparan es seperti di film-film, ya! Walaupun lokasinya di Antartika, McMurdo Dry Valleys justru merupakan lembah kering yang luas dan termasuk salah satu gurun paling dingin sekaligus terkering di Bumi. Suhu yang membekukan tulang serta angin yang berembus tanpa henti membuat pohon mustahil tumbuh di sini.

Lalu, kenapa bisa ada lembah kering di tengah benua es? Jawabannya terletak pada kombinasi yang unik. Pegunungan Transantartika berperan sebagai penghalang, mencegah es dari pedalaman mencapai lembah ini. Selain itu, angin katabatik yang kuat menguapkan semua kelembapan, menciptakan lingkungan yang sangat kering dan tandus.

3. Dasht-e Lut, Iran

Dasht-e Lut, Iran (whc.unesco.org)

Dijuluki sebagai salah satu tempat terpanas di dunia, Dasht-e Lut di Iran menawarkan pemandangan yang begitu ekstrem. Gurun ini mencatatkan suhu permukaan tertinggi yang pernah diukur di Bumi, yakni mencapai 80,8 derajat Celsius. Kondisi yang begitu panas dan kering membuat Dasht-e Lut hampir mustahil ditumbuhi pohon atau vegetasi lainnya.

Panas ekstrem di Dasht-e Lut disebabkan oleh beberapa faktor utama, salah satunya adalah struktur geografisnya yang terdiri dari hamparan pasir dan batuan gelap yang menyerap dan menyimpan panas matahari dalam jumlah besar.

Selain faktor tersebut, wilayah ini juga memiliki curah hujan yang sangat rendah, dengan hampir tidak ada awan yang bisa menghalangi radiasi matahari, sehingga panas langsung terserap ke permukaan.

Bentuk wilayahnya yang luas dan terbuka juga memungkinkan panas terjebak tanpa adanya banyak vegetasi untuk memberikan efek pendinginan. Ditambah lagi, angin kering yang bertiup kencang membantu mempercepat penguapan dan meningkatkan suhu di wilayah ini, menjadikannya salah satu tempat terpanas di dunia.

4. Death Valley, Amerika Serikat

Death Valley, Amerika Serikat (pexels.com/Igor Passchier)

Death Valley, yang terletak di California, Amerika Serikat, memegang rekor sebagai salah satu tempat terpanas dan terkering di benua Amerika Utara. Suhu udara di kawasan ini dapat melonjak hingga di atas 50 derajat Celsius pada musim panas, menciptakan kondisi yang sangat tidak ramah bagi sebagian besar tumbuhan, termasuk pohon.

Curah hujan yang sangat rendah serta tanah yang kaya akan garam dan mineral membuat pertumbuhan pohon di Death Valley semakin sulit. Meskipun demikian, beberapa spesies tumbuhan gurun yang adaptif masih mampu bertahan, memberikan sedikit warna di tengah hamparan yang didominasi pasir dan bebatuan.

5. Salar de Uyuni, Bolivia

Uyuni Salt, Bolivia (pexels.com/Leonardo Rossatti)

Bentangan putih tanpa ujung, itulah yang akan kamu saksikan di Salar de Uyuni, Bolivia. Lebih dari sekadar hamparan garam biasa, tempat ini adalah saksi bisu perubahan iklim dan geologi selama ribuan tahun. 

Tanah di Salar de Uyuni memiliki kandungan garam yang sangat tinggi, bahkan mencapai tingkat toksik bagi sebagian besar tumbuhan. Kondisi ini menyebabkan osmosis terbalik, di mana air justru tertarik keluar dari akar tanaman, bukan sebaliknya. Terakhir, radiasi ultraviolet yang tinggi di dataran tinggi ini dapat merusak jaringan tumbuhan yang rentan.

Kombinasi faktor-faktor inilah yang membuat Salar de Uyuni menjadi lingkungan yang sangat tidak ramah bagi pertumbuhan pohon, menciptakan lanskap unik yang didominasi oleh hamparan garam yang luas.

Wilayah ekstrem tanpa pohon menawarkan pemandangan unik dan menakjubkan. Lebih dari sekadar lanskap gersang, tempat-tempat ini menjadi laboratorium alam untuk mempelajari adaptasi makhluk hidup. Tanpa naungan pohon, wilayah-wilayah ini tetap layak dikagumi dan dilestarikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shoima Nur Salsabila
EditorShoima Nur Salsabila
Follow Us