6 Fakta Chad, Negara Terkurung Daratan Terbesar di Afrika

- Chad adalah negara terkurung daratan terbesar di Afrika, dengan ekonomi yang bergantung pada pertanian.
- Negara ini dihuni oleh lebih dari 200 kelompok etnis yang berkontribusi pada keberagaman bahasa dan budaya.
- Bahasa resmi Chad adalah Prancis dan Arab, dengan lebih dari 120 bahasa daerah digunakan di seluruh negeri.
Chad adalah negara yang terkurung daratan di Afrika bagian utara-tengah, dengan ibu kota di N'Djamena. Wilayahnya sebagian besar berupa cekungan dangkal yang naik perlahan dari Danau Chad di barat dan dikelilingi pegunungan di tiga sisinya. Sumber air utamanya adalah Sungai Chari dan Logone, dan berbatasan dengan Libya, Sudan, Republik Afrika Tengah, Kamerun, Nigeria, dan Niger.
Chad adalah negara terbesar kelima di Afrika, dengan sebagian besar wilayah utaranya membentang melintasi Gurun Sahara. Pertanian merupakan pusat kehidupan masyarakatnya, dengan kapas yang tumbuh subur di selatan dan peternakan sapi yang menopang kawasan tengah. Sejak menjadi produsen minyak pada tahun 2003, Chad memperoleh peluang baru untuk mendorong pembangunan di masa depan.
Yuk, simak fakta menarik tentang Chad berikut ini!
1. Merupakan negara terkurung daratan terbesar di Afrika

Rustic Pathways menyebutkan bahwa Chad adalah negara terbesar kelima di Afrika dan juga negara terkurung daratan terbesar di benua tersebut. Namanya terinspirasi dari Danau Chad dan wilayahnya lebih luas daripada gabungan Spanyol, Prancis, dan Jerman. Perekonomian Chad terutama bergantung pada pertanian.
N'Djamena, ibu kota sekaligus kota terbesar Chad, menyoroti pentingnya pertanian, dengan sebagian besar penduduknya bertani. Keterkaitan erat dengan tanah ini menunjukkan betapa pentingnya hujan musiman bagi perekonomian dan gaya hidup negara tersebut. Biji-bijian seperti milet, sorgum, dan beras merupakan fondasi bagi pola makan Chad yang kaya dan tradisional.
2. Dihuni oleh banyak kelompok etnis

Chad adalah rumah bagi keberagaman yang luar biasa, dengan lebih dari 200 kelompok etnis yang tersebar di seluruh negeri. Kekayaan ini tercermin melalui beragam bahasa, tradisi budaya, dan praktik keagamaan. International Driving Authority mengatakan bahwa di antara kelompok terbesar adalah Sara di selatan dan komunitas berbahasa Arab di tengah dan utara, bersama dengan kelompok-kelompok lain seperti Kanembu, Tubu, dan Hadjerai.
Beragam kelompok etnis di Chad masing-masing menyumbangkan tradisi, bahasa, dan gaya hidup unik yang dibentuk oleh lingkungan mereka, mulai dari bertani di selatan hingga menggembala nomaden di utara. Bersama-sama, mereka menciptakan mosaik budaya yang semarak yang memperkaya identitas bangsa. Keberagaman terus menjadi sumber kekuatan, yang memupuk ketahanan dan warisan bersama di antara masyarakat Chad.
3. Arab dan Prancis adalah bahasa resminya

Bahasa resmi Chad adalah Prancis dan Arab, yang mencerminkan sejarah dan lokasinya di Afrika. Rustic Pathways menginformasikan bahwa negara tersebut dijajah oleh Prancis pada tahun 1920 sebagai bagian dari Afrika Khatulistiwa Prancis, yang memperkenalkan bahasa Prancis dan tradisi kulinernya, seperti kecintaan terhadap roti. Chad merdeka pada tahun 1960, menandai dimulainya perjalanannya sebagai negara berdaulat.
Chad sangat kaya akan keragaman bahasa dan budaya, dengan lebih dari 120 bahasa daerah yang digunakan di seluruh negeri. Populasinya mencakup lebih dari 200 kelompok etnis, yang masing-masing berkontribusi pada perpaduan tradisi dan komunikasi yang semarak ini. Karena keragaman yang luar biasa ini, Chad dijuluki "Menara Babel Dunia".
4. Kakaki adalah alat musik tradisional Chad
Kakaki adalah terompet logam sepanjang tiga meter yang secara tradisional digunakan dalam berbagai upacara di Chad. Terompet ini memiliki peran penting dalam budaya dan adat istiadat setempat. Rustic Pathways menambahkan bahwa bagi para sultan dan raja, kakaki merupakan simbol otoritas dan kekuasaan.
Simbol nasional Chad meliputi singa dan kambing, masing-masing mewakili kawasan yang berbeda di negara tersebut, kambing untuk utara dan singa untuk selatan. Kedua hewan ini mencerminkan identitas budaya dan daerah bangsa. Selain itu, kakaki melambangkan semangat penyambutan sultan, yang menonjolkan kekayaan tradisi upacara Chad.
5. Tempat ditemukannya salah satu nenek moyang manusia tertua yang diketahui

Pada tahun 2001, tim ilmuwan yang dipimpin oleh Michel Brunet menemukan sebuah tengkorak di Gurun Djurab, Chad. International Driving Authority melaporkan bahwa tengkorak tersebut, yang disebut Sahelanthropus tchadensis dan dijuluki "Toumaï", yang berarti "harapan hidup" dalam bahasa Daza setempat, merupakan temuan penting. Para peneliti memperkirakan usianya antara 6—7 juta tahun, menawarkan wawasan berharga tentang evolusi manusia.
Sahelanthropus tchadensis adalah salah satu spesies paling awal yang diketahui dalam evolusi manusia dan membantu para ilmuwan memahami kapan manusia dan kera mulai terpisah. Wajahnya yang datar dan gigi taringnya yang kecil menunjukkan bahwa ia mungkin berjalan tegak. Penemuan tersebut juga menunjukkan bahwa nenek moyang manusia purba hidup lebih jauh ke barat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
6. Memiliki dua Situs Warisan Dunia UNESCO

Chad merupakan rumah bagi dua Situs Warisan Dunia UNESCO. Danau Ounianga, yang diakui pada tahun 2012, merupakan gugusan danau di Gurun Sahara dengan air biru yang memukau dan ekosistem unik yang mendukung kehidupan satwa liar setempat. International Driving Authority menggambarkan bahwa Pegunungan Ennedi, yang ditetapkan pada tahun 2016, menampilkan formasi batuan yang dramatis, ngarai, dan seni cadas kuno, yang menonjolkan keindahan alam sekaligus kekayaan sejarah budaya kawasan.
Kedua Situs Warisan Dunia UNESCO Chad menyoroti kekayaan alam dan budaya negara tersebut, mengungkap ekosistem unik dan nilai historisnya. Situs-situs ini menarik pengunjung dari seluruh dunia, baik ilmuwan maupun pencinta alam. Danau Ounianga dan Pegunungan Ennedi bersama-sama memamerkan lanskap yang menakjubkan dan warisan budaya Chad yang mendalam.
Chad adalah negeri dengan lanskap yang memukau, beragam budaya, dan warisan sejarah yang kaya, mulai dari gurun pasirnya yang luas hingga komunitas etnisnya yang beragam. Kekayaan alamnya, termasuk Danau Ounianga dan Pegunungan Ennedi, menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung. Sebagai negara terkurung daratan terbesar di Afrika, Chad memikat imajinasi dan keingintahuan orang-orang di seluruh dunia.